Richard Wiseman, seorang profesor Pemahaman Publik Psikologi di Universitas Hertfordshire pernah menerbitkan sebuah penelitian luar biasa pada tahun 2003 dalam bukunya The Luck Factor.
Ia menanyakan ke sekelompok orang, apakah mereka menganggap dirinya beruntung atau tidak. Mereka harus melakukan suatu tugas yaitu membaca koran dan menghitung jumlah foto di dalamnya. Berdasarkan jawabannya, sekelompok orang ini akan terbagi menjadi 2 kelompok.
Kelompok yang ‘tidak beruntung’ selesai menghitung dalam waktu sekitar 2 menit, sedangkan kelompok ‘beruntung’ selesai hanya dalam hitungan detik. Mengapa? Karena di halaman 2 koran itu memiliki pesan,
“Berhenti menghitung. Ada 43 foto di koran ini”, tertulis dengan huruf besar di lebih dari setengah halaman.
Kelompok yang beruntung lebih mudah melihat peluang karena mereka percaya bahwa peluang akan datang kepada mereka dengan lebih mudah seperti yang di kutip dalam web Magersena. Jika Anda tidak percaya, saya hanya bisa mengatakan bahwa Anda berdebat dengan sains.
Menjadi beruntung dan menjadi positif adalah dua hal yang serupa. Anda percaya bahwa masa depan akan menguntungkan Anda meskipun tidak ada buktinya. Anda dapat melihat bagaimana segala sesuatu bisa berjalan dengan baik untuk Anda, dan menghabiskan lebih banyak waktu untuk apa yang harus Anda lakukan untuk berhasil daripada lakukan rencana darurat jika terjadi kegagalan.
Jika ada tes medis yang bisa mengidentifikasi karakteristik ini, mereka mungkin akan menemukannya di hampir 100% dari kelompok manusia aneh yang kita sebut pengusaha.
Ketika surat kabar menyatakan bahwa peradaban akan segera berakhir karena Covid, fotografer di area Kuningan malah menemukan peluang. Eventbrite, sebuah perusahaan yang sepenuhnya bergantung pada acara tatap muka, mengambil kesempatan untuk membuat daftar acara online sebagai gantinya, menemukan sumber pendapatan alternatif, dan berlayar sementara pesaing mereka tenggelam.
Tak ada seorang yang waras pun mengatakan bahwa Eventbrite berkembang, tetapi hidup di area penuh pesaing yang sudah mati ibarat memenangkan lotre dua kali berturut-turut.
Ketika klien terbesar dan paling banyak menuntut memecat Anda, mungkin itu menjadi peluang untuk membawa bisnis Anda ke arah yang baru. Tetapi selagi waktu berjalan, akan mempengaruhi arus kas.
Pengusaha adalah orang yang positif dan optimis. Pengusaha negatif berharap untuk gagal dan mempersiapkan diri sesuai dengan itu. Apa yang bisa lebih mengejutkan baginya daripada harus menghadapi kesuksesan yang tidak terduga.
Filsuf Twitter, pendiri Angelist dan 3 media sosial teratas saya mengikuti Naval Ravicant yang menjelaskan bahwa “Ketika datang ke pikiran Anda, Anda cenderung ingin positif… Jika sepenuhnya internal, Anda harus memiliki pola pikir positif.”
Dia mengatakan ini dalam kaitannya dengan mengembangkan keterampilan dalam menjadi bahagia.
Kebahagiaan bukan hanya untuk anak-anak atau orang suci. Ini untuk semua orang. Lebih pentingnya lagi, apa yang membuat Anda bahagia akan berbeda dari orang lain. Bagi beberapa orang, olahraga itu bahagia, atau anak-anak mereka, memasak, atau mungkin sejuta hal lainnya.
Anda mungkin perlu menggabungkannya dengan kesehatan dan hubungan yang baik, dan dari kombinasi itu bisa membuat Anda lebih bahagia.
Untuk bergerak ke arah bahagia, kita harus bersikap positif. Mau mengerjakan sesuatu yang mungkin belum pernah kita coba sebelumnya, mencari cara untuk maju, dan memetik pelajaran berharga dari usaha kita yang gagal.
Sehingga, kegagalan kita pun menjadi sebuah pelajaran yang bermanfaat.
Sangat penting untuk bersikap positif sehingga kami bahkan telah mengabdikan sikap ini dalam apa yang disebut pemasar sebagai pengujian A/B. Dalam pengujian A/B, kami menguji pesan yang berbeda untuk menemukan apa yang bisa menghasilkan tingkat konversi yang lebih dari dari pelanggan.
Tidak ada jaminan apapun bahwa pengujian akan memberi kami hasil yang lebih baiik dari yang sudah kami miliki, tetapi kami tetap mengujinya. Ini adalah pemikiran positif yang mendefinisikan dan terkemas untuk tujuan profesional.
Jadi, jika Anda ingin memetik manfaat dari orang-orang beruntungnya Richard Wiseman, dan untuk menemukan nilai dan kemajuan bahkan di antara kegagalan Anda yang paling spektakuler, mulailah dengan mencari hal positif dalam hal negatif.
Daripada melindungi diri dari kegagalan, cari cara untuk menunjukkan kesuksesan Anda dengan semua visualisasi positif yang dibawanya. Ketika hati Anda terangkat sedikit saat membaca ini, itu menandakan bahwa keberadaan Anda sendiri yang berusaha untuk mendorongnya ke atas.
Pikiran Anda sekarang menuju ke arah yang benar. Yang tersisa hanyalah tubuh Anda yang mengambil langkah pertama.