Ingin Berinovasi? Jangan Takut Mengimitasi

Person Copying His Friend Phone Screen By Taking Picture
Photo by RODNAE Productions from Pexels

Tidak ada satupun ide yang 100% orisinal di dunia ini.

Semua orang yang berinovasi pasti pernah mengalami atau memiliki sesuatu yang akhirnya menjadi sebuah ide.

Bahkan Sir Isaac Newton, salah satu ilmuwan paling ternama sepanjang sejarah, menemukan teori gravitasi setelah sebuah apel jatuh dari pohon dan menimpa kepalanya.

Ini menunjukkan bahwa ide-ide yang muncul tidak datang begitu saja, tapi selalu berasal dari luar.

MERAIH SUKSES DARI IMITASI

Jika Anda penggemar film, nama Quentin Tarantino pasti terdengar sangat familiar.

Ia adalah seorang sutradara film dengan pengalaman lebih dari 20 tahun yang telah berhasil meraih beragam penghargaan bergengsi.

Singkatnya, ia adalah seorang legenda industri.

Satu hal yang menarik dari Tarantino, adalah bagaimana ia tidak pernah sungkan mengakui bahwa ia banyak melakukan imitasi dalam berkarya.

I steal from every single movie ever made“, ungkapnya.

(“Saya mencuri dari semua film yang pernah dibuat.”)

Dari cerita di atas, terbukti bahwa imitasi bisa berujung pada inovasi yang memberi kesuksesan pada seseorang.

Tapi, Anda pun harus “mengkonsumsi” sebuah ide secara berbeda jika dibandingkan dengan audiens biasa.

Tarantino pasti memperhatikan segala detail kecil seperti sudut pandang kamera, pencahayaan, gerak kamera, dll ketika menonton sebuah adegan.

Hal-hal tersebut tidak akan sama sekali terpikir oleh audiens.

Inilah pola pikir yang harus dimiliki jika Anda ingin berinovasi: ambil ide-ide kecil dari berbagai sumber, kemudian olah sehingga menjadi formula “baru” yang unik dan tidak dimiliki orang lain.

INOVASI BERAWAL DARI MERUBAH PERSEPSI

Imitasi selalu memiliki konotasi yang negatif. Namun, imitasi bisa jadi bermanfaat jika digunakan secara cermat.

Cobalah sejenak lupakan faktor orisinalitas, dan fokus kepada hal-hal lain: kualitas, fungsi/kegunaan, aestetik, dsb.

Dengan memindahkan fokus, Anda pun akan selalu memiliki ide baru dan tidak merasa stuck karena hanya mengkhawatirkan bahwa Anda ingin melakukan sebuah inovasi.

Semua orang memiliki kualitas dan perspektif yang unik, artinya semua orang pasti memiliki potensi untuk berinovasi.

 

Mari bayangkan jika Anda membuka sebuah bisnis kafe baru..

Supaya berkembang, Anda tentu harus mencari tahu tren yang sedang terjadi saat ini : varian resep yang laris, demografi konsumen, desain interior yang “instagram-able“, dan masih banyak lagi.

Sadar atau tidak, langkah di atas pun dapat disebut sebagai bentuk imitasi. Anda meniru tren, dan menerapkannya pada bisnis.

Itu adalah sebuah hal yang wajar dilakukan, dan di sini lah Anda dapat mulai berinovasi dengan memberi sentuhan pribadi.

Anda penggemar sepakbola? Bisa adakan acara nonton bareng rutin.

Anda penggemar film? Hias kafe dengan poster film-film klasik.

Sangat banyak inovasi yang bisa dilakukan, dan bisnis pun akan memiliki keunikan sendiri jika dibandingkan dengan kompetitor.


Manusia adalah makhluk yang tidak bisa lepas dari imitasi.

Sejak bayi, manusia selalu meniru tingkah laku orang di sekitarnya. Mulai dari bahasa, gerak tubuh, hingga kepribadian, seorang manusia dewasa terbentuk karena imitasi yang mereka lakukan sejak usia dini.

Oleh karena itu, secara alami imitasi pun dapat membantu Anda berkembang secara lebih cepat.

Anda ingin berinovasi?

Jangan takut melakukan imitasi.

Raski Santika
Raski Santika adalah Blog Writer & Editor di Sribu. Melalui tulisannya, ia ingin menginspirasi, mengedukasi, serta membantu para pemilik usaha & talent freelancer digital Indonesia untuk terus berkembang serta mempelajari ilmu baru.