Di saat pandemi, tidak hanya berdampak pada kesehatan, namun juga ekonomi secara global. Beberapa perusahaan terpaksa harus ambil tindakan untuk meminimalisir kerugian, seperti mengurangi jumlah karyawan atau membatasi jumlah jam kerjanya.
Tetapi, ada juga beberapa perusahaan yang masih bisa mempertahankan usahanya dan mendapat keuntungan jauh lebih besar dibanding sebelum pandemi. Jika Anda mencari ide bisnis, pelajari dari mereka yang bertumbuh pesat di saat pandemi ini.
1. Dapur Virtual / Cloud Kitchen
Pandemi covid-19 telah menghantam industri F&B sangat keras, terutama yang memiliki gerai makan di tempat. Banyak restoran yang harus gulung tikar karena pusat perbelanjaan tutup dan pelanggan diminta tinggal di rumah. Tetapi, untuk bisnis dapur virtual (atau cloud kitchen), ini menjadi peluang besar karena bisnis pengiriman makanan masih bisa beroperasi.
Hangry misalnya, usaha yang dibangun dengan model bisnis pengiriman sejak awal, menikmati peningkatan pesanan selama pandemi. Viktor, CEO dari Hangry mengatakan bahwa mereka alami peningkatan pesanan hingga 50% dibanding sebelum pandemi dengan 10.000 item dibeli setiap harinya.
Untuk menghemat biaya tenaga kerja, Hangry mulai menawarkan opsi saham kepada karyawan dengan imbalan pengurangan gaji untuk dibawa pulang. Berkat bisnisnya yang berkelanjutan dan beralih ke pengurangan gaji, Hangry tidak perlu memberhentikan stafnya (kecuali undur diri secara sukarela). Saat ini, jumlah staf Hangry lebih dari 360, di antaranya sekitar 300 adalah staf dapur.
2. Aplikasi pengiriman barang
Pembatasan kontak fisik menyebabkan terhambatnya distribusi produk dan jasa beberapa bisnis. Namun, hal ini menjadi kesempatan yang besar bagi industri pengiriman barang, baik barang kecil maupun yang bervolume besar.
Junaidi, Heads of Logistic Gojek Group, menerangkan selama pandemi mereka mengalami peningkatan transaksi pengiriman barang hingga 90%. Driver Gojek pun diminta untuk selalu jaga jarak dengan pengguna, salah satunya mereka punya opsi untuk menaruh barang kiriman di pagar rumah untuk hindari kontak langsung.
Dengan adanya himbauan pemerintah untuk memutus rantai covid, orang-orang lebih pilih diam di rumah sehingga mendorong mereka untuk memesan barang kebutuhannya secara online. Mulai dari makanan hingga kirim dokumen.
Baca juga: Tips bisnis cappucino cincau
3. Aplikasi konsultasi kesehatan online
Pembatasan kunjungan pasien ke unit layanan kesehatan dilakukan untuk menghindari penyebaran covid-19 yang lebih luas. Padahal, kebutuhan masyarakat akan layanan kesehatan selain penanganan covid-19 pun tinggi.
Hal ini membuat telemedicine atau layanan kesehatan online menjadi solusi untuk masyarakat yang masih harus berada di rumah.
Sebagai contoh, Halodoc yang merupakan usaha telekonsultasi kesehatan menyatakan bahwa selama masa pandemi pembelian vitamin dan suplemen melalui platform terjadi kenaikan sebesar 174% dibanding sebelum pandemi.
Halodoc juga sediakan layanan buat janji untuk lakukan tes covid-19 lewat aplikasi. Sangat aman karena pengguna bisa buat janji di rumah saja.
Ini membuktikan jika bisnis Anda dikembangkan dengan bantuan teknologi dan berada di momen yang tepat, akan membawa keuntungan dengan sendirinya.
4. Penjualan online dan dompet digital
Adanya pembatasan menggunakan uang cash membuat masyarakat sulit melakukan transaksi pembelian barang. Hal ini membuat platform dompet digital menjadi solusi yang tepat bagi masyarakat dan penjual mengubah bisnisnya menjadi online lewat situs e-commerce.
Seperti OVO, platform dompet digital yang menyediakan fitur pembayaran digital untuk kebutuhan sehari-hari, mengalami lonjakan pengguna sebanyak 267% saat PSBB diberlakukan.
Tokopedia pun sebagai situs e-commerce juga menjadi peluang para penjual alat kesehatan. Di tahun 2020, terjual masker sebanyak 5 kali populasi penduduk pulau Jawa dan hand sanitizer sebanyak 4 kali populasi penduduk pulau Bali.
5. Pendidikan online
Terbatasnya jam belajar online dan interaksi dengan guru membuat banyak siswa merasa sulit saat belajar di rumah. Akan tetapi, hal ini menjadi kesempatan yang baik bagi beberapa platform bisnis bidang pendidikan online.
Ruangguru misalnya, salah satu platform yang menyediakan pendidikan online ini meraih peningkatan jumlah pengguna sebanyak 7 juta atau sekitar 46% di tahun 2020. Menurut Belva, pendiri Ruangguru, jumlah ini meningkat jauh dibanding di masa sebelum pandemi.
Ruangguru juga bekerjasama dengan berbagai penyedia layanan telekomunikasi salah satunya seperti Telkomsel, untuk menggratiskan seluruh akses pembelajaran di awal pandemi. Kemudahan ini digunakan dengan baik oleh 10 juta siswa dan 200.000 guru di seluruh Indonesia.
Banyaknya bidang usaha yang dapat dikembangkan dengan bantuan teknologi digital, menjadi peluang yang baik untuk Anda yang ingin berbisnis di masa pandemi. Anda juga dapat berkolaborasi dengan berbagai penyedia jasa seperti jasa pengiriman atau perusahaan uang digital untuk mempermudah bisnis Anda.