Saturation Strategy: Cara Promosi Bisnis Melalui “Banjir”

saturation strategy
Ilustrasi dari Pixabay

Pernahkah Anda mengalami kejadian ketika sebuah brand atau produk terasa muncul di mana-mana?

Misalnya di Instagram, YouTube, TikTok, atau bahkan ketika Anda sedang membuka aplikasi ojek online.

Pada saat itu terjadi, kemungkinan Anda sedang mengalami hasil dari saturation strategy yang dilakukan oleh brand tersebut.

Dalam dunia praktik digital marketing yang semakin kompetitif seperti sekarang, kehadiran yang konsisten saja tidak cukup.

Kadang, untuk memenangkan hati konsumen, kehadiran brand Anda harus “membanjiri” mereka.

Apa Itu Saturation Strategy?

jasa sribu business
Ingin penjualan bisnis cepat naik? Sribuin Aja!

Saturation strategy adalah metode pemasaran di mana sebuah brand berusaha untuk mendominasi ruang perhatian audiens dengan muncul di berbagai kanal dan format secara bersamaan.

Strategi ini sering digunakan oleh sebuah perusahaan besar saat meluncurkan produk baru, atau ingin memperkuat posisi brand mereka di tengah persaingan pasar.

Ibaratnya, strategi ini seperti menyiram sebuah tanaman dengan air secukupnya setiap hari, dibanding hanya menyiramnya sekali seminggu dalam jumlah besar—konsistensi dan intensitas penyebaran pesan adalah kunci.

Mengapa Strategi Ini Efektif?

  1. Meningkatkan Daya Ingat
    Ketika seseorang melihat brand/produk Anda secara berulang kali dalam waktu singkat, peluang mereka untuk mengingat dan mengenalinya akan meningkat drastis.
    Riset dari Hootsuite menunjukkan bahwa audiens perlu melihat iklan yang sama setidaknya 7 kali sebelum akan merasa familiar dan mempertimbangkan untuk membeli produk tersebut.
  2. Meningkatkan Kepercayaan Konsumen
    Studi dari Nielsen mengungkap bahwa 92% konsumen lebih percaya pada brand yang mereka kenali dan sering terlihat dibanding sebuah brand baru yang jarang muncul.
  3. Meningkatkan Konversi Melalui Retargeting
    Menurut laporan dari WordStream, iklan retargeting bisa menghasilkan tingkat konversi 10 kali lebih tinggi dibanding iklan biasa karena memanfaatkan eksposur berulang.

(Baca juga: Retargeting Ads: Rahasia Sukses Meningkatkan Penjualan)

Strategi ini bisa efektif karena manusia secara alami cenderung merespons baik terhadap sesuatu yang sudah dikenal.

Semakin sering mereka melihat brand Anda dalam berbagai konteks yang relevan, maka semakin besar kemungkinan mereka menganggapnya sebagai pilihan yang aman, terpercaya, dan layak untuk dicoba.

Saluran yang Cocok Digunakan untuk Saturation Strategy

aplikasi di handphone
Foto ilustrasi dari Pexels

Menjalankan saturation strategy tidak selalu berarti harus mengeluarkan anggaran besar, tapi Anda perlu memilih saluran yang tepat agar strategi ini bisa berjalan efektif.

Beberapa saluran yang umum digunakan antara lain:

  • Media Sosial Berbayar (Meta Ads, TikTok Ads, LinkedIn Ads): Cocok untuk menjangkau segmen audiens dengan targeting spesifik dan pesan yang mudah dikustomisasi.
  • Iklan Display (Google Display Network, retargeting ads): Menjangkau audiens saat mereka browsing website lain atau membaca berita, membangun impresi secara pasif, namun berulang.
  • Influencer Marketing: Memberi sentuhan lebih personal dan otentik. Efektif jika disesuaikan dengan demografi dan gaya komunikasi target pasar.
  • Konten organik yang dipublikasikan secara masif dan terjadwal: Ini metode yang menciptakan kesan “kehadiran konstan” tanpa biaya iklan tinggi.
  • Papan iklan luar ruang dan TV/Radio lokal (untuk skala tertentu): Masih relevan untuk memperkuat kesan visual dan menjangkau audiens yang lebih luas secara geografis.

Risiko dan Tantangan Strategi Ini

Meski terdengar meyakinkan, strategi ini bukan tidak memiliki resiko.

