Pernah merasa kesal karena suatu film berhenti di tengah-tengah adegan penting?
Atau, terpikir terus oleh notifikasi pesan yang belum Anda balas? Reaksi itu bukan kebetulan—melainkan bagian dari pola pikir manusia. Dalam psikologi, ini dikenal sebagai Efek Zeigarnik: kecenderungan otak untuk terus mengingat sesuatu yang belum selesai.
Observasi Bluma Zeigarnik, seorang psikolog dari Rusia, menemukan bahwa seorang pelayan restoran akan lebih mudah mengingat pesanan pelanggan yang belum dibayar, dibanding yang sudah diselesaikan.
Setelah transaksi rampung, ingatan itu kemudian menghilang begitu saja.
Artinya, selama sesuatu dianggap “belum tuntas,” otak seorang manusia akan terus memprosesnya.
Menariknya, pola ini bisa dimanfaatkan juga dalam strategi digital marketing untuk bisnis—terutama pada email dan sebuah landing page—dengan cara yang halus, tapi bisa berdampak kuat.
Efek Zeigarnik Sebagai Strategi Marketing

Mengapa Otak Kita Tidak Nyaman dengan Yang “Tidak Beres”?
Manusia cenderung menyukai kejelasan dan resolusi.
Ketika sesuatu dibiarkan tergantung, maka otak akan merasa terganggu dan terdorong untuk menyelesaikannya.
Kita ingin tahu akhir cerita, menyelesaikan form yang sudah dimulai, atau melengkapi checklist yang baru diisi setengah jalan.
Hal ini bisa dimanfaatkan dalam strategi marketing!
Bukan sebagai trik murahan, tapi lewat pendekatan yang menyadari bagaimana orang merespons ketegangan kognitif ini.
Misalnya dengan mengemas informasi dalam bentuk “teaser” yang menggugah rasa penasaran, lalu mengundang audiens untuk mencari tahu kelanjutannya.
Menurut riset dari ConversionXL, ketika pengguna merasa sudah memulai suatu proses (seperti mengisi form), mereka lebih terdorong untuk menyelesaikannya dibanding jika mereka dihadapkan pada tugas yang tampak besar sejak awal.
Di Email, Jangan Beri Semua Konten Sekaligus
Bayangkan Anda menerima email dari sebuah brand.
Di email, semua penjelasan yang ingin disampaikan lengkap ditulis dalam satu paragraf—bahkan, tautan ke luar pun tidak ada.
Anda sudah mendapat semua informasi, tanpa perlu berbuat apa-apa lagi.
Apakah Anda akan mengeklik apa pun ketika membuka email tersebut? Kemungkinan besar, tidak.
Sebaliknya, jika email ditulis seperti pembuka cerita—menyuguhkan bagian menarik, tapi menyimpan sebagian informasi untuk dibuka melalui tautan—pembaca akan terdorong untuk mencari tahu lebih lanjut.
Di sinilah Zeigarnik Effect bekerja!
Sebagai contoh beberapa pendekatan yang bisa digunakan antara lain:
- Buat subject line yang menggugah rasa ingin tahu. Bukan clickbait, tapi cukup menggantung. Contoh: “Kami menaikkan omzet 3x lipat dari satu perubahan kecil. Coba tebak karena apa?”
- Tulis isi email seperti pengantar. Jangan langsung berikan semua jawaban, tapi arahkan pembaca ke tautan atau landing page untuk penjelasan penuh.
- Tambahkan elemen visual seperti checklist progres. Tampilkan bahwa mereka sudah membaca bagian pertama, dan bisa menyelesaikan bagian berikutnya dengan mengeklik tautan.
Dengan melakukan hal seperti ini, email bukan hanya menjadi alat penyampai informasi lagi, tapi juga merupakan undangan untuk eksplorasi brand Anda.
(Baca juga: Dark Pattern: Apa Iklan Online Clickbait Masih Bisa Efektif?)
Di Landing Page, Proses Adalah Kekuatan


Landing page sering kali dirancang dengan tujuan satu langkah: konversi.
Tapi, bagaimana jika Anda memecah prosesnya menjadi beberapa bagian kecil yang mudah dilalui?
Ini bukan hanya soal desain dan strategi UX saja, tapi merupakan metode yang bisa membuat pengunjung merasa sedang dalam sebuah perjalanan—dan ingin menyelesaikannya.
Contoh:
- Form multi-step. Bandingkan pengalaman ini: sebuah form dengan 12 kolom langsung vs form yang hanya meminta nama dan email di awal, lalu menampilkan langkah berikutnya setelah submit. Studi dari Nielsen Norman Group menunjukkan bahwa pendekatan bertahap seperti ini bisa meningkatkan tingkat penyelesaian hingga 30%.
- Progress bar. Tampilkan bahwa pengunjung sudah di langkah 1 dari 3. Otak akan terpancing untuk menyelesaikannya karena merasa sudah “terlanjur mulai.”
- Teks yang membangun rasa penasaran. Alih-alih menjelaskan semuanya sekaligus, gunakan kalimat seperti: “Kenapa strategi ini gagal dilakukan 87% bisnis?“
Gunakan dengan Etis: Jangan Menjebak, Tapi Mengundang


Efek Zeigarnik bukan berarti Anda harus membuat pengunjung frustrasi karena tidak kunjung menemukan informasi yang mereka butuhkan.
Tujuan utamanya adalah untuk membangun keterlibatan dan interaksi, bukan memancing klik tanpa memberikan isi.
Beberapa tips agar strategi ini tetap etis dan efektif:
- Pastikan “lanjutan” yang ditawarkan benar-benar memberikan nilai & manfaat
- Jangan menyembunyikan informasi penting seperti harga atau kebijakan pengiriman
- Bangun rasa penasaran secara organik, bukan dengan menjebak atau mengaburkan fakta
Rasa ingin tahu yang terbangun dengan murni akan jauh lebih kuat, dibanding rasa penasaran yang muncul karena tipu daya.

Penutup
Efek Zeigarnik memberi kita satu pelajaran penting: hal “tidak beres” bisa menjadi alat komunikasi yang sangat kuat.
Dalam dunia digital yang penuh gangguan seperti sekarang, strategi ini bisa menciptakan “jeda” dalam pikiran audiens—dan dorongan untuk melanjutkan sampai selesai.
Dengan menggunakannya sebagai bagian dari strategi email marketing atau landing page, Anda tidak hanya akan bisa menyampaikan pesan, tapi juga mengundang audiens untuk menjadi bagian dari proses.
Dan kadang, yang paling menarik dari sebuah strategi bukan yang paling lengkap atau paling jelas—melainkan yang paling membuat orang ingin tahu lebih.
Sebagai penutup, Anda yang tertarik ingin mulai beriklan online kini bisa memanfaatkan jasa dari Sribu Business sebagai solusi praktis.
Dengan harga layanan mulai dari Rp 3 Juta saja, tim profesional kami akan menangani iklan Anda mulai dari membuat konten, memulai kampanye, mengoptimasi, dan mengelolanya sesuai kebutuhan.
Untuk mempelajari lebih lengkap, silahkan hubungi tim support Sribu Business (WA) atau langsung mengacu ke dokumen berikut.
Akhir kata, semoga pembahasan ini bermanfaat & sampai jumpa di artikel selanjutnya!
(Jangan lupa subscribe ke Blog Sribu dan follow akun Instagram Sribu supaya tidak ketinggalan informasi menarik lainnya terkait dunia digital marketing, SEO, dan tren pasar terkini.)