Jika Anda adalah seorang videografer yang baru belajar — dan tertarik untuk bekerja freelance — tahap pra produksi video (pre-production) adalah sebuah hal yang sifatnya wajib diketahui.
Proses ini adalah fase persiapan yang terjadi sebelum proses shooting video dimulai, dan merupakan salah satu kunci dalam pembuatan video.
Di artikel ini, kami akan membahas seluk-beluk tahap pre-production yang baik, supaya video yang Anda buat bisa memiliki konsep yang lebih matang dan tentunya, berkualitas lebih tinggi.
Tahap Pra Produksi Video
Semua tahap di bawah ini dianjurkan untuk Anda lakukan secara berurutan.
Alasannya, menyelesaikan satu tahap terlebih dahulu bisa membuat tahap berikutnya yang akan Anda lakukan menjadi lebih mudah.
(Tapi, jangan takut bereksperimen untuk mencari metode yang bekerja paling efektif untuk Anda!)
Tanpa panjang kata lagi, mari bahas tahap pra produksi video mulai dari langkah pertama:
1. Pencetusan Ide & Konsep
Tahap ini adalah awal dari segalanya.
Anda perlu memiliki ide yang jelas tentang apa yang ingin Anda sampaikan dalam video dan kepada siapa video itu ditujukan.
Konsep video ini mencakup gaya visual, suasana, serta pesan yang ingin Anda sampaikan.
Ini adalah dasar fondasi dari keseluruhan project, dan Anda harus memastikan bahwa ide serta konsep ini sudah sangat matang sebelum melangkah lebih jauh ke tahap-tahap berikutnya.
2. Penulisan Naskah/Skrip
Setelah ide matang, langkah berikutnya dalam tahap pre-production adalah menulis naskah atau skrip video.
Naskah ini akan menjadi panduan untuk semua dialog dan adegan yang akan difilmkan.
Ini melibatkan menentukan dialog karakter, urutan adegan, dan deskripsi visual adegan ketika shooting.
Naskah yang baik akan membantu proses produksi video Anda jauh lebih cepat & mudah.
3. Perencanaan Anggaran
Anggaran/budget adalah faktor yang sangat penting dalam sebuah proyek video.
Anda perlu memutuskan berapa banyak biaya yang dapat Anda keluarkan untuk proyek ini, termasuk biaya untuk peralatan, gaji kru, lokasi, efek khusus, dan lainnya.
Memiliki anggaran yang terperinci akan membantu Anda mengontrol keuangan dan memastikan bahwa proyek tidak akan mengalami hambatan.
4. Penjadwalan
Penentuan jadwal produksi adalah tahap berikutnya yang harus Anda lakukan di proses pre-production.
Ini melibatkan penentuan tanggal dan waktu shooting serta durasi setiap adegan atau sesi.
Penjadwalan ini akan membantu Anda mengatur semua aspek produksi, termasuk pemilihan lokasi, kru, dan pemeran adegan.
5. Pemilihan & Penentuan Lokasi
Lokasi/setting adalah elemen visual penting dalam video Anda.
Anda perlu mencari lokasi yang sesuai dengan konsep video, mencakup lokasi dalam ruangan atau luar ruangan seperti gedung, rumah, taman, ataupun studio.
Pastikan lokasi tersebut cocok dengan visi video yang sudah Anda tentukan.
6. Casting & Pemilihan Pemeran
Berikutnya, Anda perlu mengadakan audisi untuk calon aktor dan memilih yang paling cocok dengan karakter dalam naskah.
Pastikan Anda melakukan hal ini secara sangat hati-hati, karena pemeran yang tepat bisa membuat kualitas video semakin meningkat.
Setelah pemilihan, Anda harus membuat kontrak mengenai upah, jadwal kerja, dan hak penggunaan gambar yang sesuai.
7. Desain Produksi Set
Jika video Anda membutuhkan set atau elemen produksi khusus, Anda perlu merencanakan desain ini dengan cermat.
Ini mencakup pemilihan properti, kostum, pencahayaan, dan elemen-elemen visual lainnya yang akan muncul dalam video.
Desain produksi yang baik akan membantu menciptakan atmosfer yang sesuai dengan konsep Anda & meningkatkan kualitas produksi secara keseluruhan.
8. Urus Perizinan
Kemudian, pastikan Anda mendapatkan semua izin yang diperlukan selama proses produksi/shooting.
Ini termasuk izin lokasi, penggunaan musik, dan izin lainnya yang mungkin diperlukan dari otoritas setempat atau pemilik properti.
Melakukan hal ini pada tahap pra produksi video akan membuat Anda terhindar dari isu-isu yang bisa menghambat proses produksi di kemudian hari.
9. Penyusunan Tim Produksi
Setiap anggota tim produksi video Anda harus memiliki peran yang jelas dan tanggung jawab yang terdefinisikan secara baik.
Pastikan semua orang memahami tugas mereka dan memiliki peran yang sesuai dalam proyek.
Dengan melakukan hal ini, proses shooting & produksi akan berlangsung lebih efisien.
10. Persiapan Teknis
Tahap ini melibatkan pemeriksaan peralatan teknis seperti kamera, mikrofon, lighting, dan peralatan lainnya.
Pastikan semuanya berfungsi dengan baik sebelum hari produksi supaya proses bisa berjalan lancar tanpa hambatan.
Jika Anda tidak memiliki peralatan yang diperlukan, sewa alat tersebut & sesuaikan dengan anggaran yang sudah ditentukan.
11. Produksi Grafis & Efek Khusus
Jika video Anda membutuhkan desain grafis atau efek khusus, Anda perlu merencanakan desain ini dengan cermat.
Ini bisa mencakup grafis yang ditampilkan selama video ataupun efek visual yang akan ditambahkan selama penyuntingan.
12. Pertimbangkan Asuransi Produksi
Terakhir, pertimbangkan untuk membeli asuransi untuk melindungi proyek Anda dari risiko finansial yang tidak terduga, seperti cuaca buruk atau kerusakan peralatan.
Tahap ini tidak wajib dilakukan, terutama jika Anda adalah seorang pemula dan baru menggarap project yang berskala kecil.
Tapi, tidak ada salahnya Anda mempertimbangkan hal ini untuk menjaga keamanan produksi di masa mendatang.
Penutup
Demikian lah penjelasan dari awal sampai akhir mengenai tahap pra produksi video untuk para pemula.
Setelah membaca artikel ini, coba praktekkan langkah-langkah di atas supaya Anda bisa memahami proses ini secara lebih mendalam.
Jika ingin mulai menjajal karir sebagai seorang videografer profesional, Anda bisa bergabung menjadi freelancer Sribu.com dengan cara mendaftar di halaman registrasi.
Sebagai penutup, jangan lupa subscribe ke Blog Sribu dan follow akun Instagram Sribu.com agar Anda tidak ketinggalan informasi menarik lainnya terkait dunia digital marketing, SEO, dan tren pasar terkini.
Sampai jumpa di artikel selanjutnya!