Beberapa dampak negatif yang bisa terjadi jika strategi tidak dijalankan secara tepat antara lain:

  • Overexposure – Terlalu sering muncul justru bisa membuat audiens merasa jenuh.
  • Anggaran Tidak Terkontrol – Jika tidak direncanakan dengan baik, biaya iklan bisa membengkak tanpa memberikan hasil optimal.
  • Saluran Tidak Terintegrasi – Menyebarkan iklan ke berbagai tempat tanpa konsistensi pesan justru malah akan membuat audiens bingung.

Sebuah studi dari HubSpot menyebutkan bahwa iklan yang terlalu sering muncul dengan konten sama justru bisa menurunkan engagement hingga 17%.
Oleh karena itu, kunci utama dalam menjalankan saturation strategy adalah: kontrol, analisis, dan penyesuaian.

Strategi ini bukan hanya sekedar soal “muncul” di banyak tempat, tapi juga tentang bagaimana kehadiran tersebut terarah dan sesuai konteks kebutuhan audiens.

Tips Memulai Saturation Strategy untuk UKM

pengguna mobile device
Foto ilustrasi dari Pexels

Jika Anda adalah pemilik bisnis kecil atau menengah, saturation strategy bisa dilakukan secara bertahap.

Berikut beberapa langkah awalnya:

1. Mulai dari Kanal yang Audiens Paling Sering Gunakan

Misalnya, jika mayoritas pelanggan Anda aktif di Instagram dan WhatsApp, fokuslah menyebarkan konten di dua kanal itu dulu secara rutin dan kreatif.

2. Gunakan Format Iklan Retargeting

Dengan retargeting, Anda akan bisa terus muncul di hadapan orang-orang yang sebelumnya sudah berinteraksi dengan brand Anda.

Ini akan lebih hemat biaya dan juga relevan secara konteks.

3. Buat Sistem Konten Terjadwal

Konten rutin di media sosial, email newsletter, hingga blog bisa menciptakan efek “kehadiran terus-menerus” tanpa harus selalu mengandalkan iklan.

4. Manfaatkan Kolaborasi

Berkolaborasi dengan influencer lokal, media komunitas, atau brand lain bisa menjadi cara cerdas untuk menjangkau audiens lebih luas dalam waktu singkat.

5. Pantau dan Evaluasi Secara Berkala

Gunakan alat analitik untuk mengevaluasi performa kampanye Anda.

Lihat saluran mana yang paling efektif, mana yang perlu dikurangi, ataupun dioptimalkan.

Dengan pendekatan yang terarah dan realistis seperti ini, bisnis kecil sekalipun akan tetap bisa menciptakan efek kehadiran yang kuat.

jasa sribu business
Ingin penjualan bisnis cepat naik? Sribuin Aja!

Kesimpulan

Saturation strategy adalah metode untuk menciptakan kehadiran brand yang konsisten dan kuat di berbagai titik kontak dengan audiens.

Di tengah kompetisi bisnis yang makin padat, metode ini memungkinkan brand Anda untuk benar-benar melekat di pikiran konsumen.

Tapi, seperti strategi lainnya, keberhasilan akan sangat bergantung pada eksekusi yang tepat—bukan hanya frekuensi/jumlah, tapi juga relevansi dan konsistensi pesan.

Jika dijalankan dengan cermat, saturation strategy bisa menjadi salah satu senjata pemasaran paling efektif di era digital saat ini!


Sebagai penutup, Anda yang tertarik ingin mulai beriklan online kini bisa memanfaatkan jasa dari Sribu Business sebagai solusi praktis.

Dengan harga layanan mulai dari Rp 3 Juta saja, tim profesional kami akan menangani iklan Anda mulai dari membuat konten, memulai kampanye, mengoptimasi, dan mengelolanya sesuai kebutuhan.

Untuk mempelajari lebih lengkap, silahkan hubungi tim support Sribu Business (WA)  atau langsung mengacu ke dokumen berikut.

Akhir kata, semoga pembahasan ini bermanfaat & sampai jumpa di artikel selanjutnya!

(Jangan lupa subscribe ke Blog Sribu dan follow akun Instagram Sribu supaya tidak ketinggalan informasi menarik lainnya terkait dunia digital marketing, SEO, dan tren pasar terkini.)

Ryan Gondokusumo
Ryan adalah CEO dan Founder dari Sribu.com. 11 tahun pengalaman di management, product development, strategic dan digital marketing