9 Kesalahan Desainer Dalam Membuat Logo
Bagaimana, Sribuddies? Sudah siap untuk ikut kontes membuat logo di Sribu? Yakin kalau karya kalian paling bagus? Yakin karya kalian tidak memiliki kesalahan? Nah Sribuddies, jangan sampai desain logo yang kalian cinta dan banggakan menjadi alasan penghancur karir kalian sebagai desainer. Tidak sedikit desainer yang karirnya hancur karena membuat logo dengan tidak benar. Pastinya sribuddies tidak mau menjadi salah satunya dong? Untuk itu, kalian harus memperhatikan cara-cara membuat logo dengan baik. Kali ini, Sribu ingin sharing tentang 9 kesalahan desainer dalam membuat logo supaya menambah ilmu sribuddies.
1. Merancang tanpa briefing
Ini terdengar sangat salah dalam banyak tingkatan, karena terkadang desain muncul tiba-tiba dalam otak Anda, dan Anda tinggal mengikuti arahnya saja. Tetapi ternyata itu salah loh. Dan secara tidak sadar hampir semua desainer melakukannya. Padahal briefing sangat berguna untuk membantu desainer dalam mengetahui apa yang mereka butuhkan untuk merancang, dan bagaimana mereka perlu untuk merancang itu. Briefing juga memiliki peran penting dalam menentukan hubungan desainer dengan klien. Tanpa itu, desainer akan kewalahan oleh jumlah kebebasan desain, dan klien tidak akan tahu apa yang diharapkan dari proyek tersebut.
2. Merancang untuk diri sendiri
Tidak sedikit desainer merancang untuk dirinya sendiri, karena hal itu mudah dilakukan. Desain dapat dengan mudah menjadi pengalaman yang sangat pribadi dan penuh gairah. Padahal, seharusnya desainer tetap berfokus untuk siapa logo itu diciptakan. Itu adalah pelajaran keras untuk para desainer agar tetap dalam jalurnya saat membuat logo. Anda harus memahami siapa target audience logo Anda, kemudian mempelajari semua hal tentangnya. Lebih baik lagi, jika Anda berinteraksi dengan mereka, sehingga Anda mengetahui apa yang mereka inginkan. Dan mengimplementasikannya kedalam proses desain Anda.
3. Tidak memahami USP klien
Setiap bisnis memiliki USP sendiri (unique selling point). hal itu adalah salah satu hal yang paling penting untuk diingat ketika membuat logo. Contohnya saja a secret formula pada Coca Cola atau pun to being highly innovative pada Apple. Ini adalah bagian penting dari proses desain logo sendiri. Mengetahui apa yg USP bisnis klien, akan membantu Anda untuk menemukan sesuatu yang unik ketika merancang logo.
4. Tidak mempertimbangkan brand positioning
Source: tutor2u.netBranding adalah sebuah konsep mencerminkan identitas inti dari merek yang yang sedang dirancang. Sedangkan Brand positioning adalah semua tentang hubungan satu merek ke merek lain atau yang sering kita sebut sebagai pesaing. Sangat penting desainer untuk memahami dan menganalisis status, kegunaan, daya tahan atau dimensi lain yang berkaitan dengan persepsi pelanggan, sebuah brand positioning didefinisikan dengan baik akan berpikir dari perspektif yang berbeda. Dengan semua itu dalam pikiran, menjadi mudah untuk melihat, bahwa logo Anda dirancang harus terlihat seperti itu milik tempat di mana merek diposisikan. Berpikir tentang hal itu akan meningkatkan kemungkinan logo Anda menerima persepsi positif dari pelanggan.
5. Tidak melakukan penelitian yang cukup
Memahami USP klien Anda dan brand positioning sangat penting untuk siapapun yang ingin merancang sebuah logo yang sukses, tapi itu tidak membuat Anda hanya terpaku dengan hal tersebut.
Luangkanlah sedikit waktu Anda untuk mempelajari proses bisnis klien Anda, kenali pesaingnya. Kemudian cari tahulah bagaimana dan dimana logo yang akan Anda buat itu akan digunakan nantinya. Dan yang terakhir, kenali target perusahaannya. Karena tidak semua klien akan memberikan informasi yang Anda butuhkan, tetapi Anda harus mencarinya sendiri di internet. Anda bisa menggunakan Google.
