Menghadapi keadaan usaha sepi adalah tantangan yang umum di dunia kewirausahaan.
Terlepas dari industri atau sektor usaha yang Anda geluti, saat-saat ketika pelanggan sedikit atau omset menurun bisa membuat semangat menurun.
Namun daripada putus asa, ada baiknya kita mencoba mencari tahu apa yang mungkin menjadi penyebab utama dari kondisi tersebut dan bagaimana kita dapat mengatasi situasi tersebut.
Baca artikel ini sampai selesai supaya Anda bisa mengambil strategi yang tepat & bisnis pun bisa bangkit dari keterpurukan!
5 Penyebab Usaha Sepi
Sebelum masuk ke solusi, ada baiknya kita lebih dulu berintrospeksi dan mengidentifikasi penyebab bisnis Anda sepi pelanggan.
(Ibaratnya, sebelum menambal ban yang bocor, Anda harus lebih dulu mengetahui di mana kebocoran terletak.)
Dengan melakukan hal ini, Anda akan bisa lebih mudah menentukan langkah yang harus dilakukan, dan upaya tersebut pun akan berjalan lebih efektif.
Oke, mari langsung saja pelajari penyebab-penyebab usaha sepi yang umum terjadi:
1. Perubahan Tren Pasar
Hal pertama yang paling sering menjadi alasan sepinya penjualan sebuah usaha adalah terjadinya perubahan tren pasar.
Hal ini dapat berdampak langsung pada kegiatan bisnis Anda dan juga minat pelanggan.
Misalnya, jika tren mode berubah dan pelanggan lebih tertarik pada gaya yang berbeda, bisnis pakaian yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan tren baru akan mengalami penurunan penjualan.
Selain itu, perkembangan teknologi juga dapat mempengaruhi kebiasaan konsumen.
Misalnya, dengan adanya kemajuan e-commerce, pelanggan mungkin lebih memilih berbelanja secara online daripada mengunjungi toko fisik.
2. Persaingan Yang Semakin Ketat
Jika pasar yang Anda masuki telah penuh dengan persaingan yang kuat, bisnis Anda mungkin akan kesulitan untuk mempertahankan pangsa pasar.
Hal ini karena persaingan yang semakin ketat dapat mengurangi jumlah pelanggan yang memilih produk Anda.
Contohnya, dalam industri makanan cepat saji, dengan banyaknya merek yang bersaing, bisnis yang tidak dapat menawarkan nilai tambah unik atau tidak mampu bersaing dalam hal harga bisa jadi akan mengalami penurunan pelanggan.
3. Perubahan Preferensi Pelanggan
Pelanggan cenderung berubah preferensinya seiring waktu berjalan.
Usaha akan sepi jika Anda tidak dapat mengantisipasi perubahan ini dan terus berinovasi, dan hasilnya Anda mungkin akan kehilangan pangsa pasar.
Misalnya, jika bisnis Anda bergerak di bidang teknologi dan Anda tidak mengikuti tren terbaru – seperti peralihan dari komputer desktop ke perangkat mobile – pelanggan mungkin akan beralih ke pesaing yang menawarkan produk yang lebih sesuai dengan preferensi mereka.
4. Usaha Sepi Karena Masalah Internal
Dalam dunia bisnis, pelanggan akan pergi mencari alternatif yang lebih baik jika terjadi isu internal bisnis Anda, seperti:
- Kurangnya fokus pada kualitas produk /layanan
- Strategi pemasaran yang tidak efektif, atau
- Kepuasan pelanggan yang rendah
Contohnya, jika sebuah restoran tidak mempertahankan standar kebersihan yang tinggi atau melayani makanan yang tidak berkualitas, pelanggan mungkin merasa kecewa dan beralih ke tempat lain.
5. Ketidakmampuan Bisnis Beradaptasi Dengan Perubahan
Berikutnya adalah ketidakmampuan bisnis Anda untuk beradaptasi (menyesuaikan) dengan perubahan pasar atau teknologi yang terjadi.
Misalnya, toko buku tradisional yang tidak menyediakan opsi pembelian online atau tidak menghadirkan buku dalam format digital, akan membuat pelanggan beralih ke penjual buku online yang lebih fleksibel.
Cara Mengatasi Jualan Sepi
Setelah mengidentifikasi isu yang bisnis Anda hadapi, sekarang waktunya kita mengambil langkah nyata.
Jika isu tersebut adalah salah satu – atau lebih – dari poin-poin di atas, maka langkah yang bisa Anda ambil adalah:
1. Mengatasi Perubahan Tren Pasar
Supaya bisnis tidak “tertinggal” persaingan, selalu perhatikan tren pasar yang sedang berkembang dan sesuaikan strategi Anda.
Misalnya, jika Anda menjalankan bisnis fashion, terus ikuti tren terbaru dan tawarkan produk yang sesuai dengan preferensi pelanggan.
Jika tren pakaian berorientasi lingkungan sedang naik daun, maka Anda dapat memperluas katalog produk dengan pakaian ramah lingkungan atau menggandeng merek yang berfokus pada penghijauan bumi.
2. Menghadapi Persaingan Ketat
Untuk mengatasi isu ini, coba identifikasi keunikan bisnis Anda dan tawarkan nilai tambah yang membuat produk berbeda dari penawaran pesaing.
Misalnya, jika Anda memiliki restoran di lingkungan yang padat dengan restoran lain, Anda dapat membedakan diri dengan:
- Menawarkan menu yang unik
- Mengutamakan bahan organik lokal, atau
- Memberikan pengalaman makan yang istimewa.
