Kapan Harus Ke Psikolog? Ini 9 Tanda Paling Pentingnya

kapan harus ke psikolog
Foto ilustrasi dari Pexels

Jika Anda sedang bertanya & mempertimbangkan kapan harus ke psikolog untuk melakukan terapi/konsultasi, artikel ini bisa memberikan jawabannya.

Mengunjungi psikolog sayangnya masih menjadi topik yang dianggap tabu oleh sebagian orang di Indonesia.

Padahal, kesehatan mental seseorang tidak kalah pentingnya dengan kesehatan fisik.

Oleh karena itu, mengetahui kapan harus mencari bantuan ahli adalah langkah pertama menuju kesejahteraan mental Anda yang lebih baik.

(Untungnya saat ini tersedia layanan seperti jasa psikolog profesional yang ditawarkan oleh freelancer kami, sehingga Anda tetap bisa melakukan konsultasi dari kenyamanan rumah!)

Langsung saja, berikut adalah sembilan tanda paling penting yang menunjukkan Anda mungkin perlu mulai konsultasi dengan psikolog.

9 Tanda Anda Membutuhkan Bantuan Psikolog

tanda harus ke psikolog
Foto ilustrasi dari Unsplash

1. Merasa Sedih atau Depresi Berkelanjutan

Pertama, perasaan sedih atau depresi yang berlangsung lebih dari dua minggu bisa menjadi tanda Anda perlu bantuan profesional.

Depresi bukan hanya sekedar perasaan sedih biasa, tapi melibatkan perasaan putus asa yang mendalam, berkelanjutan, dan bahkan berdampak pada kesehatan fisik Anda.

Gejala lainnya termasuk kehilangan minat pada aktivitas yang dulu dianggap menyenangkan, perubahan nafsu makan secara drastis, gangguan tidur, dan perasaan tidak berharga atau bersalah tanpa alasan yang jelas.

Depresi juga dapat mempengaruhi konsentrasi dan kemampuan Anda dalam mengambil keputusan, sehingga bisa mengganggu produktivitas kerja dan kehidupan sehari-hari.

Psikolog akan dapat membantu dengan terapi yang dirancang untuk mengatasi depresi, seperti terapi kognitif perilaku (CBT) yang telah terbukti efektif dalam mengubah pola pikir negatif seorang pasien depresi.

2. Kecemasan yang Mengganggu Aktivitas Sehari-hari

Kecemasan adalah respons yang terbilang normal terhadap stres, tapi jika kecemasan mulai mengganggu rutinitas harian, ini adalah tanda bahwa Anda mungkin memerlukan bantuan profesional.

Ketika terjadi secara berlebihan, kecemasan bisa menyebabkan gejala fisik seperti detak jantung yang cepat, berkeringat, gemetar, hingga masalah pencernaan.

Selain itu, pikiran negatif yang terus-menerus, seperti rasa takut akan sesuatu yang buruk terjadi, dapat membuat Anda merasa terperangkap.

Psikolog dapat membantu Anda mengidentifikasi pemicu kecemasan tersebut dan mengajarkan teknik manajemen stres dan relaksasi, seperti mindfulness atau meditasi untuk mengatasi gejala tersebut.

(Baca juga: 9 Rekomendasi Kursus Online Terbaik Untuk Membantu Karir)

3. Kesulitan Mengelola Emosi

Jika Anda merasa kesulitan mengendalikan emosi seperti kemarahan, frustrasi, atau ketakutan, ini bisa menjadi tanda Anda perlu berbicara dengan seorang psikolog.

Emosi yang tidak terkontrol seperti ini akan dapat mempengaruhi hubungan Anda dengan orang lain secara negatif, dan bahkan bisa berdampak negatif pada kesehatan fisik diri sendiri.

Misalnya, ledakan kemarahan yang sering muncul dapat meningkatkan risiko potensi penyakit jantung.

Psikolog dapat membantu Anda memahami akar penyebab dari emosi tersebut dan memberikan strategi untuk mengelola serta mengekspresikan diri dengan cara yang lebih sehat serta konstruktif.

4. Perubahan Pola Tidur atau Makan

tanda tanda depresi
Foto ilustrasi dari Unsplash

Perubahan drastis dalam pola tidur atau makan Anda — tanpa alasan & diagnosa medis yang jelas — bisa menjadi indikator adanya masalah dari sisi mental.

Insomnia, tidur berlebihan, kehilangan nafsu makan, atau makan berlebihan bisa menjadi tanda stres atau kondisi mental lainnya seperti depresi atau kecemasan.

Contohnya, orang yang mengalami insomnia mungkin terjaga di malam hari karena pikiran yang berlebihan, sementara mereka yang tidur berlebihan mungkin melakukannya sebagai cara untuk menghindari realitas yang menyakitkan.

Seorang psikolog akan dapat membantu Anda dengan terapi untuk mengembalikan pola tidur dan makan yang sehat, serta mengatasi faktor-faktor emosional yang mendasari masalah tersebut.

5. Kehilangan Minat pada Aktivitas yang Dulu Menyenangkan

Jika aktivitas yang dulu Anda nikmati tidak lagi menarik atau memberi Anda kebahagiaan, ini bisa menjadi tanda anhedonia, yang seringkali terkait dengan depresi.