Selalu ingat bahwa membuat logo tanpa memahami bisnis klien Anda, seperti berjalan dengan mata tertutup. Jika Anda dapat mencapainya tanpa mengetahui apa-apa, itu hanya keberuntungan. Dan keberuntungan tidak datang semau Anda. Semakin banyak informasi yang Anda dapat kumpulkan, akan semakin baik desain Anda nanti.
6. Tidak mengingat keterbatasan reproduksi
Ini adalah kesalahan klasik. Di sinilah sebagian besar desainer muda gagal, karena mereka tidak melihat aplikasi yang akan dibutuhkan Brand tersebut di masa depan. Ada banyak hal yang harus dipertimbangkan, tetapi kabar baiknya adalah bahwa kesalahan ini adalah salah satu yang paling mudah untuk diatasi.
Yang perlu Anda lakukan hanyalah mengajukan pertanyaan tentang bagaimana logo itu akan digunakan nantinya. Apakah sebagai bahan promosi? Atau akan dicetak di ruangan skala besar?. Dengan bertanya, maka Anda akan mendapat bayangan seperti apa logo Anda diimplementasikan.
7. Menampilkan terlalu banyak pilihan

Bagi sribuddies yang merupakan seorang desainer muda, Anda membutuhkan banyak latihan untuk mengasah keterampilan Anda, serta belajar cukup tentang perdagangan untuk merasa cukup percaya diri untuk menyajikan opsi lebih sedikit. Itu cukup sulit untuk dicapai tanpa banyak pengalaman.
Di sisi lain, beberapa desainer memilih untuk menunjukkan banyak pilihan sebagai cara untuk meningkatkan persepsi nilai pelayanan mereka sendiri. Nah disinilah letak kesalahannya. Anda boleh membawa beberapa pilihan, tetapi jangan terlalu banyak. Karena itu hanya menunjukan kelemahan dari desain Anda.
8. Mengandalkan tipu daya digital untuk membuat logo
Apa yang terjadi ketika Anda menghapus gradien, refleksi, efek drop-shadow dan berubah warna menjadi putih di atas latar belakang gelap? Apakah logo Anda masih ada? Jika Anda masih dapat melihat logo Anda dengan sempurna, kemungkinan besar Anda telah merancang sebuah logo yang baik, tetapi jika tidak, maka saatnya untuk mulai berpikir tentang hal itu sekali lagi.
Banyak sekali desaigner zaman sekarang yang membuat desain menggunakan permainan tools pada Photoshop. Cara mengatasinya adalah mulailah dengan membuat logo dengan sederhana. Setelah esensi dari logo tersebut bekerja, baru Anda mulai tambahkan sedikit demi sedikit efek yang Anda inginkan.
9. Tidak mampu menjelaskan desain Anda
Betapa mengerikannya jika Anda tidak bisa menjelaskan desain yang Anda buat sendiri terutama saat presentasi pada klien. Tidak hanya penolakan yang Anda terima, tetapi nama baik Anda sebagai desainer akan jatuh. Sebelum Anda menjelaskan desain Anda, Anda harus tahu mengenai semua detil yang ada pada desain Anda. Jika Anda merasa Anda sudah menguasai logo Anda, bersikaplah percaya diri. Jangan takut menghadapi semua. Karena jika Anda takut, itu hanya membuat Anda lupa dengan semua detil pada desain Anda, dan itu akan menghancurkan karir Anda.
Nah sribuddies ada yang merasa pernah melakukan kesalahan ini tidak? Jika iya, mari perbaiki. Jangan sampai terulang dan membuat lubang sendiri untuk kegagalan kalian. Sekarang sudah saatnya melangkah maju. Lupakan kesalahan-kesalahan itu, dan jadikan mereka sebagai pemicu semangat untuk menjadi lebih baik lagi. Jika kalian sudah siap dan sudah tidak memiliki kesalahan seperti yang Sribu sebutkan tadi, sekarang saatnya tunjukkan kemampuan kalian dengan ikut kontes Sribu. Untuk tips-tips mengenai desain lainnya main aja ke Facebook Fan Page Sribu.com atau Twitter account Sribu di @sribudotcom.