3. Mengatasi Perubahan Selera Pelanggan
Selalu lakukan riset pasar dan jalin komunikasi yang baik dengan pelanggan.
Anda pun bisa menggunakan testimoni pelanggan untuk memahami perubahan preferensi yang terjadi.
Misalnya, jika Anda menjalankan bisnis perangkat elektronik dan pengguna semakin beralih ke perangkat mobile, pastikan Anda menawarkan produk-produk yang kompatibel dengan perangka-perangkat ini.
4. Isu Masalah Internal
Untuk memperbaiki masalah ini, Anda bisa berfokus kepada peningkatan kualitas produk/layanan Anda.
Dengan meningkatkan kualitas, Anda dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dan membangun kepercayaan mereka.
Misalnya, jika bisnis Anda adalah penyedia jasa perbaikan gadget, pastikan bahwa teknisi Anda berpengalaman, menggunakan suku cadang berkualitas, dan bisa memberikan pelayanan yang ramah serta responsif.
5. Mengatasi Ketidakmampuan Beradaptasi
Jadilah proaktif dalam mengikuti perubahan dan tren di sekeliling Anda.
Misalnya, jika Anda adalah pemilik bisnis ritel, pastikan Anda memiliki kehadiran di internet (online presence) yang kuat dan memanfaatkan strategi digital marketing untuk menjangkau pelanggan secara luas.
Dalam mengatasi isu-isu ini, penting sifatnya untuk tetap fleksibel, adaptif, dan terbuka terhadap perubahan.
Teruslah berkomunikasi dengan pelanggan, pelajari kebutuhan mereka, dan berikan penawaran solusi yang relevan.
Dengan melakukannya, Anda dapat memperkuat posisi bisnis Anda dan tetap bersaing di pasar yang selalu berubah dengan cepat.
Ingin Pindah Pasar? Ini 3 Industri Usaha Yang Tidak Pernah Sepi
Sebenarnya, ada 1 solusi ampuh yang bisa mengatasi masalah apa pun yang bisnis Anda hadapi:
Mulai ulang.
Anda kini sudah memiliki pengalaman nyata mengenai apa yang harus dan tidak boleh dilakukan.
Artinya, Anda akan mampu merancang strategi secara lebih efektif!
(Atau Anda bisa pakai jasa profesional Sribu untuk membantu melakukan hal ini)
Meskipun tidak ada industri yang benar-benar bebas dari naik-turunnya permintaan pelanggan, ada beberapa industri yang cenderung memiliki permintaan lebih konsisten dan kurang rentan terhadap ketidakstabilan.
Beberapa industri usaha yang tidak pernah sepi (serta contoh produk yang bisa dijual) dan bisa coba Anda jelajahi, antara lain:
1. Makanan & Minuman (F&B)
Industri makanan dan minuman adalah salah satu industri yang jarang mengalami kelesuan pelanggan secara signifikan.
Kebutuhan dasar manusia untuk makan dan minum membuat permintaan untuk produk terus ada.
Meskipun preferensi makanan dapat berubah, tetapi orang selalu memerlukan makanan setiap hari.
Restoran, kafe, dan toko makanan juga memiliki peluang untuk menyesuaikan menu dan mengikuti tren yang sedang populer.
Contoh produk yang bisa dijual adalah makanan siap saji, seperti burger, pizza, atau makanan cepat saji lainnya.
Minuman seperti kopi, teh, dan minuman ringan juga termasuk dalam kategori ini.
2. Perawatan Kesehatan
Industri perawatan kesehatan – termasuk rumah sakit, klinik, dan apotek – juga cenderung memiliki permintaan (demand) yang stabil.
Orang selalu membutuhkan perawatan kesehatan, baik untuk perawatan rutin maupun dalam keadaan darurat.
Kondisi kesehatan pun tidak mengenal waktu atau musim, sehingga permintaan dalam industri ini cenderung konstan.
Pilihan produk yang bisa Anda jual di antaranya obat-obatan, vitamin, suplemen kesehatan, peralatan medis, dan produk perawatan pribadi seperti sabun, sampo, atau krim kulit.
3. Pendidikan
Industri pendidikan juga dikenal memiliki permintaan yang relatif stabil.
Alasannya karena pendidikan adalah kebutuhan dasar dalam pengembangan dan pertumbuhan individu.
Sekolah, perguruan tinggi, dan lembaga pelatihan terus mencari siswa dan peserta untuk mengisi kursus dan program mereka.
Meskipun preferensi pendidikan dan metode pengajaran dapat berubah, permintaan terhadap pendidikan tetap kuat.
Contoh produk yang bisa coba Anda jual adalah buku teks, buku referensi, perangkat pembelajaran interaktif, alat tulis, atau akses ke kursus online.
Tidak Ingin Usaha Sepi Lagi?
Jika memerlukan bantuan – atau mungkin tidak ingin ribet – Sribu bisa membantu Anda melalui jasa-jasa kami, seperti:
- Jasa SEO
- Jasa Manajemen/Marketing Sosial Media
- Jasa Desain Kemasan
- Jasa Desain Website, dan lain-lain
Sebagai penutup, semoga usaha Anda bisa segera berjaya dan kesuksesan yang diidamkan pun bisa Anda capai.
Dapatkan informasi terbaru seputar ilmu bisnis di era digital dengan cara subscribe ke blog Sribu, dan follow juga Instagram Sribu untuk mendapat update terkini tentang ilmu branding dan digital marketing lainnya.
Akhir kata, semoga artikel ini bermanfaat!