Fotografi makanan adalah salah satu bidang yang sedang ramai digeluti oleh fotografer profesional maupun amatir.
Alasannya, belakangan ini cukup banyak pebisnis yang membuka usaha menjual makanan.
Hal ini dan fakta bahwa content marketing & internet masih menjadi pilihan terdepan untuk sarana promosi mereka, membuat kebutuhan untuk fotografer-fotografer handal yang bisa membuat produk mereka terlihat menggiurkan terus meningkat dari hari ke hari.
Jadi, bagaimana caranya supaya Anda bisa memperbanyak klien di tengah kesempatan ini?
11 Tips & Trik Fotografi Makanan
Terlepas dari tingkat pengalaman dan kemampuan Anda, tips & trik di bawah pasti akan bisa membuat kualitas fotografi makanan meningkat.
Oleh karena itu, pelajari & pahami setiap poin secara seksama supaya Anda bisa menerapkan pengetahuan yang didapat di sini secara optimal.
Tanpa basa-basi lagi, mari masuk ke tips & trik pertama:
1. Mulai Dengan Perencanaan Yang Matang
Sebelum Anda mulai memotret, pikirkan konsep dan komposisi foto makanan secara mendalam.
Buat sketsa atau catat ide-ide yang muncul di pikiran, serta rencanakan bagaimana Anda akan mengeksekusinya.
2. Gunakan Pencahayaan Alami
Cahaya adalah elemen kunci dalam fotografi makanan.
Penggunaan cahaya alami — seperti cahaya matahari lembut yang masuk melalui jendela — menciptakan tampilan alami pada makanan.
Cahaya alami juga bisa membantu mengungkapkan warna dan detail dengan baik.
Jika Anda perlu menggunakan lampu studio, gunakan softbox atau diffuser untuk meredam cahaya yang terlalu “keras”.
3. Tentukan Fokus Utama
Menentukan fokus utama dalam foto makanan terbilang penting untuk menggugah selera penonton.
Misalnya, Anda mungkin ingin menekankan fokus di foto pada tekstur daging panggang, warna lapisan kue, atau warna-warni sayuran segar.
Untuk melakukan hal ini, gunakan aperture yang rendah (nilai f-stop rendah) untuk menciptakan kedalaman bidang yang dangkal sehingga elemen utama makanan menjadi tajam, sementara latar belakang menjadi kabur.
4. Perhatikan Komposisi Foto
Komposisi adalah seni mengatur elemen-elemen dalam bingkai foto.
Rule of thirds, yang membagi bingkai menjadi sembilan bagian dengan garis-garis imajiner, adalah metode efektif yang bisa digunakan untuk fotografi makanan.
Letakkan elemen penting pada persilangan garis atau pada salah satu titik persimpangan untuk menciptakan tata letak yang seimbang.
Tetapi, jangan takut untuk eksperimen dengan komposisi yang tidak konvensional jika itu cocok dengan tema atau pesan Anda.
5. Gunakan Latar Belakang Yang Sesuai
Latar belakang/background yang digunakan haruslah mendukung tema dan pesan makanan yang ingin disampaikan.
Background yang sederhana dan netral seperti latar putih atau kayu seringkali bisa menjadi pilihan efektif karena tidak akan mengalihkan perhatian dari hidangan itu sendiri.
Kemudian, pilih peralatan makan atau aksesori yang sesuai dengan gaya makanan Anda, seperti piring klasik untuk hidangan mewah atau latar yang bersih untuk hidangan modern.
6. Siasati Tampilan Makanan
Untuk menyuguhkan makanan dengan kesan yang lebih menggiurkan di dalam foto, Anda mungkin perlu melakukan beberapa hal.
Ini bisa termasuk menyemprotkan minyak pada permukaan makanan untuk memberikan kilap yang indah, atau menggunakan kuas untuk mengaplikasikan saus dengan presisi.
Siasati makanan dengan hati-hati agar tetap terlihat alami, segar, dan sesuai dengan produk yang akan konsumen terima.
7. Jangan Lupa Pentingnya Editing
Pengeditan post-produksi adalah langkah yang sangat penting dalam fotografi makanan.
Selain melakukan penyesuaian dasar seperti kontras dan kecerahan, Anda juga dapat menghilangkan noda kecil atau imperfeksi pada hidangan dengan bantuan software pengeditan.
Namun, perlu diingat bahwa foto makanan harus tetap terlihat alami; jangan terlalu berlebihan dalam pengeditan sehingga makanan terlihat tidak nyata.
(Baca juga: 6 Aplikasi Edit Foto Gratis Terbaik Berkualitas Pro)
8. Eksperimen Dengan Waktu
Waktu pengambilan gambar akan memiliki pengaruh besar pada penampilan makanan di foto.
Contohnya, cahaya matahari pagi atau sore akan cenderung terlihat lembut dan menciptakan bayangan yang indah.
Cobalah bereksperimen dengan hal ini, dan lihat hasil mana yang paling sesuai dengan konsep foto produk terkait.
9. Selalu Update Portfolio
Sebagai seorang profesional, kemampuan dan pengalaman Anda akan terus bertambah dari waktu ke waktu.
Manfaatkan hal ini dengan cara terus meng-update portfolio dengan pekerjaan terbaru, supaya calon klien bisa melihat bahwa Anda adalah seorang fotografer makanan yang aktif.
Selalu menunjukkan portfolio terbaru pun akan membantu meningkatkan daya tarik untuk klien karena Anda akan selalu memperlihatkan sampel pekerjaan terbaik.
10. Pertimbangkan Komposisi Vertikal
Meskipun komposisi horizontal adalah metode umum dalam fotografi makanan, jangan ragu untuk mencoba komposisi vertikal.
Ini dapat sangat efektif terutama terkait media target promosi yang ingin klien lakukan.
Contohnya, untuk sosial media seperti Instagram, komposisi seperti ini mungkin bisa lebih menarik perhatian karena akan dilihat lebih lama ketika pengguna aplikasi melakukan scrolling.
11. Manfaatkan Teknik Tilt-Shift
Teknik tilt-shift adalah cara yang bagus untuk memfokuskan perhatian pada area tertentu dalam foto makanan Anda.
Ini dapat menghasilkan efek blur yang artistik pada elemen-elemen latar belakang atau sekitar makanan.
Teknik ini sangatlah berguna untuk memisahkan subjek utama dari latar belakang.
Penutup
Bagaimana? Adakah hal-hal baru yang Anda pelajari?
Jangan lupa untuk mempraktekkan dan terus mengasah skill Anda sebagai fotografer, karena ilmu yang Anda pelajari di sini akan percuma jika Anda tak mengaplikasikannya di dunia nyata.
Untuk Anda yang ingin mencoba meniti karir sebagai fotografer makanan freelance, mari bergabung di Sribu.com dengan cara mendaftar di halaman registrasi freelancer.
Sebagai penutup, jangan lupa subscribe ke Blog Sribu dan follow akun Instagram Sribu.com agar Anda tidak ketinggalan informasi menarik lainnya terkait dunia digital marketing, SEO, dan tren pasar terkini.
Sampai jumpa di artikel selanjutnya!