Jenis Jenis Iklan: Mana Yang Cocok Untuk Bisnis Anda?

jenis jenis iklan
Ilustrasi dari Pixabay

Jenis jenis iklan dalam praktik strategi digital marketing kini semakin beragam dan terus berkembang seiring dengan perubahan perilaku konsumen.

Bagi Anda pemilik bisnis, memahami jenis yang paling sesuai dengan kebutuhan dan target pasar akan bisa menjadi kunci sukses dalam strategi pemasaran yang dilakukan.

Namun, dengan begitu banyak opsi yang tersedia, bagaimana cara memilih metode yang paling efektif?

Di artikel ini, mari bahas satu per satu untuk pemahaman yang lebih jelas.

7 Jenis Iklan

sribu business
Ingin penjualan bisnis cepat naik? Sribuin Aja!

1. Iklan Search Engine (Google Ads & Bing Ads)

Iklan jenis pertama ini muncul di halaman pencarian ketika seseorang mengetikkan kata kunci tertentu.

contoh iklan di google
Contoh iklan salah satu klien Sribu Business di search engine Google

Saat ini, Google Ads adalah platform yang paling banyak digunakan untuk iklan jenis ini.

Menurut Search Engine Journal, iklan di mesin pencarian memiliki rata-rata konversi 3,75% lebih tinggi dibandingkan iklan media sosial.

Metode ini terutama sangat cocok untuk bisnis yang menawarkan produk atau layanan berbasis kebutuhan spesifik, seperti jasa konsultasi, e-commerce, atau layanan profesional lainnya.

Tapi, kompetisi di sini juga tinggi, terutama untuk kata kunci yang populer.

Oleh karena itu, riset kata kunci dan strategi bidding yang tepat sangatlah penting agar anggaran iklan tetap efisien.

(Baca juga: Contoh Iklan Google Ads & Manfaat Nyatanya Untuk Bisnis)

2. Iklan Media Sosial (Facebook, Instagram, TikTok, LinkedIn Ads)

Contoh iklan di platform Instagram
Contoh iklan di platform Instagram

Media sosial sudah menjadi tempat utama bagi banyak bisnis untuk membangun brand awareness dan menarik pelanggan.

Berbeda dengan iklan pencarian yang berbasis permintaan (demand-based) dari pengguna, iklan di media sosial lebih berbasis interupsi dan ketertarikan audiens.

Mengenai beberapa platform sosmed paling populer untuk beriklan:

  • Facebook & Instagram Ads: Cocok untuk bisnis B2C dengan target pasar yang luas. Dengan lebih dari 2,9 miliar pengguna aktif bulanan, platform ini sangat ideal untuk brand seperti fashion, makanan, dan lifestyle
  • TikTok Ads: Untuk menjangkau generasi muda dengan format iklan video pendek yang engaging
  • LinkedIn Ads: Lebih efektif untuk bisnis B2B, terutama dalam menjangkau kalangan profesional dan pengambil keputusan di perusahaan

Meski memiliki jangkauan luas, tantangan utama dari iklan jenis ini adalah tingkat kompetisi yang tinggi dan algoritma yang terus berubah, sehingga membutuhkan penyesuaian strategi konten secara rutin dan targeting yang tepat.

3. Iklan Display (Banner & Programmatic Ads)

layout iklan display
Contoh layout iklan display di sebuah website

Iklan display berbentuk gambar ataupun banner yang muncul di berbagai situs web dan aplikasi, dan lebih sering digunakan untuk membangun brand awareness dibandingkan dengan mendorong penjualan langsung.

Tapi, banyak pengguna yang sudah terbiasa untuk mengabaikan iklan jenis ini (ad blindness), sehingga diperlukan desain yang mampu menarik perhatian dan pesan yang relevan.

4. Iklan Video (YouTube & Video Ads)

Iklan berbasis video kini semakin populer seiring dengan meningkatnya konsumsi konten video di berbagai platform internet.

YouTube, misalnya, memiliki lebih dari 2,5 miliar pengguna aktif bulanan sehingga menjadikannya platform yang ideal untuk menjangkau audiens dalam jumlah besar.

Keunggulan iklan video adalah kemampuannya dalam menyampaikan pesan yang lebih kuat secara visual dan emosional.

