Banyak pemilik bisnis online menghadapi dilema ini: transaksi di marketplace seperti Shopee, Tokopedia, dan Lazada terus meningkat, tetapi penjualan melalui website sendiri justru sepi.
Padahal, memiliki website resmi bisa memberikan lebih banyak keuntungan, seperti margin keuntungan yang lebih besar, kendali penuh atas brand, dan relasi langsung dengan pelanggan tanpa bergantung pada algoritma marketplace.
Lalu, mengapa konsumen seringkali lebih memilih belanja di marketplace dibandingkan website resmi?
Dan yang lebih penting, bagaimana cara meningkatkan transaksi di website tanpa kehilangan momentum di marketplace?
Di artikel ini, saya akan membahas faktor-faktor penyebabnya serta strategi efektif untuk mengatasi masalah tersebut.

Mengapa Transaksi di Website Sepi, Tapi di Marketplace Ramai?
Fenomena ini tidak terjadi tanpa alasan.
Beberapa faktor utama yang menyebabkan pelanggan lebih memilih melakukan transaksi di marketplace dibandingkan website meliputi:
1. Kebiasaan Belanja di Marketplace


Marketplace saat ini sudah menjadi bagian dari rutinitas kebiasaan belanja masyarakat Indonesia.
Menurut laporan We Are Social, lebih dari 80% pengguna internet di Indonesia pernah berbelanja online, dan 73% dari mereka lebih sering berbelanja di marketplace dibandingkan website sebuah brand.
Alasannya sederhana: marketplace menawarkan kenyamanan, seperti banyaknya pilihan produk, perbandingan harga yang mudah, serta promo besar-besaran yang seringkali sulit disaingi oleh toko online independen.
2. Rasa Aman dalam Bertransaksi
Salah satu alasan utama pelanggan lebih percaya berbelanja di marketplace adalah sistem pembayaran yang dianggap lebih aman.
Marketplace menawarkan fitur perlindungan pembeli, di mana dana hanya diteruskan ke penjual setelah barang diterima.
Selain itu, sistem rating dan review dari pembeli lain pun bisa membantu calon pelanggan merasa lebih yakin sebelum melakukan transaksi.
Di sisi lain, banyak website bisnis yang masih menggunakan sistem transfer manual atau metode pembayaran yang tidak sefleksibel opsi di marketplace, sehingga pelanggan merasa kurang aman.
3. Persaingan Harga & Promo yang Ketat
Marketplace sering kali menawarkan diskon besar, cashback, dan gratis ongkir yang sulit ditandingi oleh website toko sendiri.
Program seperti Flash Sale dan Voucher Toko ini menciptakan urgensi yang mendorong pelanggan untuk segera melakukan transaksi.
Menurut riset Statista, 56% konsumen Indonesia mengaku lebih tertarik berbelanja online karena adanya promo dan diskon menarik.
Jika website Anda tidak menawarkan insentif serupa, pelanggan tentu akan cenderung lebih memilih marketplace.
4. Proses Checkout yang Rumit


Kebanyakan pelanggan pasti menginginkan proses pembelian yang cepat dan tanpa hambatan.
Di sini lah marketplace unggul karena menyediakan sistem checkout yang simpel, mendukung berbagai metode pembayaran, dan langsung terintegrasi dengan layanan pengiriman.
Sebaliknya, banyak website bisnis masih memiliki proses checkout yang panjang dan rumit, seperti harus membuat akun terlebih dahulu atau tidak mendukung metode pembayaran digital seperti e-wallet.
Cara Meningkatkan Transaksi di Website


