Di penghujung tahun, bisnis-bisnis biasanya mulai gencar menjalankan kampanye digital marketing sebagai “penghabisan” sebelum membuka kalendar usaha baru.
Ini artinya sekarang sedang banyak kesempatan project/pekerjaan untuk talent-talent digital, terutama desainer grafis!
Kenapa demikian?
Kampanye digital marketing sangat mengandalkan kualitas konten visual untuk menarik minat para calon konsumen baru, dan di sinilah desainer grafis memiliki peranan penting.
Jadi, untuk memperbesar peluang Anda mendapatkan project sebanyak-banyaknya, mari kita mundur sejenak dan perhatikan salah satu hal yang paling krusial untuk seorang desainer: portfolio.
Tips Portfolio Desain Supaya Bisa Menarik Minat Klien
Untuk Anda yang baru berkecimpung sebagai seorang desainer grafis dan belum tahu, portfolio adalah:
Kumpulan pekerjaan dan proyek desain yang sudah dibuat oleh seorang desainer grafis untuk memamerkan skill, gaya, kreativitas, dan pengalaman kepada klien/perekrut.
Ini adalah kesan pertama yang akan klien lihat dari seorang desainer ketika mereka mencari talent untuk memenuhi kebutuhannya, sehingga kualitasnya perlu sangat Anda jaga secara baik.
Berikut beberapa cara untuk melakukannya:
1. Dahulukan Karya Terbaik Anda
Tips pertama ini adalah langkah kunci dalam menyusun portfolio desain yang bisa menarik minat klien.
Karena klien tidak akan memiliki waktu untuk melihat semua desain, dahulukan proyek-proyek yang memperlihatkan kemampuan terbaik Anda di awal portfolio.
Perlu dicatat juga bahwa lebih sedikit proyek dengan kualitas tinggi akan memberikan kesan yang jauh lebih baik daripada banyak proyek tapi desainnya kurang bermutu.
2. Perhatikan Organisasi Portfolio Desain
Pengorganisasian portfolio sangatlah penting untuk membantu pengunjung melihat dan memahami kualitas pekerjaan Anda dengan lebih mudah.
Anda bisa menggunakan kategori atau subkategori untuk mengelompokkan jenis desain, seperti logo, brosur, desain web, dan lainnya.
Ini akan memudahkan calon klien untuk menemukan apa yang mereka cari sesuai dengan kebutuhan.
3. Berikan Deskripsi Proyek Secara Jelas
Setiap proyek di portfolio harus dilengkapi dengan deskripsi yang rinci.
Ceritakan mengenai latar belakang proyek, tujuan, dan tantangan yang Anda hadapi.
Kemudian, jelaskan proses kreatif Anda, alasan di balik keputusan desain, dan tentu desain akhir yang Anda buat.
Ini akan memberikan konteks dan menunjukkan pemikiran strategis Anda.
4. Perbarui & Bersihkan
Berikutnya, selalu update portfolio dengan proyek-proyek terbaru yang mencerminkan kemampuan Anda saat ini.
Hapus juga proyek-proyek lama yang mungkin sudah tidak relevan atau tidak lagi mencerminkan kualitas pekerjaan Anda sebagai seorang desainer grafis profesional.
Pastikan semua desain terlihat berkualitas tinggi dengan resolusi tinggi (untuk menunjukkan detail desain) dan ditampilkan secara rapi di portfolio.
5. Tunjukkan Variasi
Supaya bisa menunjukkan range Anda sebagai seorang desainer, cobalah untuk menunjukkan variasi jenis proyek desain yang pernah Anda kerjakan.
Ini bisa mencakup berbagai jenis desain, seperti desain logo, identitas merek/brand, desain web, ilustrasi, dan lainnya.
Keberagaman akan menunjukkan fleksibilitas Anda sebagai desainer dan bisa lebih menarik untuk klien dari berbagai latar belakang & dengan berbagai kebutuhan.
6. Buat Portofolio Online
Meskipun presentasi fisik portfolio masih efektif dalam beberapa situasi, cobalah buat juga portofolio online.
Portfolio dalam bentuk situs web atau platform khusus akan bisa memberikan ruang yang lebih besar untuk menampilkan pekerjaan Anda.
Pastikan juga bahwa situs Anda memiliki tampilan yang responsif dan mudah dinavigasi oleh para klien yang berkunjung.
7. Minta Ulasan
Berikutnya, jangan takut untuk meminta rekan desainer atau klien sebelumnya untuk memberikan ulasan tentang desain-desain Anda.
Ulasan pihak ketiga akan dapat memberikan wawasan yang berharga dan mengidentifikasi area yang mungkin perlu diperbaiki.
Jika berbentuk positif, ulasan ini pun akan bisa membantu menarik minat klien untuk merekrut Anda.
8. Fokus Di Kualitas, Bukan Kuantitas
Ingatlah bahwa kualitas selalu lebih penting daripada jumlah proyek yang pernah Anda kerjakan.
Di sebuah portfolio desain grafis, lebih baik Anda memiliki beberapa proyek yang luar biasa daripada jumlah yang banyak, tapi hasil kualitas desain terbilang di bawah standar profesional.
Pastikan setiap proyek yang Anda pilih untuk disertakan dalam portfolio benar-benar mencerminkan kemampuan terbaik Anda sebagai seorang desainer grafis.
9. Jaga Konsistensi Gaya Desain
Jika Anda telah mengembangkan sebuah gaya desain sendiri yang unik, pertahankan konsistensi tersebut dalam portfolio.
Ini akan membantu Anda membangun citra pribadi yang kuat dan orang-orang akan bisa mengenali Anda sebagai desainer dengan gaya yang khas.
10. Tampilkan Proyek Yang Relevan Dengan Target Klien
Sesuaikan isi portfolio desain dengan jenis proyek atau klien yang ingin Anda tarik.
Misalnya, jika Anda tertarik untuk menarik proyek-proyek bisnis fashion, maka tunjukkan proyek-proyek yang memiliki relevansi dengan bidang tersebut.
Ini akan membantu calon klien memahami kemampuan Anda dalam konteks yang tepat.
11. Jangan Lupakan Keterampilan Teknis
Terakhir, selain karya visual, penting juga sifatnya untuk menampilkan keterampilan teknis Anda dalam bekerja.
Ini bisa termasuk penggunaan perangkat lunak desain, kemampuan ilustrasi, atau pemahaman mendalam tentang UI/UX.
Memperlihatkan keterampilan teknis akan memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang kemampuan Anda sebagai seorang desainer grafis profesional.
Penutup
Demikianlah beberapa tips singkat yang bisa membuat portfolio desain grafis Anda lebih menarik untuk para calon klien.
Jangan menunggu berlama-lama untuk menerapkan tips-tips di atas, karena akhir tahun adalah waktu yang sangat tepat untuk “memancing” klien supaya Anda bisa mendapatkan project sebanyak-banyaknya untuk dikerjakan.
Di Sribu.com, kami juga membuka peluang bekerja lepas untuk talent-talent digital terbaik Indonesia.
Jika Anda merasa cocok dengan deskripsi ini, silahkan baca artikel ini & lalu daftar di halaman registrasi kami.
Akhir kata, semoga pembahasan ini bisa membantu & sampai jumpa di artikel selanjutnya!
(Jangan lupa subscribe ke Blog Sribu dan follow akun Instagram Sribu.com agar Anda tidak ketinggalan informasi menarik lainnya terkait dunia digital marketing, SEO, dan tren pasar terkini.)