Hi Sobat Sribu,
Indonesia memang negara yang super kaya ya. Banyak sekali warisan budaya yang diturunkan oleh nenek moyang kita, misalnya saja, tradisi berbalas pantun.
Nah, demi melestarikan budaya yang hampir ditinggalkan oleh generasi muda itu, pada kesempatan ini, Sribu mau mencoba membuat sebuah pantun pendek untuk sribuddies. Tapi, tolong ya, jangan ditertawakan jika sedikit jayus…
Bunyinya begini:
“Makan tahu dicocol sambal petis,
Rasa cinta Sribu cuman buat sribuddies” 🙂
Ngomong-ngomong soal tahu, Sribu jadi ingat salah satu logo yang dikirimkan untuk kontes logo Tofu Kitchen House, karya designer berbakat Bayu Sujaya, deh. Menurut Sribu, konsep yang ditampilkan dalam logo tersebut cukup unik dan menarik. Ditambah dengan eksekusi yang mantap, jadilah design yang bernilai tinggi.
Penasaran juga, apa sih yang mengilhami Jaya – panggilan akrab Sujaya – untuk bisa membuat logo ini? Plus, ada begitu banyak pertanyaan lain juga dalam benak Sribu.
Ah, daripada Sribu pusing berkelanjutan, memikirkan kemungkinan-kemungkinan jawabannya, lebih baik Sribu hubungi langsung saja designernya. Dan, berikut cuplikan pembicaraan Sribu dengan Jaya.
Sribu (S): Hi, Jaya. Bisa tolong diceritakan, apa yang menginspirasi kamu untuk membuat design logo ini?
Jaya (J): Kebetulan, karena logo ini diperuntukkan untuk RM (rumah makan) Jepang, jadi ya logonya juga harus yang unik dan berstyle kartun atau karakter-karakter lucu khas jepang begitu, karena Jepang kan terkenal dengan karakter kartunnya yang lucu-lucu. Nah, kebetulan aku juga senang sama karakter kartun dari Jepang. Mulai dari sana sih inspirasinya.
S: Oh, jadi ceritanya terinspirasi karakter lucu Jepang nih. Lantas, konsep apa yang kamu terapkan di design logo ini?
J: Konsepnya, sesosok karakter “Tahu” dengan senyum lebar menyambut gembira kedatangan konsumen.
S: Apa ada yang ingin kamu sampaikan dari design logo ini ?
J: Karena ini adalah logo untuk RM yang menyasar target audience keluarga dan anak muda, maka desain logo dibuat agar berkesan ceria, menggemaskan dan hangat, sehingga konsumen juga bisa ikut ceria dan happy ketika melihat logo ini.
S: Wah, sepertinya Sribu juga mulai ketularan happy nih. Kalau boleh tahu, berapa lama kamu mengerjakan design ini?
J: Kalau dari waktu pengerjaan, kira-kira 1 jam untuk mengerjakan logo ini. Tapi, sebelum dieksekusi di komputer, untuk mencari ide dan membuat logo ini agar unik dan berbeda dari yang lain (untuk menghindari style yang sama dari kontestan lain), itu yang butuh proses.
S: Oh ya, media apa sih yang kamu gunakan? Apakah Photoshop, Illustrator, CorelDraw, tablet atau mungkin program lain? Dan, teknik apa yang kamu pakai? Apakah photo manipulation, shapes atau yang lainnya?
J: Tidak pakai Drawing tablet, masih pakai mouse untuk drawing, tapi sebelumnya corat-coret di kertas dulu untuk mendapatkan gambaran kasarnya seperti apa, baru kemudian dieksekusi di software Adobe Illustrator. Itu saja 🙂 Untuk teknik, juga tidak pakai teknik yang macam-macam sih; Yang umum saja. Pengerjaannya sih lebih dominan menggunakan tool “Pen Tools” untuk drawing karakternya.
S: Share dong, kesulitan apa yang pernah kamu alami kesulitan selama mengerjakan design ini?
J: “KONSEP”. Mencari konsep untuk design yang butuh proses agak lama, karena di Sribu.com ini kan kontestannya banyak dan idenya juga macam-macam. Jadi, perlu dikuatkan dari segi konsepnya, karena konsep sangat berpengaruh dan berperan penting dalam sebuah desain. Dan, bisa jadi nilai plus dari desain kita sendiri.
S: OK, terima kasih atas waktunya ya. Kita doakan semoga sukses untuk karir designmu!
J: Sama-sama. Senang rasanya bisa ikut berpartisipasi di Sribu. 🙂 Sukses juga untuk Sribu…
Eits, jangan lupa follow @sribudotcom dong. Plus, kasih jempol di fanpage Facebook Sribu ya.
Salam,
Ryan Gondokusumo
Founder Sribu.com