Salam,
Ryan Gondokusumo
Founder Sribu.com
* Credits to:
webdesignerdepot.com
^ 9 mistakes designers make when creating a logo
iya ya/….
ini mantap jaya….
makasih banyak…
@Ncd: Terima kasih telah membaca artikel ini!
“Betapa mengerikannya jika Anda tidak bisa menjelaskan desain yang Anda buat sendiri terutama saat presentasi pada klien.” hahahaha…
Ngapain buat logo klo ga bisa menjelaskan logo yg dibuatnya hahahha..
Artikel-nya sangat membantu untuk desainer2 yg masih newbie 🙂
@18f77f21e2d4ece2f8f6f23747515baf:disqus: Betul sekali Jojo, seperti membuat sesuatu yang kita sendiri tidak paham apa yang kita buat karena tidak dapat menjelaskannya.
Team sribu wajib baca Ni :p
Banyak brief logo yg g jelas, akhirnya main tebak2kan.
CH harus dibantu untuk membuat penjelasan yang spesifik. Brand positioning kadang udh g jelas, semua CH minta design yang exclusive, Elegant, modern, dll. Cek Penjelasan para CH 🙂 taste CH juga perlu dipertimbangkan, meski 9 kesalahan ini Tdk dilakukan, klo CH sdh milih dg cara tebak2an tanpa Ada feedback Kenapa design d rated ato eliminated, y gmn. Belum lagi dipertengahan brief CH berubah, apa kata dunia :p
@Designer: Terima kasih atas masukannya. Dari sisi kami sebelum menjalankan sebuah kontes pastinya kami selalu memastikan bahwa minimum spesifikasi untuk sebuah kreatif brief terpenuhi. Perlu diingatkan juga bahwa tidak semua CH paham apakah brand positioning, coloring, perfect kreatif brief dan lainnya. Karena untuk paham akan hal ini perlu waktu dan komitmen untuk mendalaminya dan saya yakin hampir semua desainer yang pernah meng-handle klien tahu tidaklah mudah untuk ‘mengajari’ klien untuk mengerti semua itu. Yang pasti edukasi selalu kami lakukan dan itu membutuh adaptasi dan pengertian semua pihak.
Apabila brief CH berubah di tengah kontes, kami selalu pastikan hanya perubahan minor dan kami tambahkan slot untuk upload 🙂
Kaus saya itu mah…haaa..saya yang hanya belajar otodidak yang penilainya cukup bagus atau sreg dihati konsumen haaaaa..ga tau apa penjelasannya hiii…tapi ini artikel mantap..jadi saya harus ada pertimbangan kayanya untuk membuat logo
@589223f4c0d0d78b41bcffbece6f39b3:disqus: Senang bahwa artikel ini dapat membantu Anda 🙂
Mengingatkan kembali untuk newbie seperti saya ini mas ryan, udah baca berkali kali sampai di bookmark dan ketemu lg disini, pertanda penying sekali 9 point diatas khususnya yg terakhir 🙂
@twitter-14583652:disqus: Salam kembali :). Betul sekali point terakhir itu critical sekali namun tentunya bukan hal mudah untuk dikuasai. Awalnya banyak desainer hanya memakai instinct.
kayanya saya harus masih banyak belajar……saya masih hanya mengandalkan pas dan sesuai konsumen tanpa tau arti..heeeeee
Makasih
@wisnuwardhana:disqus: Sama-sama, senang artikel ini dapat membantu Anda 🙂
Untuk no.7 saya kurang setuju bila ditempatkan pada sebuah kontes… karena tujuan kontes adalh memiliki banyak pilihan
@99981a48eec7efbf3d0f85a7b609bde8:disqus: Dalam article ini sebenarnya sedang didiskusikan apabila menghadapi klien 1 on 1 🙂
good. thanks a lot
@f1fb5134f46ca8575d02e3d9d0625cc1:disqus: You are welcome 🙂
Tanpa perencanaan dan mengalir sesaui kanvas. kadang kadang masih melakukan hal tersebut untuk membuat Logo 🙂 🙂 🙂 ,…. dan saya sangat setuju untuk point 9
@google-4c68de6032a36b08b0860f0f3888e808:disqus: Betul Ruli. Intinya untuk mendapatkan hasil akhir yang sesuai harapan, perencanaan yang matang sangat diperlukan.
