Saya mengobrol dengan teman saya yang bekerja pada salah satu pabrik konveksi di daerah Boyolali. Belum lama ini terjadi demonstrasi di pabrik dengan lebih dari 5.000 buruh tersebut.
Tuntutan buruh di sana sebenarnya masuk akal. Mereka hanya ingin perusahaan membayar gaji mereka secara penuh dalam satu waktu.
Namun, dari pihak perusahaan membayarkan gaji buruh di tanggal 5 dan 10 di bulan yang sama artinya dua kali pembayaran.
Kesalahan penyampaian atau komunikasi dari atasan membuat sebagian buruh menganggap bahwa perusahaan hanya membayar setengah dari total gaji di bulan itu.
Terjadilah mogok kerja dan para buruh melakukan perusakan di pabrik tersebut.
Komunikasi yang baik bisa mempengaruhi seseorang. Entah itu ke hal yang baik ataupun mengarah ke sesuatu yang buruk.
Terutama pada masa ini. Era digital, di mana orang lebih mudah melakukan komunikasi serta memengaruhi seseorang untuk melakukan kebaikan atau keburukan.
Kuburkan Kritikan Negatif Anda
Banyak sekali kasus seseorang viral karena mengkritik melalui media sosial. Salah satunya adalah kasus seorang PNS di kota Tarakan yang viral lantaran ia menulis di salah satu forum karena ia ditilang polisi.
Terkadang saya berfikir apakah kritikan sudah menjadi suatu hal yang lazim dilakukan dibanding belas kasihan?
Mereka beranggapan hubungan manusia adalah sebuah perang yang isinya hanya serangan dan serangan, kritikan dan kritikan.
Presiden Lincoln merupakan presiden yang mampu menghadapi situasi-situasi menegangkan dengan tenang dan sopan.
Salah satu contohnya adalah ketika ada yang menemukan surat di tumpukan bukunya.
Surat tersebut berisi kritikan kepada Jendral George Meade yang gagal dalam melaksanakan tugas untuk menangkap Jendral E.Lee pada tahun 1863.
Hal baiknya, Presiden Lincoln tidak jadi mengirimkan surat yang berisi kritikan yang pedas tersebut. Dia memilih menyimpan kritiknya hingga dia meninggal.
“Anda dan saya adalah orang yang sama-sama tidak suka di cela entah itu kita berhak menerimanya atau tidak.”
Dalam banyak hal budaya mencela, mengkritik, serta mengeluh merupakan sebuah realita yang menyedihkan.
Saat ini kita hidup di masa dunia dengan mudah mendengar kata-kata kita. Walaupun saat ini tren kebebasan berbicara dan berpendapat sangat dilonggarkan. Hal ini bukan berarti kita bebas mengkritik teman kita seenaknya.
Pendam bumerang Anda! Bagaikan sebuah bumerang yang kita lemparkan dan akan kembali kepada kita. Begitupun setiap kritikan negatif yang kita berikan ke orang lain akan kembali kepada kita.
Anda juga bisa ketik pertanyaan Anda di Google dan tambahkan Blog Sribu di akhir pertanyaan tersebut. Ini menunjukkan artikel terkait dari Blog Sribu, yang kualitasnya sudah tentu terjamin.