Seorang pebisnis, baik lama maupun baru, pasti pernah mengetikkan “tips marketing sukses” atau kalimat serupa di Google.
Internet memang berguna sebagai media untuk belajar, namun sayangnya menemukan hasil yang diharapkan seringkali terasa cukup sulit.
Mulai dari banyaknya artikel berkualitas rendah, konten copy-paste, hingga tips yang tidak inspiratif, kita harus berusaha ekstra supaya bisa mendapat ilmu yang benar-benar dapat diterapkan dan bermanfaat untuk bisnis kita.
Beberapa waktu lalu saya pun sempat mencoba melakukan hal serupa.
Hasilnya? Lebih dari 50% artikel yang saya baca menyampaikan ide-ide yang kurang lebih sama: “Pahami tren”, “Ketahui target pasar”, “Selalu pelajari hal baru”, bla bla bla..
Nasihat-nasihat tersebut tidak salah, namun semua orang sudah mengetahuinya tanpa harus riset secara mendalam.
Saya pun kemudian mencoba untuk mencari tips dari sumber-sumber dengan pengalaman dan kesuksesan yang nyata.
Akhirnya, saya menemukan harta karun berupa ilmu dari mendiang Steve Jobs:
Ketika berbicara kredibilitas, tentu kita tidak perlu meragukan lagi seorang tokoh seperti Steve Jobs. Tidak hanya meraih kesuksesan pribadi, produknya pun telah terbukti mampu merubah dunia.
Lantas, apa strategi marketing terbaik menurut sang penemu Apple ini? Mari bahas selengkapnya.
MENJUAL KEUNGGULAN ADALAH KESALAHAN
Bisnis Anda hanyalah satu dari sekian banyak perusahaan dengan model bisnis serupa, dan semua ingin melakukan hal yang sama melalui kampanye marketingnya: menarik minat konsumen untuk membeli produk.
Tapi, setiap hari masyarakat mengkonsumsi begitu banyak konten iklan berbeda, sehingga kemungkinan mereka untuk mengingat iklan produk Anda pun menjadi sangat kecil.
Sebagai contoh, katakanlah Anda menjual produk modem internet.
Insting pertama ketika Anda berencana membuat sebuah iklan tentulah untuk memberi tahu keunggulan produk dibanding dengan kompetitor:
“Kecepatan kilat hingga xxx Mbps!”, “Koneksi stabil dalam berbagai cuaca”, dan sebagainya.
Menurut Steve Jobs metode ini justru merupakan sebuah kesalahan, karena semua kompetitor Anda pun memiliki strategi yang sama.
Jika semua penjual berkata “ini keunggulan produk kami (dibanding produk xx)”, bagaimana bisa audiens merasa bahwa produk Anda istimewa?
Pada video di atas, Steve Jobs mengatakan bahwa strategi marketing brand Nike adalah salah satu contoh terbaik sepanjang masa.
Mereka adalah brand penjual sepatu, tapi image yang muncul di pikiran masyarakat ketika mendengar nama Nike pasti selalu lebih dari sekedar penjual sepatu saja.
Coba ingat, pernahkah Nike beriklan dengan menyebutkan spesifikasi produknya? atau menyampaikan keunggulan dibanding brand lain?
Tidak, karena Nike selalu lebih fokus untuk mengapresiasi atlet-atlet dan prestasi yang mereka raih.
Ini lah yang membuat audiens merasa bahwa Nike memiliki keistimewaan.
Mereka tidak hanya ingin menjual produk, mereka ingin menjadi bagian dari sesuatu yang lebih besar.
BISNIS HARUS MEMILIKI “JIWA”
Ketika berjalan di mall atau pinggir jalan, kita akan merasa terganggu jika ada orang asing yang tiba-tiba menghampiri dan berkata “Halo mas/mbak, boleh coba produk xx baru kami, mungkin minat?”
Sangat kecil kemungkinan untuk kita tertarik membeli. Bahkan, bisa jadi kita akan mengasosiasikan produk tersebut dengan perasaan yang negatif.
Kenapa? Karena kita tidak mengenal orang tersebut.
Kita tidak mengetahui alasan ia menjual produknya. Kita tidak mengetahui nilai-nilai yang ia junjung.
Prinsip ini pun berlaku ketika Anda mengiklankan produk (dengan kata lain, menjual tanpa tatap muka).
Sebagai contoh, Apple pernah melakukan kampanye marketing “Think Different“, dimana iklannya mengapresiasi para inovator dan pemikir “gila” yang telah mampu merubah dunia.
Kampanye tersebut membuat audiens sadar akan core value (nilai inti) dari brand Apple.
Memang, mereka menjual produk komputer dan teknologi lainnya, tapi visi mereka adalah supaya orang-orang dapat menggunakan produk-produk tersebut untuk mengembangkan dunia ke arah yang lebih baik.
Melalui strategi ini, audiens bisa merasakan ikatan emosional karena tidak lagi melihat Apple sebagai sebuah perusahaan konglomerat, namun sebagai sebuah entitas yang memiliki ide dan jiwa.
Baca juga: 5 Ide penulisan iklan
Produk komersial apapun pasti memiliki nilai-nilai yang akan mampu memberikan dampak positif pada kehidupan seseorang, termasuk produk Anda.
Melalui kampanye marketing, sampaikanlah hal tersebut kepada masyarakat.
Ketika audiens merasa bahwa Anda tidak hanya tertarik dengan uang mereka saja, kemungkinan mereka untuk menjadi konsumen pun akan semakin besar karena mereka mengerti tujuan dan pemikiran bisnis Anda.
Jadi, strategi marketing terbaik versi Steve Jobs adalah dengan menyampaikan kepada audiens bahwa:
“Kami bukan sekedar bisnis, kami ingin menjadi bagian dari sebuah cerita.”