ane gan kesalahan no.9 gag tak kek.i presentasi
@facebook-100003565123198:disqus terima kasih sudah membaca artikel ini. memang perlu latihan untuk bisa mengatasi no 9. sukses selalu 🙂
infonya mantab min, poin no 7. karena cukup sering saya melakukannya
@facebook-1542943771:disqus thank you sudah membaca artikel ini. semoga bermanfaat 😀
nice info satu lagi tambahan buku nya Surianto Rustan
Good input @muhammadrezeki:disqus :). Mungkin kalau ada linknya bisa dishare?
Informasinya sangat berguna bagi kita semua. Salute…
@sukarja:disqus: Terima kasih, salam desain 🙂
terima kasih sudah berbagi
sama-sama. terima kasih sudah membaca artikel ini 🙂
Ryan Gondokusumo : Thank you mas Ryan, good point dan penting bgt untuk para desainer 🙂
Sekedar sharing, saya setuju pembahasan ini untuk konteks 1 on 1 antara klien dengan desainer itu sendiri. Untuk saya sendiri, saya menerapkan point nomor 1, dalam memudahkan dan efisiensi waktu maka saya menggunakan formulir. Formulir ini menjadi guidance dalam memahami konsep dari klien (briefing).
Kalaupun ketemu langsung dengan klien, yang penting bagi saya yaitu jadi good listener dulu, Setelah itu baru kita mengedukasi klien dengan ilmu yang kita miliki. Jangan sampai terjadi kesalahan seperti point nomor 6.
Makasih.
@erickazof:disqus: Sama-sama. Good point about being a good listener. Ada pepatah bahwa klien adalah raja, kita dengarkan dahulu apa yang diinginkan klien dan baru tuangkan ide kita ke hasil karya bagi mereka. Sering kali klien akan request untuk mengubah hasil karya kita, dimana kita tidak bisa bilang tidak namun pada saat bersamaan jangan meng-iyakan semuanya. Karena ingat sekali lagi, klien bukan artist dan memiliki pengetahuan yang tidak sedalam kita sebagai desainer.
Untuk nomor 6 bagi desainer baru, keterbatasan pengetahuan menjadi pemicunya. Ini dapat diminimalisasikan dengan banyak membaca, belajar dan meningkatkan pengalaman menghandle klien.
@ryan Gondokusumo iya tuh mas saya masih belom paham dengan kesalahan yang point 6
@isyudono:disqus: Sama-sama mas 🙂
Mantap dah ilmu ny..!! Lanjut.. 😀
@disqus_9MmhlU7Rsw:disqus Terima kasih atas dukungannya 🙂
wahhh satu lagi ilmu yg bgus!
makasih banget!
@mirzaananta:disqus: Terima kasih atas komplimennya 🙂
Terima Kasih Banyak… Sangat Membantu Saya yang bisa Desain dari belajar Otodidak… Maju Terus Sribu… Anda Menjadi salah satu Inspirasi Saya….
@agusheryanto:disqus: Terima kasih, kami juga senang dapat membantu dan menjadi inspirasi untuk Anda. Anda dapat membaca mengenai ini: http://blog.sribu.com/2013/06/14/cerita-di-balik-14-website-keren-ini/ apabila belum untuk mendapatkan inspirasi mengenai website.
“kenali pesaingnya”, Intip & lacak dulu kompetitornya 😀 :D. ini dia nih, mantab. Terima Kasih banyak, bro Ryan Gondokusumo. Sangat bermanfaat. Salam Mantab. Maju Sribu.com
@agungmantab:disqus: Sama-sama, betul ibaratnya sama seperti perang…kenali medannya dahulu baru terjun 🙂
mungkin ini bisa jadi Bahan Pelajaran bagi pemula
dulu saya aktif ikut kontes di (99desXXX) sebuah layanan mirip sribu
pada awalnya desain saya mendapat bintang 5
karena terlalu bernafsu, saya upload 40 variasi dari logo tadi.
dan hasilnya adalah,tidak menang.
