Tak perlu heran kalau ribuan iklan jasa pembuatan website bertebaran tak aturan di ranah maya. Pun begitu, harga yang dipatok bisa dibilang masih dalam jangkauan. Tapi bagaimana cara mencari yang tepat antara harga pembuatan website dan agency?
Sebelum dilanjutkan, Anda bisa memahami betul panduan membuat website dengan klik di sini.
Ini yang sulit dijawab. Untuk itu, kali pertama yang harus kalian pahami yaitu tujuan bikin website. Tujuan akan menentukan arah. Semisal tujuan kalian bikin website cuma untuk jurnal tulisan pribadi, maka spek ‘apa adanya’ sudah cukup.
Sebaliknya, jika mau bikin website ecommerce, spek yang kalian butuh cukup besar. Itu berarti ada biaya besar yang kalian perlu. Sebelum semua itu terjadi, salah hitung-hitungan, ada baiknya kalian paham dulu jenis website.
Hingga sekarang, website masih dianggap sebagai alat marketing terbaik. Begitu banyak nilai praktis yang bisa kalian dapat saat mulai bisnis lewat laman online. Website bak etalase yang tampilannya bisa diubah-sesuaikan sekehendak hati tanpa ribet.
Merujuk fungsinya, ada banyak jenis website, dan semua punya harga masing-masing. Yang perlu kalian tahu, pembagian ini tak mutlak berlaku umum. Ini semata supaya kalian mudah menentukan jenis website saat bicara masalah harga pembuatan website ke agency.
Daftar isi jenis-jenis Website:
- E-commerce / Toko Online
- Portal Berita
- Web Service
- Company Profile
- Jurnal
- Social Web
- Forum
1. Ecommerce
Rasanya, inilah jenis website yang banyak diproduksi massal. Secara fungsi, website ini untuk aktivitas jual beli, apapun bentuknya. Tampilannya khas, karena memang tujuannya menarik konsumen. Satu yang pasti, harga pembuatan website ecommerce jelas tak murah.
Selain antarmuka, yang juga beda yaitu jeroan website, terutama spek hosting dan software. Ini guna mendukung fitur khas seperti live chat atau plugin ecommerce lain. Banyak kode pemrograman terlibat dibalik website ecommerce, itu berarti kalian harus cakap bahasa pemrograman.
Tapi, semua fitur bisa kalian sesuaikan budget. Bahkan, ada banyak fitur toko online gratisan yang bisa kalian dapat, tapi tetap saja kalian butuh professional untuk membangun dan menyatukan alur. Konfigurasi kompleks antara plugin, hosting, fitur, dan template, bukan hal mudah untuk kalian para newbie.
Content management system (CMS) yang dipakai juga khusus, bukan PHP apalagi HTML. Kedua open source gratisan ini rentan diakali. Satu contoh website ecommerce terbesar yang kalian familiar yaitu Amazon, untuk lokalnya Tokopedia.
2. Portal Berita
Saat kalian mau baca berita apapun, pasti larinya ke portal berita. Ini jenis website yang juga banyak dipakai. Sesuai namanya, website ini mengkhususkan diri memuat berita paling baru. Forbes dan Reuters merupakan contoh bagus dari website portal berita.
Konten situs portal berita biasanya diisi langsung kontributor yang direkrut langsung. Para pekerja diberi tanggung jawab mengisi berita paling baru, mirip wartawan. Butuh keseriusan tingkat tinggi untuk menggarap situs semacam ini. Umumnya, kisaran harga permbuatan website ini masih di bawah jenis ecommerce.
Ada juga portal berita yang berbasis crowd sourcing, jenis ini mulai tumbuh marak. Paling populer yaitu Wikipedia. Contoh lain serupa yaitu Wattpad. Untuk mengisi berita, website jenis ini lebih mengandalkan kontribusi para user.
Mereka cuma memperkerjakan kurator, yang nantinya akan mengkurasi tiap artikel yang ditulis user. Tugas lain yaitu mengecek kebenaran artikel yang ditulis, juga layak tidaknya karya tulis itu dimuat di salah satu laman situsnya.
3. Web Service
Mungkin kalian pernah bingung, masuk jenis apa Google itu? Jawabannya, web service. Mudahnya, web service yaitu situs yang mengedepankan jasa buat web, apapun bentuk jasa itu. Untuk Google, situs ini memberi jasa berupa mesin pencari.
Ada juga web service bertema keuangan, atau yang populer dengan sebutan financial technology (Fintech). Jenis ini biasanya melayani apapun terkait transaksi uang virtual. Paypal dan Payoneer merupakan contoh kesekian website berbasis jasa keuangan.
Jenis lain yang masuk web service yaitu media penyimpanan awan, mudahnya Cloud. Disini kalian bisa menyimpan apapun dengan membayar jasa sesuai paket yang diambil. Beberapa yang familiar yaitu Google Drive, Dropbox, atau Amazon Web Service.
4. Company Profile
Cara paling mudah mengetahui profil perusahaan yaitu dengan membuka situsnya. Semua yang punya kaitan dengan perusahaan biasanya akan tersaji disini. Ini yang biasa disebut website company profile.
Di millennial ini, seperti sebuah kewajiban tiap perusahaan apapun punya website company profile. Selain untuk kepentingan eksistensi, situs ini juga kerap difungsikan untuk humas. Bisa juga berperan sebagai pusat informasi mereka.
Selain perusahaan, website company profile juga kerap dimanfaatkan beragam instansi, baik pemerintah maupun swasta. Pertamina dan BUMN merupakan contoh instansi yang sudah melek akan pentingnya website company profile.
