Bayangkan jika Anda membuka sebuah toko online, lalu memberikan penawaran dengan promo spesial.
Diskon besar, cek.
Produk menarik, cek.
Visual pun sudah rapi.
Tapi… ujungnya, pelanggan hanya mampir, melihat-lihat, lalu langsung pergi.
Setelah mereka melihat produk, tidak ada notifikasi transaksi masuk.
Jadi, apa yang salah?

Di era digital seperti sekarang ini, pelanggan sebenarnya bukan tidak tertarik—mereka hanya terlalu banyak mendapatkan pilihan.
Ini lah kejika napa bahkan ketika mereka ingin melakukan pembelian, dorongan untuk mengambil keputusan bisa hilang karena tidak ada rasa mendesak.
Di sini lah prinsip FOMO (Fear of Missing Out) bisa menjadi strategi yang sangat membantu.



Awal Mula FOMO: Dari Psikologi ke Strategi Marketing
Manusia, secara naluriah, tidak suka merasa tertinggal.
Kita selalu ingin jadi bagian dari sebuah tren, tidak ingin ketinggalan kesempatan, dan merasa rugi ketika melewatkan sesuatu yang sudah didapatkan orang lain.
Itulah prinsip dasar dari FOMO.
FOMO awalnya dikenal sebagai fenomena sosial di medsos—ketika seseorang merasa gelisah melihat teman-temannya ikut event, liburan, atau promo yang dia lewatkan.
(Studi dari Eventbrite mencatat bahwa 69% milenial mengalami FOMO dalam konteks sosial ini.)
Untuk dunia marketing, respons psikologis ini bisa diubah menjadi strategi: menciptakan rasa langka, terbatas, atau eksklusif yang memicu dorongan untuk segera bertindak.
Apa Itu FOMO Marketing dan Bagaimana Cara Kerjanya?


FOMO marketing adalah metode pemasaran yang membangun urgensi dan kesan langka agar audiens terdorong untuk segera mengambil keputusan.
Biasanya, kesan ini dikemas lewat penulisan seperti:
- Informasi waktu terbatas: “Promo hanya sampai malam ini!”
- Kuota terbatas: “Tersisa 5 slot!”
- Eksklusivitas: “Hanya untuk 100 orang pertama.
Kenapa Strategi Marketing Ini Efektif?
Di lingkungan dunia digital, keterlambatan sering bisa berarti kehilangan pelanggan.
Dan sayangnya, banyak pelanggan memang cenderung suka menunda-nunda.
Di sinilah, urgensi berperan untuk membantu bisnis Anda.


Data dari HubSpot menunjukkan bahwa penggunaan countdown timer dan elemen FOMO serupa lainnya bisa meningkatkan penjualan hingga 9–20% di sektor e-commerce!
Ini karena ketika pelanggan merasa waktu mereka terbatas atau kesempatan tidak akan datang dua kali, mereka jauh lebih mungkin untuk langsung mengambil keputusan.
(Baca juga: Contoh Landing Page Bisnis Efektif Dengan Bukti Nyata)
Unsur-Unsur Penting dalam FOMO Marketing


1. Deadline yang Masuk Akal
Berikan batas waktu terkait proo yang realistis. Jangan mengklaim “hanya hari ini”, jika esoknya penawaran masih tetap tersedia.
Urgensi harus kredibel supaya pelanggan tidak kehilangan rasa kepercayaan.
2. Bukti Sosial yang Nyata
Tampilkan jumlah pembeli, testimoni live, atau notifikasi real-time seperti “Baru dibeli 3 menit lalu” di website untuk memberikan validasi bahwa orang lain juga sedang berebut produk yang sama.
3. Penawaran Eksklusif
Berikan sesuatu yang hanya bisa didapat saat itu juga: diskon early bird, bonus edisi terbatas, atau akses khusus yang tidak akan dibuka lagi.
4. Visual yang Menunjukkan Kelangkaan
Warna merah, badge “sisa sedikit”, animasi countdown—elemen-elemen visual yang menunjukkan urgensi seperti ini bisa membantu menciptakan kesan terbatas dan mendesak.



Hati-Hati, Jangan Gunakan FOMO Palsu
Strategi ini bisa gagal total jika Anda melanggar janji sendiri.
Jangan klaim “stok terbatas”, jika nyatanya barang selalu tersedia.
Jangan terus memperpanjang “promo terakhir hari ini” setiap minggu.
Pelanggan digital saat ini sudah makin cerdas dan cepat kehilangan kepercayaan pada brand yang terlalu memanipulasi.
Jadi, bangunlah rasa FOMO dengan kejujuran.
Jadikan kelangkaan dan urgensi sebagai realita, bukan sekadar gimmick.
Kesimpulan
Pelanggan yang lamban bukan berarti tidak tertarik dengan penawaran Anda—mereka hanya butuh alasan kuat untuk mengambil tindakan saat itu juga, FOMO marketing memberi mereka alasan itu!
Tapi penting diingat, FOMO yang berhasil bukan hanya soal kalimat mendesak, tapi juga merupakan hasil dari penyusunan pesan yang jujur, pengalaman pengguna yang meyakinkan, dan konten visual yang memperkuatnya.
Ketika semua ini dikemas dengan baik, prinsip FOMO bisa menjadi alat untuk mempercepat keputusan tanpa menimbulkan rasa dipaksa.
Sebagai penutup, Anda yang ingin memiliki landing page sebenarnya tidak perlu merasa bingung lagi.
Saat ini, ada jasa dari Sribu Business yang bisa jadi solusi praktis!
Dengan harga layanan mulai dari Rp 6 Juta saja, tim profesional kami akan membuat, mengoptimasi, dan mengelola LP Anda sesuai kebutuhan.
Untuk yang ingin mempelajari lebih lengkap, silahkan hubungi tim support Sribu Business (WA) atau langsung kunjungi halaman berikut.
Semoga pembahasan ini bermanfaat & sampai jumpa di artikel selanjutnya!
(Jangan lupa subscribe ke Blog Sribu dan follow akun Instagram Sribu supaya tidak ketinggalan informasi menarik lainnya terkait dunia digital marketing, SEO, dan tren pasar terkini.)