(Kehilangan minat ini bisa meliputi hobi, pekerjaan, atau bahkan interaksi sosial yang sebelumnya Anda sukai.)

Anhedonia tidak hanya akan mengurangi kualitas hidup, tetapi juga bisa membuat Anda merasa terisolasi dan tidak terhubung dengan dunia sekitar.

Untuk membantu dengan isu ini, psikolog dapat mengembalikan minat dan kegembiraan dalam hidup Anda melalui berbagai terapi, seperti terapi aktivitas dan keterlibatan sosial.

6. Mengalami Trauma atau Kehilangan Besar

Mengalami peristiwa traumatis seperti kematian orang terdekat, kecelakaan, atau kekerasan bisa meninggalkan dampak yang dalam di mental seseorang.

Gejala trauma ini bisa termasuk seringnya mimpi buruk dan perasaan terisolasi.

Trauma juga dapat menyebabkan gangguan stres pasca-trauma (PTSD) yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk menjalani kehidupan sehari-hari.

Jika Anda merasa kesulitan untuk melanjutkan hidup setelah mengalami trauma, psikolog dapat membantu Anda memproses emosi dan trauma tersebut melalui berbagai terapi, seperti terapi eksposur atau EMDR (Eye Movement Desensitization and Reprocessing).

7. Kesulitan dalam Hubungan Interpersonal

kapan perlu ke psikolog
Foto ilustrasi dari Unsplash

Masalah yang terus-menerus dalam hubungan pribadi atau profesional bisa menjadi tanda adanya isu mental di diri Anda.

Konflik yang sering terjadi, komunikasi yang buruk, atau ketidakmampuan untuk mempercayai orang lain bisa mengindikasikan masalah mendasar seperti kecemasan sosial atau gangguan attachment.

Psikolog akan dapat membantu Anda mengidentifikasi pola perilaku yang merusak dan memberikan strategi untuk meningkatkan hubungan Anda dengan orang lain. Terapi pasangan atau terapi keluarga juga bisa sangat membantu dalam mengatasi masalah interpersonal ini.

8. Pikiran atau Tindakan Melukai Diri Sendiri

Munculnya pikiran — atau bahkan tindakan — untuk melukai diri sendiri atau bunuh diri adalah tanda yang sangat serius bahwa Anda memerlukan bantuan sesegera mungkin.

Pikiran ini bisa muncul sebagai respons cara mengatasi rasa sakit emosional yang luar biasa, jadi jangan ragu untuk mencari bantuan profesional jika Anda merasakannya.

Psikolog dapat memberikan dukungan dan intervensi yang diperlukan untuk keselamatan Anda, termasuk terapi krisis dan strategi untuk mengatasi perasaan ini dengan cara yang lebih sehat.

9. Menggunakan Zat untuk Mengatasi Masalah Emosional

ciri ciri depresi
Foto ilustrasi dari Pexels

Terakhir, jika Anda mulai menggunakan alkohol, obat-obatan, atau zat adiktif lainnya sebagai cara untuk mengatasi stres atau emosi, ini adalah tanda bahwa Anda mungkin memerlukan bantuan.

Penyalahgunaan zat dapat memperburuk kondisi mental dan fisik Anda, serta menciptakan masalah tambahan seperti kecanduan.

Untuk mengatasi hal ini, psikolog dapat membantu Anda untuk menemukan cara yang lebih sehat ketika menghadapi masalah dan mengatasi kecanduan melalui terapi perilaku dan dukungan berkelanjutan.

Penutup

Mengenali tanda-tanda kapan harus ke psikolog untuk adalah langkah penting untuk kesejahteraan & kesehatan mental Anda.

Jika mengalami salah satu atau beberapa tanda di atas, Anda harus pertimbangkan secara serius untuk mengunjungi psikolog & mencoba mengobatinya melalui terapi.

Perlu diingat, tidak ada yang salah dengan mencari & membutuhkan bantuan dari dokter profesional, karena ini adalah langkah berani dan krusial untuk memperbaiki kualitas hidup Anda.

Ingatlah bahwa kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik, dan mendapatkan bantuan yang Anda butuhkan adalah langkah pertama menuju kehidupan yang lebih sehat dan bahagia.

Sebagai penutup, kami di Sribu selalu menyediakan peluang untuk Anda yang tertarik bekerja sebagai freelancer online.

Jika tertarik mendaftar atau ingin mempelajari lebih lanjut, silakan kunjungi link berikut.

Akhir kata, semoga pembahasan ini bermanfaat & sampai jumpa di artikel selanjutnya!


(Jangan lupa subscribe ke Blog Sribu dan follow akun Instagram Sribu supaya tidak ketinggalan informasi menarik lainnya terkait dunia digital marketing, SEO, dan tren pasar terkini.)

Raski Santika
Raski Santika adalah Blog Writer & Editor di Sribu. Melalui tulisannya, ia ingin menginspirasi, mengedukasi, serta membantu para pemilik usaha & talent freelancer digital Indonesia untuk terus berkembang serta mempelajari ilmu baru.