@Ucok: Personal experience yang menarik. Terima kasih telah berbagi mas Ucok. Desain yang disajikan harus yang tepat dan untuk itu harus dapat membaca pemikiran klien.
pernah liat artikel ini di smashing magz.
terus mencoba…thanks
maturnuwun mau ngeshare ilmunya
@indri: Terima kasih atas pujiannya, kami akan terus menulis artikel-artikel yang makin menarik ke depannya!
Azeek banget artikelnya, harus belajar terus dan terus hehehe sip maz
@inangdaunpiss:disqus: Terima kasih atas komplimennya :). Bisa cek blog terbaru kami juga: http://blog.sribu.com/2014/04/30/11-inspirasi-desain-maskot-untuk-produk-makanan/
ohya itu sudah tau semaunya karena sejak waktu Palatihan desain grafis belajar 2011 🙂
@lutfy_bahktiar: Saatnya dipraktekan 🙂
saya baru belajar otodidak dan harus lebih banyak belajar lagi,membaca sribu.com menambah ilmu dan meningkatkan motivasi untuk terus belajar.
@sakti: Senang dapat membantu lewat artikel ini 🙂
Wah, point nomor 2.. aku banget. haha. berasa di tampar2 habis baca ini. Terima kasih infonya…bagus banget.
@Dani: Good luck! Senang dapat membantu Dani!
makasih ni tips bagus buat pemula sperti saya, saya tau aplikasi desainer beserta tool2 nya tapi sering buntu kalo udah di depan PC.
@putraadeirawan:disqus: Sama-sama, senang dapat membantu 🙂
Tany dong, bagaimana dengan Desain Instansi yang hanya memberikan klue sederhana, katakanlah Kampus, biasanya hanya memberikan beberapa petunjuk, seperti Visi dan Misi. Bagaimana ini?
ternyata membuat logo itu ada aturannya…sop design logo tersebut berguna sekali…terutama ane masih salah dlm membuat logo..pa lg kontes membuat logo sribu…have a nice day 😀
ane juga nihh bos masih salah membuat logo Sribu …. masih harus berjuang lagi he hehe
@hanlove:disqus @iyontri:disqus: Semangat, fighting!
Ternyata membuat logo itu ga boleh asal-asalan ya, banyak bgt perhitungannya. Terlebih lagi logo Sribu …. terus semangat biar sampai lolos kualifikasi hehe he
All the best @iyontri:disqus !
Filosofi logo Sribu sendiri itu apa sih?
ga dijawab 🙂
terkadang CH gak ngeliat description orang yang ndesain dan itu menyebalkan -_-
Terima kasih artikelnya… Tapi bagaimana kita tahu permintaan klien jika berbentuk kompetisi?
TERNAYATA BANYAK JUGA YAG HARUS DIKUASAI.: )
makasih master 🙂
Banyak sekali ya ternyata kesalahan – kesalahan yang sering dilakukan oleh sang desainer, perlu belajar lagi nih, makasih blog sribu…
Oo itu maksudnya pantesan gw bingung ndesainnya..knapa ga pake ‘e’ biar seribu… sribu ga bagus kedengarannya (kayak sri dan ibu)
logo nya juga ga bagus, font nya kayak ditarik2 ..kayak desainer baru belajar,,,hehe cuma kritik aja
bagus nih, jadi lebih tau mana yg salah mana yg harus diperbaiki sebagai newbie
Kalau Boleh tambah lagi… 😉 kesalahan desainer dalam membuat logo / design :
Terlalu Berambisi Untuk Mengejar Hadiah / Uang… Sehingga briefing dan konsep dari klien tidak di pahami… sehingga jadinya buatnya asal-asalan aja 🙂
terimakasih penjelasannya, sebagai seorang newbie saya pernah melakukan beberapa kesalahan diatas. lagi coba2 ikut contes design untuk meningkatkan skill …
semoga kedepan bisa lebih baik lagi ..