Namun, perlu diingat bahwa biaya produksi iklan video akan lebih tinggi dibandingkan iklan berbasis gambar atau teks, sehingga perencanaan yang matang sangat diperlukan supaya investasi Anda memberikan hasil yang optimal.

sribu business
Ingin penjualan bisnis cepat naik? Sribuin Aja!

5. Iklan Native (Advertorial & Sponsored Content)

Iklan native adalah jenis iklan yang menyatu dengan konten di platform tempatnya ditampilkan, seperti artikel berbayar di sebuah situs berita atau postingan bersponsor di media sosial.

Karena bentuknya yang lebih natural, iklan jenis ini cenderung tidak terasa seperti promosi yang mengganggu.

Menurut laporan Outbrain, iklan native memiliki tingkat keterlibatan audiens 53% lebih tinggi dibandingkan iklan display tradisional.

Artinya, jenis iklan ini cocok bagi bisnis yang ingin membangun kepercayaan dan kredibilitas melalui storytelling.

6. Iklan Tradisional (TV, Radio, Billboard, dan Media Cetak)

Contoh iklan billboard
Contoh iklan billboard, karya freelancer Sribu @sandra95

Meskipun metode digital marketing semakin mendominasi, iklan tradisional pun masih memiliki peran penting, terutama untuk menjangkau audiens yang lebih luas atau menargetkan segmen di lokasi tertentu.

  • Iklan TV dan Radio masih sangat efektif untuk brand besar yang ingin meningkatkan brand awareness secara massal
  • Billboard dan Baliho cocok untuk bisnis dengan target pasar lokal, seperti restoran, toko ritel, atau jasa layanan
  • Media cetak (koran & majalah) masih digunakan dalam industri tertentu seperti real estate dan hukum, di mana audiensnya masih mengandalkan media cetak untuk mencari informasi

7. Iklan Email & Remarketing

Meskipun sering dianggap kuno, pemasaran melalui email masih bisa menjadi strategi yang cukup menjanjikan.

Di sisi lain, strategi remarketing memungkinkan bisnis untuk menargetkan kembali pengguna yang sudah pernah berinteraksi dengan brand mereka (seperti mengunjungi website tetapi belum melakukan pembelian).

(Baca juga: Retargeting Ads, Rahasia Jitu Meningkatkan Penjualan)

Kesimpulan

Masing-masing jenis iklan memiliki kelebihan dan kekurangan, sehingga pilihan terbaik akan tergantung pada tujuan bisnis, anggaran, dan target audiens Anda.

Singkatnya:

  • Jika ingin menangkap pelanggan dengan niat tinggi untuk membeli, iklan pencarian (Google Ads) lebih efektif
  • Jika ingin membangun brand awareness, iklan media sosial dan video bisa menjadi pilihan utama
  • Jika ingin meningkatkan kredibilitas, iklan native dan advertorial bisa dicoba
  • Jika ingin menargetkan ulang pelanggan yang sudah tertarik, remarketing dan email marketing sangat disarankan

Dengan memahami karakteristik dari jenis jenis iklan ini, Anda akan bisa menyusun strategi pemasaran yang lebih optimal dan sesuai dengan kebutuhan bisnis.

Yang terpenting, lakukan pengujian dan analisis secara berkala untuk menyesuaikan strategi dengan tren yang terus berkembang.


Sebagai penutup, Anda yang tertarik ingin mulai beriklan online kini bisa memanfaatkan jasa dari Sribu Business sebagai solusi praktis.

Dengan harga layanan mulai dari Rp 3 Juta saja, tim profesional kami akan menangani iklan Anda mulai dari membuat konten, memulai kampanye, mengoptimasi, dan mengelolanya sesuai kebutuhan.

Untuk mempelajari lebih lengkap, silahkan hubungi tim support Sribu Business (WA)  atau langsung mengacu ke dokumen berikut.

Akhir kata, semoga pembahasan ini bermanfaat & sampai jumpa di artikel selanjutnya!

(Jangan lupa subscribe ke Blog Sribu dan follow akun Instagram Sribu supaya tidak ketinggalan informasi menarik lainnya terkait dunia digital marketing, SEO, dan tren pasar terkini.)

Raski Santika
Raski Santika adalah Blog Writer & Editor di Sribu. Melalui tulisannya, ia ingin menginspirasi, mengedukasi, serta membantu para pemilik usaha & talent freelancer digital Indonesia untuk terus berkembang serta mempelajari ilmu baru.