Meskipun persaingan dengan marketplace sulit, ini bukan berarti website bisnis Anda akan mustahil untuk menarik iminat pelanggan.
Berikut adalah beberapa strategi yang dapat diterapkan:
1. Beri Alasan Kuat untuk Belanja di Website
Marketplace memang menawarkan berbagai kemudahan, tetapi Anda bisa menawarkan manfaat ekstra yang akan membuat pelanggan memilih berbelanja langsung melalui website, misalnya:
- Penawaran Eksklusif: Berikan promo atau bundling produk yang hanya tersedia di website
- Layanan Lebih Personal: Tawarkan benefit seperti konsultasi gratis, garansi lebih panjang, atau layanan aftersales yang lebih baik dibandingkan di marketplace
- Program Loyalitas: Berikan poin reward atau diskon untuk pembelian berulang di website
2. Optimalkan Keamanan dan Kepercayaan Pelanggan
Banyak pelanggan yang ragu berbelanja di website karena kekhawatiran terkait keamanan pembayaran.
Untuk meningkatkan rasa kepercayaan mereka, lakukan hal-hal berikut:
- Tambahkan testimoni pelanggan dan ulasan dari pengguna asli
- Gunakan sistem pembayaran yang aman dan familiar, seperti e-wallet (OVO, GoPay, Dana), kartu kredit, ataupun COD
- Tampilkan garansi produk dan kebijakan pengembalian yang jelas agar pelanggan merasa lebih nyaman dalam bertransaksi
3. Buat Proses Checkout Simpel dan Cepat
Di website, jangan buat pelanggan frustasi dengan proses checkout yang berbelit-belit.
Menurut riset Baymard Institute, hampir 69% pengguna akan meninggalkan keranjang belanja karena proses checkout yang terlalu panjang dan rumit.
Pastikan:
- Tidak ada langkah yang tidak diperlukan dalam proses pembayaran
- Pelanggan bisa checkout sebagai tamu tanpa harus membuat akun
- Website mendukung berbagai pilihan metode pembayaran yang mudah diakses
4. Maksimalkan Strategi Digital Marketing


Website yang sepi transaksi sering kali kurang optimal dalam pemasaran digital.
Untuk menarik lebih banyak traffic dan konversi, coba beberapa strategi berikut:
- SEO (Search Engine Optimization): Pastikan website muncul di posisi atas hasil pencarian Google dengan optimasi yang tepat
- Iklan Berbayar (Google & Meta Ads): Gunakan iklan tertarget untuk menarik pelanggan dengan potensial ke website
- Email Marketing & Retargeting: Kirimkan email promo dan iklan retargeting untuk pelanggan yang sudah pernah mengunjungi website, tapi belum melakukan transaksi
5. Manfaatkan Marketplace sebagai Pendukung, Bukan Pengganti
Daripada menganggap marketplace sebagai pesaing, gunakan strategi hybrid untuk memanfaatkan keduanya. Seperti:
- Gunakan marketplace untuk menjangkau pelanggan baru, tetapi tawarkan promo eksklusif di website untuk menarik mereka melakukan pembelian
- Berikan perbedaan harga atau layanan antara website dan marketplace agar pelanggan memiliki insentif untuk berbelanja di website

Kesimpulan
Jika transaksi di website Anda masih kalah dibandingkan marketplace, jangan langsung merasa panik.
Pahami bahwa kebiasaan pelanggan dan keunggulan marketplace memang sulit disaingi, tetapi ini bukan berarti website tidak akan bisa berkembang.
Dengan memberikan manfaat ekstra, meningkatkan kepercayaan pelanggan, memperbaiki proses checkout, serta menerapkan strategi pemasaran digital yang lebih efektif, bisnis Anda akan bisa menarik lebih banyak pelanggan untuk berbelanja langsung di website.
Sebagai langkah awal, lakukan audit website Anda dan lihat apa yang masih bisa ditingkatkan kualitasnya.
Dengan strategi yang tepat, website bisnis Anda tidak hanya akan bisa bersaing, tapi juga menjadi aset utama dalam pertumbuhan bisnis dalam jangka panjang.
Akhir kata, semoga pembahasan ini bermanfaat & sampai jumpa di artikel selanjutnya!
(Jangan lupa subscribe ke Blog Sribu dan follow akun Instagram Sribu supaya tidak ketinggalan informasi menarik lainnya terkait dunia digital marketing, SEO, dan tren pasar terkini.)