Apa Anda tahu perusahaan bernama The Boring Company?
Mereka adalah perusahaan asal Amerika Serikat yang memiliki goal untuk mengatasi isu lalu lintas & transportasi dengan membangun sistem terowongan bawah tanah.
Anehnya, salah satu pencapaian finansial terbaik mereka justru datang dari penjualan topi.
Mereka berhasil menjual 50,000 topi di atas pada tahun 2019.
Dibanderol seharga 20 US Dollar per topi (sekitar Rp 300,000), penjualan ini diperkirakan menghasilkan sekitar 1 Miliar US Dollar atau hampir 15 Triliun Rupiah.
Bagi yang tidak familiar dengan The Boring Company, tentu pencapaian ini adalah sebuah hal yang mengherankan.
Ibaratnya, ini seperti seorang penjual bakso yang sukses terbesarnya didapatkan ketika menjual kaos..
Tidak nyambung.
Mungkin cerita di atas akan sedikit lebih masuk akal jika saya memberi tahu satu info tambahan — dan krusial — mengenai The Boring Company:
Founder perusahaan ini adalah Elon Musk.
“ILUSI” PERSONAL BRANDING
Jika The Boring Company tidak memiliki Elon Musk sebagai “wajah” perusahaannya, apa menurut Anda pencapaian yang sama akan bisa mereka dapatkan?
Kemungkinan besar tidak.
Hal ini hanya terjadi karena image Elon memberikan daya tarik tambahan untuk The Boring Company.
Masyarakat seringkali melihat Elon sebagai seorang sosok yang visioner, pintar, dan penuh ambisi.
Oleh karena itu, mereka pun bisa lebih “mudah” percaya kepada perusahaan yang ia kelola.
Hanya dengan 1 post instagram yang memperlihatkan fotonya mengenakan topi tersebut, masyarakat bisa langsung dibuat tertarik untuk berbondong-bondong membeli.
Ini karena audiens tidak lagi melihat topi tersebut sebagai sebuah item fashion biasa, tapi sebagai produk yang bisa membantu perkembangan visi & misi Elon Musk.
Bagi saya, ini memunculkan beberapa pertanyaan baru: kenapa “asumsi” kepribadian tadi muncul di kepala kita? Bagaimana kita bisa merasa tahu bahwa ia memiliki sifat-sifat tersebut?
Jawabannya: karena ia memiliki personal brand .
“Personal brand adalah persepsi kalangan luas yang timbul ketika seseorang memiliki keahlian, pengalaman, kompetensi, sikap, dan/atau pencapaian dalam sebuah komunitas, industri, atau jangkauan yang lebih besar.”
– personalbrand.com
Singkatnya, personal brand adalah gambaran diri Anda yang dilihat oleh masyarakat luas.
Kembali ke Elon, gambaran sifat tadi muncul karena beberapa alasan.
Pertama, perusahaan perusahaannya.
Coba lihat beberapa perusahaan yang Elon kelola:
- SpaceX: perusahaan pembuat kendaraan luar angkasa, penyedia peluncuran, dan penyedia komunikasi satelit.
- Tesla: pembuat kendaraan elektrik dan ramah lingkungan.
- Neuralink: perusaahan berbasis neuroteknologi yang mengembangkan brain-computer interface (BCI), dan
- The Boring Company: pembangun terowongan bawah tanah khusus transportasi dengan kecepatan tinggi.
Dari melihat nama dan deskripsi perusahaan-perusahaan di atas saja, kita sudah bisa mendapat “bayangan” mengenai kepribadian Elon:
Ia adalah seseorang yang memiliki keahlian di bidang teknologi dan inovasi.
Ia memiliki ambisi yang sangat besar.
Ia ingin menyelesaikan masalah-masalah di dunia dengan penemuan perusahaannya.
Tapi..
Di luar sana banyak pakar teknologi seperti Elon Musk. Lalu, bagaimana kepribadiannya bisa lebih menonjol dari yang lain?
Jawabannya: media sosial.
Elon tidak jarang menyuarakan pikirannya di media sosial mengenai isu-isu tertentu.
Lama kelamaan, para followers-nya pun akan menciptakan sebuah “gambaran kepribadian” berdasarkan ide, opini, dan kritik Elon yang mereka baca.
Ia juga seringkali menggunakan media sosial untuk menunjukkan sisi lain kepribadiannya yang humoris dan up-to-date dengan tren kultur yang sedang ramai.
Elon bukan hanya seorang “robot” yang fokus pada pekerjaannya, ia juga menyukai memes seperti kita semua!
Dua kombinasi ini memberikan sebuah kepribadian yang kini membuatnya menjadi pujaan banyak orang.
Hasilnya, kepribadian ini juga menjadi cerminan image The Boring Company di mata dunia.
Dengan membangun reputasi pribadi, dalam waktu bersamaan Elon Musk juga membangun reputasi bisnis-bisnisnya.
IMAGE ANDA SEBAGAI PEMILIK = IMAGE BISNIS
Sebagai pebisnis, coba Anda jawab pertanyaan di bawah ini:
Kira-kira, bagaimanakah dunia — baik nyata ataupun maya — melihat kepribadian diri Anda?
Seorang pebisnis yang profil Instagram-nya dipenuhi oleh posting terkait aktifitas di kantor, misalnya, bisa memberikan impresi sosok pekerja keras yang penuh dedikasi.
Hasilnya? Tentu bisnis akan lebih dipercaya, dan bahkan audiens bisa merasa terdorong untuk membantu Anda berkembang.
Diri Anda adalah cerminan bisnis Anda.
Coba bayangkan sisi lain skenario ini.
Apa yang akan terjadi jika profil media sosial seorang pebisnis dipenuhi konten vulgar atau offensive (misalnya)?
Kita pasti akan sedikit ragu untuk melakukan transaksi dengan bisnis yang ia kelola.
Ketika orang menyukai kepribadian & image Anda, kemungkinan mereka untuk menjadi konsumen akan menjadi lebih besar.
Begitu juga sebaliknya.
Personal branding tak mengharuskan Anda menjadi seorang milyuner eksentrik atau jenius pecinta memes.
Cukup tunjukkan kepribadian positif diri yang bisa mencerminkan visi & misi bisnis yang Anda kelola!
Tunjukkan dedikasi Anda terhadap waktu dan kualitas.
Tunjukkan kreativitas Anda dalam membuat produk baru.
Tunjukkan prestasi-prestasi yang diraih selama ini.
Tunjukkan perjalanan Anda menemukan “cahaya” diri.
Tunjukkan siapa diri Anda dan jangan takut disebut “narsis”!
Sebagai seorang entrepreneur, wajar jika Anda selalu merasa lebih fokus terhadap usaha yang dikelola.
Tapi, harus disadari bahwa diri Anda pun memiliki brand yang bisa membantu performa dan perkembangan bisnis.
(Ini lah alasan kenapa selebritis sering menulis namanya sebagai identitas brand, karena nama pribadinya pun bisa menjual.)
Jika Anda adalah tipe orang yang cuek dengan impresi orang lain, saatnya merubah sifat.
Anda harus ingin dilihat audiens sebagai pribadi yang bisa dipercaya, memiliki keahlian, dan juga visi misi yang bisa mereka dukung.
Saya sudah mengulang “mantra” berikut selama beberapa kali, tapi hal ini adalah sesuatu yang harus tertanam secara kuat di otak Anda.
Oleh karena itu, ulangi kalimat ini dan baca secara lantang:
Diri Anda adalah cerminan bisnis Anda.