jadi sering baca artikel di sribu … bermanfaat sekali .terimakasih 🙂
kesalahan? ini udah standar? atas dasar apa ini diambil sebagai standar? penelitian ini sebagai standar uda terbukti? berarti klo kita tidak menerapkan 9 kesalahan ini pasti menang?
desain mah desain2 aja klo ada yang bilang salah itu perlu dipertanyakan….klo sudut pandangnya klien y udah lah yah? slera….harus 100 persen akurat? gak juga….bikin desain aja…klo gak menang y udah…yang uda mikir dan ngonsep belum tentu menang…klo harus berada dipemikiran orang lain juga capek…hanya ada 1 dari sribu desain yang akan dipertahankan terus menerus sebagai logo dan harganya paling berapa?klo jadi designer terkenal punya 1000 klien…kita harus jadi nyelam ke 1000 danau pikiran utk jadiin 1000 design? berani bayar berapa? padahal desainer terkenal itu punya ciri atau kekuatan di desainya sehingga orang lain tau itu desain siapa….aneh…menyarankan utk jadi orang lain dan melupakan diri sendiri….jago desain itu gak dengan tidur siang…cost yang dihabiskan terlalu gak sepadan dengan hadiah sebuah kontes desain…sebelum menang ada 100 kekalahan yang harus ditanggung….masih bilang kesalahan utk jadi diri sendiri? yang nanggung 100 kekalahan desain juga diri sendiri…heran, kq itu dibilang salah….anda cuma nyaranin…#cumasaran
yoiiii tepat
sekali
Setuju
makasih kak, jadi tau. makin tambah ilmu
I’m ready master
saya mau tanya apakah diskripsi di atas menunjang bagi CH dan apakah CH melihat Deskripsi Diatas kadang CH hanya melihat dari bentuk dan pewarnaan logonya saja. menurut pengalaman saya keputusan Seorang Desainer adalah Keputusan CH Bukan Keputusan Sesuai Konsep diatas….terima kasih
Tanpa brief yang jelas apa bisa kita membuat konsep yang jelas juga ?
“kesalahan? ini udah standar? atas dasar apa ini diambil sebagai standar? penelitian ini sebagai standar uda terbukti? berarti klo kita tidak menerapkan 9 kesalahan ini pasti menang?
desain mah desain2 aja klo ada yang bilang salah itu perlu dipertanyakan….klo sudut pandangnya klien y udah lah yah? slera….harus 100 persen akurat? gak juga….bikin desain aja…klo gak menang y udah…yang uda mikir dan ngonsep belum tentu menang…klo harus berada dipemikiran orang lain juga capek…hanya ada 1 dari sribu desain yang akan dipertahankan terus menerus sebagai logo dan harganya paling berapa?klo jadi designer terkenal punya 1000 klien…kita harus jadi nyelam ke 1000 danau pikiran utk jadiin 1000 design? berani bayar berapa? padahal desainer terkenal itu punya ciri atau kekuatan di desainya sehingga orang lain tau itu desain siapa….aneh…menyarankan utk jadi orang lain dan melupakan diri sendiri….jago desain itu gak dengan tidur siang…cost yang dihabiskan terlalu gak sepadan dengan hadiah sebuah kontes desain…sebelum menang ada 100 kekalahan yang harus ditanggung….masih bilang kesalahan utk jadi diri sendiri? yang nanggung 100 kekalahan desain juga diri sendiri…heran, kq itu dibilang salah….anda cuma nyaranin…#cumasaran”
Yang ini gak di bales…
Never give up Guys. ane juga baru pertama nih, ditolak. nyoba sampe bisa, trus dapet uang jajan dari usaha sendiri. biar Emak bangga sama ane :v muwehehe. semangart!
Dear admin sribu… Saya masih dalam masa ujian sribu dan masih gagal sampai sekarang…. Jadi saya ada satu pertanyaan… Saat submit ujian sribu apakah saya “wajib” mempresentasikan karya saya dengan Mockup….?
semangat berjuang,, belum lolos