Dalam dunia bisnis yang terus berkembang seperti sekarang, metode strategi digital marketing tradisional seperti model corong (funnel) mulai menunjukkan keterbatasannya.
Model funnel berfokus pada akuisisi pelanggan baru, namun seringkali mengabaikan potensi besar dari pelanggan yang sudah ada.
Di sinilah konsep Flywheel Marketing hadir sebagai sebuah solusi inovatif yang menempatkan pelanggan di pusat strategi bisnis, menciptakan siklus pertumbuhan yang berkelanjutan dan berputar tanpa henti.
Definisi Flywheel Marketing

Flywheel Marketing adalah metode pemasaran yang menggantikan model funnel tradisional dengan siklus dengan fokus pada tiga tahap utama:
- Attract (Menarik)
- Engage (Melibatkan), dan
- Delight (Menyenangkan)
Berbeda dengan funnel yang akan berakhir saat sudah terjadi penjualan, model pemasaran flywheel akan terus “berputar” dengan memanfaatkan kepuasan pelanggan di tahap ketiga untuk mendorong pertumbuhan bisnis melalui repeat order, loyalitas, dan rekomendasi.
Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh Jim Collins dalam bukunya “Good to Great“ dan kemudian dipopulerkan oleh HubSpot sebagai sebuah kerangka kerja pemasaran yang berpusat pada pelanggan.
Dalam model ini, setiap interaksi positif dengan seorang pelanggan akan menambah momentum flywheel, membuat “roda” berputar lebih kencang.
Di sisi lain, interaksi negatif atau hambatan akan dapat memperlambat putaran tersebut.
Mengapa Flywheel Lebih Efektif dari Funnel?
Model funnel tradisional memiliki kelemahan karena bersifat linear dan berakhir setelah konversi terjadi.
Hal ini menyebabkan potensi dari pelanggan yang sudah ada tidak termanfaatkan secara maksimal.
Sebaliknya, flywheel menciptakan sebuah siklus berkelanjutan di mana pelanggan yang puas menjadi promotor aktif yang membantu menarik pelanggan baru.


Menurut data dari McKinsey & Company, sebuah bisnis yang menerapkan model flywheel mampu mengonversi lebih dari 4% trafik online menjadi penjualan, dan lebih dari 75% konten tentang merek tersebut dihasilkan oleh pengguna (user-generated content).
Ini menunjukkan bahwa seorang pelanggan yang puas dapat “dimanfaatkan” menjadi kekuatan pendorong utama dalam pertumbuhan bisnis!
(Baca juga: Retargeting Ads: Rahasia Sukses Meningkatkan Penjualan)
Komponen Utama Flywheel Marketing
1. Attract (Menarik)
Tahap ini bertujuan untuk menarik perhatian calon pelanggan melalui konten yang relevan dan bernilai.
Strategi yang digunakan bisa meliputi konten sosial media, SEO, ataupun kampanye iklan tertarget.
Tujuannya di sini adalah untuk menciptakan kesadaran dan minat terhadap produk atau layanan yang Anda tawarkan.
2. Engage (Melibatkan)
Setelah berhasil menarik perhatian dan menciptakan minat, langkah selanjutnya adalah untuk membangun hubungan yang kuat dengan para calon pelanggan.
Ini dapat dilakukan melalui komunikasi yang terasa personal, penawaran yang disesuaikan (personalized), hingga interaksi yang memberikan manfaat.
Tujuan tahapan ini adalah untuk menumbuhkan kepercayaan dan membimbing calon pelanggan menuju keputusan pembelian.
3. Delight (Menyenangkan)
Tahap terakhir ini fokus pada pemberian pengalaman yang mengesankan setelah transaksi terjadi.
Layanan pelanggan yang responsif, program loyalitas, dan dukungan post-sales adalah beberapa cara untuk menerapkan langkah ini.
Pelanggan yang puas cenderung akan menjadi “supporter” brand, yang aktif merekomendasikan produk atau layanan Anda kepada orang lain.
Contoh Nyata Penerapan Flywheel Marketing
Beberapa brand telah berhasil menerapkan model flywheel dalam strategi pemasaran mereka, di antaranya:
1. HubSpot