Tak lupa, kalangan akademik juga ramai-ramai bikin website company profile. Selain sebagai pusat informasi, situsnya juga kerap dimanfaatkan untuk portal kemahasiswaan. Khusus untuk akademik, domain yang dipakai biasanya berakhiran .ac.id.
5. Jurnal
Saat kalian berselancar di interner, kalian mungkin sering menemukan tulisan pribadi user lain. Ini yang biasa disebut dengan website jurnal. Kontennya bisa berupa apapun, paling banyak berisi curahan hati.
Para traveler yang sering bikin website dengan tipe seperti ini. Mereka biasa menulis apapun terkait traveling, bisa berupa tips atau review seperti The Hungry Traveler. Selain traveler, situs jenis ini kebanyakan dianut para newbie yang baru terjun ke dunia blogging.
Website kadang juga dimanfaatkan untuk memajang portofolio, dan kebanyakan memang begitu. Semisal, jika kalian ingin pamer keahlian, website adalah tempat terbaik. Mereka yang freelancer biasanya punya website semodel ini, contoh Jessica Jones.
6. Social Web
Karena didesain untuk dipakai user dalam jumlah banyak, tampilan website jenis social web tentu beda. Kemampuannya begitu kompleks, dari untuk saling komunikasi, berbagi, sampai untuk lapak jualan. Tapi kebanyakan cuma dipakai untuk cari perhatian saja.
Ini semua tergantung dari karakteristik web tersebut. Tak perlu susah-susah, Facebook masih merupakan pemain terbesar di ranah social web. Dari sisi user saja, jejaring sosial ini seperti tak tersentuh pesaingnya, seperti Twitter.
Masih masuk kategori sosial, ada web social bookmarking. Pada prinsipnya sama, yang bikin beda yaitu pada konten yang ditulis. Social bookmarking biasanya dipakai untuk eksternal link, yang merupakan bagian dari strategi SEO.
Contoh dari social bookmarking yang paling diminati yaitu Mashable dan Google News. Kalian cuma perlu memasukkan link website kalian, dan nanti secara otomatis website kalian dapat backlink. Para penggiat SEO yang sering memanfaatkan web ini.
7. Forum
Desain tampilan webnya sudah beda, bahkan cenderung membosankan antarmukanya. Tapi itulah website berbasis forum. Cuma ada tulisan user lain yang saling tanya jawab tentang satu masalah tertentu, tergantung pada niche yang dipilih forum tersebut.
Website dengan genre forum dibuat untuk satu tujuan khusus, yaitu diskusi antar user. Diantara semua jenis website, forum bisa dibilang paling susah dibuat. CMS yang dipakai berupa Joomla, dengan integrasi alur yang begitu rumit.
Kebanyakan pengembang memakai software vBulletin atau XenForo, yang didapat tidak gratis. Tapi kalau kalian ingin coba versi gratisan dulu, software alternatif seperti SMF bisa jadi solusi. Contoh produk lokal yang terkenal yaitu KasKus.
Harga Pembuatan Website
Begitu kalian tahu website apa yang kalian mau, tahap selanjutnya yaitu bikin estimasi harga. Ada banyak tool yang harus kalian beli, mulai dari domain, hosting, software instalasi, dan fitur lain. Butuh waktu tak singkat untuk belanja semua ini.
Paling mudah tentu menyerahkan semua ke jasa pembuatan website terbaik. Kalian tak harus belanja, lalu masih harus belajar install dan mengintegrasikannya. Serahkan semua ke ahlinya, dan kalian tetap bisa enjoy tanpa melewatkan aktivitas wajib.
Biar kalian punya gambaran jelas berapa biaya dibutuhkan, mari buat simulasi harga pembuatan website.
Ambil contoh website company profile. Dari pengertian di atas, website ini tampak sederhana. Tapi, tentu saja, tak sesederhana itu. Ada beragam tool yang terlibat di belakangnya, belum lagi waktu pengerjaannya, dan tangan-tangan ahli yang merangkai semua itu.
Tak cuma saat pembuatan, pasca website jadi pun kalian tetap bisa dapat support langsung terutama segi keamanan. Dari semua unsur teknis dan non-teknis yang terlibat, harga IDR 5 juta merupakan kisaran normal yang ada di market.
Contoh berikutnya yaitu website ecommerce. Ada lebih banyak software dan tool yang bekerja di balik layar, dan semua itu tentu saja tak murah. Bayangkan, saat kalian belanja online, cukup tinggal klik lalu bayar dan barang dikirim. Semua serba otomatis.
Yang kalian lupa, bagaimana semuanya bisa otomatis? Jawabannya, tentu integrasi alur antara software, tool, juga pengkodean yang bikin pening kepala. Jadi wajar kalau harga paling rendah untuk bikin website ecommerce punya kisaran IDR 6,5 juta.
Berikut ini daftar harga pembuatan website:
- Company Profile: Rp 3.500.000
- Toko Online: Rp 5.000.000
- Website Organisasi: Rp 6.000.000
- Marketplace: Rp 7.500.000
Keterangan:
- Biaya pembuatan website di atas adalah hasil rata-rata biaya membuat website yang pernah dilakukan Sribulancer
- Biaya dapat kalian tentukan sendiri ketika melakukan pemesanan di Sribulancer
Tertarik tapi masih ragu?
#PartnerDigitalBisnismu
Diskusikan kebutuhan website kalian bersama kami, Gratis!
Akhir kata, jangan terkecoh dengan harga pembuatan website yang murah. Pertama, itu jelas tak masuk akal. Kedua, bakal ada konsekuensi serius yang website kalian bisa dapat nantinya. Website error, server down, dan support lambat, merupakan contoh konsekuensi buruk dari jasa pembuatan website abal-abal.