Menyusun sebuah portofolio desainer grafis yang bisa menarik perhatian banyak klien bukanlah hal yang mudah dilakukan.
Terutama untuk yang baru ingin mulai menjadi seorang desainer, seringkali banyak hal yang dilupakan sehingga kualitas portfolio tidak bisa maksimal.
Oleh karena itu, di artikel ini Anda akan mempelajari poin-poin terpenting yang tidak boleh terlewatkan dan harus sangat diperhatikan ketika menyusun porftolio desain grafis.
11 Poin Penting Dalam Menyusun Portofolio Desainer Grafis
Semua hal yang akan Anda pelajari di artikel ini akan bisa diaplikasikan terlepas dari pengalaman, kemampuan, maupun pengetahuan yang dimiliki.
(Jika Anda sudah cukup lama berkiprah sebagai seorang desainer grafis profesional, poin-poin di bawah bisa Anda jadikan sebagai checklist)
Langsung saja, berikut adalah 11 hal yang harus diperhatikan dalam menyusun portofolio desainer grafis profesional:
1. Kualitas > Kuantitas
Pertama, pilihlah karya yang benar-benar menunjukkan keterampilan dan gaya unik Anda.
Sebuah portofolio dengan sedikit proyek berkualitas tinggi akan lebih efektif daripada banyak proyek dengan kualitas yang biasa-biasa saja.
Karya terbaik Anda akan menjadi perwakilan kemampuan kepada klien potensial, dan mereka pun kemungkinan tidak akan melihat semua desain jika Anda memuat banyak di portofolio.
2. Diversifikasi Project
Tampilkan beragam proyek untuk menunjukkan kemampuan Anda dalam berbagai aspek desain.
Ini bisa termasuk project seperti desain untuk branding, ilustrasi, UI/UX, atau project desain lainnya.
Diversifikasi ini akan menunjukkan pemahaman Anda mengenai prinsip-prinsip desain, fleksibilitas, kreativitas, dan kemampuan Anda untuk menangani berbagai jenis tugas desain, serta menarik lebih banyak potensi klien.
3. Berikan Kisah Di Balik Desain
Setiap project yang pernah Anda kerjakan pasti memiliki cerita atau konteks.
Jelaskan tantangan dalam project tersebut, solusi yang Anda lakukan, dan dampak atau hasilnya.
Ini akan memberikan gambaran yang lebih jelas tentang cara Anda berpikir serta menyelesaikan masalah, dan bisa membuat calon klien lebih tertarik untuk merekrut Anda.
4. Berikan Tampilan Yang Profesional
Desain portofolio Anda haruslah terlihat profesional dan mencerminkan keterampilan desain Anda.
Jadi, gunakan tata letak yang bersih, organisasi yang baik, dan navigasi yang intuitif supaya calon klien bisa mengeksplor secara lebih mudah.
(Baca juga: Ingin Banjir Pekerjaan? Perbaiki Portfolio Desain Anda)
5. Update Secara Berkala
Dunia desain grafis terus berkembang dari waktu ke waktu.
Jadi, sangatlah penting untuk menjaga desain di portofolio Anda tetap relevan dengan tren yang sedang berlangsung.
Tambahkan proyek-proyek terbaru secara berkala untuk menunjukkan perkembangan skill dan tren desain terkini yang Anda ikuti.
6. Identitas Visual Yang Konsisten
Identitas visual yang konsisten di portofolio akan dapat membantu menetapkan personal branding Anda.
Hal ini termasuk penggunaan logo, skema warna, dan tipografi yang konsisten di seluruh portofolio.
Ini juga akan mencerminkan profesionalisme dan tingkat perhatian Anda terhadap detail.
7. Tulis Biografi Yang Menarik
Selanjutnya, sertakan bagian biografi yang memberitahukan siapa diri Anda kepada klien.
Ini bisa mencakup latar belakang pendidikan, pengalaman kerja, inspirasi desain, dan tujuan karir Anda.
Biografi yang ditulis dengan baik akan dapat membuat diri Anda lebih menonjol di antara persaingan dan membantu klien merasa terhubung secara personal.
8. Tunjukkan Testimoni Klien
Menunjukkan testimoni dari klien sebelumnya akan dapat meningkatkan kredibilitas Anda sebagai seorang desainer grafis profesional.
Testimoni yang positif akan menunjukkan bahwa Anda memiliki rekam jejak sukses dalam bekerja dengan klien dan dapat memberikan hasil yang memuaskan.
9. Berikan Penjelasan Teknis
Kemudian, jangan lupa sebutkan perangkat lunak dan alat desain yang Anda kuasai.
Keterampilan teknis adalah bagian penting dari pekerjaan desain grafis, dan mengetahui berbagai software dapat membuat Anda lebih menarik bagi berbagai klien dengan kebutuhan yang berbeda.
10. Tunjukkan Hasil Project Desain
Selain menunjukkan karya kreatif Anda, penting juga untuk menunjukkan bagaimana desain Anda berkontribusi pada keberhasilan bisnis klien.
Jika Anda memiliki data atau statistik tentang bagaimana desain meningkatkan penjualan atau kesadaran merek, pastikan untuk menyertakannya.
Ini akan membuat klien lebih yakin untuk merekrut jasa Anda.
11. Informasi Kontak
Terakhir, jangan lupa untuk menyertakan informasi kontak Anda secara jelas & lengkap di portofolio.
Ini akan memudahkan calon klien untuk menghubungi Anda untuk pekerjaan atau untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.
Penutup
Sekian 11 poin penting yang harus diperhatikan dalam menyusun portofolio desainer grafis profesional.
Dengan menerapkan poin-poin di atas, Anda akan memiliki portfolio yang lebih profesional serta bisa menarik minat calon klien untuk merekrut jasa Anda.
Jika ingin portfolio lebih optimal, semua poin di atas akan bersifat sangat krusial untuk Anda.
Di Sribu, kami membuka peluang bekerja lepas untuk videografer, video editor, content creator, & talent-talent digital terbaik lainnya di Indonesia.
Jika Anda merasa cocok dengan deskripsi ini, silahkan baca artikel berikut & lalu daftar di halaman registrasi kami.
Akhir kata, sampai jumpa di artikel selanjutnya!
(Jangan lupa subscribe ke Blog Sribu dan follow akun Instagram Sribu.com agar Anda tidak ketinggalan informasi menarik lainnya terkait dunia digital marketing, SEO, dan tren pasar terkini.)