Sebagai pelopor konsep flywheel dalam pemasaran, HubSpot menerapkan model ini dengan memfokuskan penyediaan konten edukatif dan alat gratis untuk menarik pelanggan.
Mereka kemudian membangun hubungan melalui demo produk gratis dan komunikasi yang dipersonalisasi, serta memastikan kepuasan pelanggan dengan dukungan pelanggan yang luar biasa.
2. Amazon


Amazon menggunakan data pelanggan untuk memberikan rekomendasi produk yang relevan, pengalaman belanja yang mulus, serta layanan pelanggan yang cepat.
Hal ini mampu menciptakan kepuasan pelanggan yang tinggi, dan kemudian mendorong pembelian berulang serta rekomendasi dari mulut ke mulut.
Manfaat & Tantangan Flywheel Marketing
Walau sejauh ini terdengar menjanjikan, seperti metode dan upaya pemasaran pada umumnya, model ini pun tentu saja tidak sepenuhnya mudah untuk diterapkan.
Supaya lebih jelas, mari pelajari dulu manfaat yang bisa Anda dapatkan:
-
Pertumbuhan Berkepanjangan
Dengan memanfaatkan kepuasan pelanggan untuk menarik pelanggan baru, bisnis Anda bisa mengalami pertumbuhan yang berkepanjangan tanpa ketergantungan pada akuisisi pelanggan baru secara terus-menerus. -
Efisiensi Biaya
Pelanggan yang puas akan menjadi promotor gratis, sehingga membantu mengurangi biaya pemasaran dan akuisisi pelanggan di masa mendatang. -
Peningkatan Loyalitas
Dengan fokus pada pengalaman pelanggan, bisnis Anda akan dapat meningkatkan loyalitas dan retensi pelanggan, yang pada akhirnya meningkatkan customer lifetime value.
Sekarang, mari lihat tantangannya:
-
Rentan “Gesekan”
Setiap hambatan–yang bisa terjadi dengan cukup mudah–dalam pengalaman pelanggan bisa memperlambat putaran flywheel. Oleh karena itu, penting untuk secara proaktif untuk selalu mengidentifikasi dan menghilangkan potensi “gesekan”. -
Kolaborasi Antar Departemen
Flywheel marketing memerlukan kolaborasi erat antara tim marketing, sales, dan layanan pelanggan supaya bisa menciptakan pengalaman transaksi yang konsisten dan memuaskan. -
Penggunaan Data yang Efektif
Mengumpulkan dan menganalisis data pelanggan secara efektif adalah kunci untuk memahami kebutuhan dan preferensi pelanggan.

Kesimpulan
Model Flywheel Marketing menawarkan metode pemasaran yang lebih berkepanjangan dibanding model funnel tradisional.
Dengan menempatkan kepuasan pelanggan di pusat strategi dan menciptakan pengalaman yang memuaskan, bisnis Anda akan dapat membuat sebuah siklus pertumbuhan yang terus berputar seperti roda.
Meskipun penerapannya akan bisa memerlukan perubahan budaya dan operasional, manfaat jangka panjangnya dalam meningkatkan loyalitas pelanggan dan efisiensi bisnis membuatnya layak untuk dipertimbangkan sebagai strategi pemasaran utama.
Jika Anda tertarik untuk menerapkan Flywheel Marketing, pertimbangkan untuk memulai dengan memetakan perjalanan pelanggan dan mengidentifikasi area di mana Anda dapat meningkatkan pengalaman mereka.
Dengan pendekatan yang tepat, “roda” Anda akan bisa mulai berputar, mendorong pertumbuhan bisnis yang terus memiliki momentum dari waktu ke waktu.
Sebagai penutup, Anda yang tertarik ingin mulai beriklan online kini bisa memanfaatkan jasa dari Sribu Business sebagai solusi praktis.
Dengan harga layanan mulai dari Rp 3 Juta saja, tim profesional kami akan menangani iklan Anda mulai dari membuat konten, memulai kampanye, mengoptimasi, dan mengelolanya sesuai kebutuhan.
Untuk mempelajari lebih lengkap, silahkan hubungi tim support Sribu Business (WA) atau langsung mengacu ke dokumen berikut.
Akhir kata, semoga pembahasan ini bermanfaat & sampai jumpa di artikel selanjutnya!
(Jangan lupa subscribe ke Blog Sribu dan follow akun Instagram Sribu supaya tidak ketinggalan informasi menarik lainnya terkait dunia digital marketing, SEO, dan tren pasar terkini.)