Strategi kampanye email marketing hingga saat ini masih menjadi strategi ampuh untuk membangun hubungan dengan pelanggan Anda dan juga meningkatkan konversi.
Tapi, tidak semua email yang dikirim akan mendapatkan respons sesuai dengan harapan.
Berdasarkan laporan Campaign Monitor, rata-rata tingkat pembukaan (open rate) email global hanya ada di sekitar 21,5%, yang berarti sangat banyak email yang tidak dibaca atau bahkan langsung dihapus.
Lalu, bagaimana caranya memastikan email yang dikirim benar-benar menarik minat dan bisa meningkatkan interaksi dengan bisnis Anda?
Salah satu faktor kuncinya adalah jenis konten email yang dikirim.
6 Jenis Konten Email Dengan Interaksi Tinggi

1. Email Selamat Datang (Welcome Email)
Saat seseorang mendaftar ke list email bisnis Anda, mereka berharap akan mendapatkan pengalaman pertama yang positif.
Inilah alasan mengapa email selamat datang memiliki open rate tertinggi dibandingkan jenis email lainnya, mencapai rata-rata 82% menurut GetResponse.
Email ini adalah kesempatan untuk memperkenalkan bisnis Anda, menjelaskan manfaat penawaran, serta memberikan insentif seperti diskon atau panduan eksklusif.
Format yang efektif untuk email selamat datang meliputi:
- Sapaan personal dengan nama penerima
- Penjelasan singkat tentang bisnis Anda dan manfaat penawaran produk/jasa
- Call-to-action (CTA) yang mengarahkan ke produk/layanan atau konten eksklusif
2. Email Berisi Konten Edukasi atau Panduan


Pelanggan tidak hanya ingin dijual produk, tapi juga mendapatkan informasi yang bermanfaat.
Email edukasi yang berisi tips, trik, atau panduan tentang industri Anda dapat membantu membangun kepercayaan dan menjaga keterlibatan audiens.
Menurut laporan HubSpot, 45% pelanggan lebih mungkin membuka email yang memberikan nilai edukasi dibandingkan email promosi biasa.
Misalnya, jika Anda menjual produk kecantikan, coba kirimkan panduan singkat tentang cara merawat kulit berdasarkan jenisnya atau video tutorial pemakaian produk.
Selain itu, konten edukasi juga berpotensi meningkatkan waktu yang dihabiskan pelanggan untuk membaca email, yang pada akhirnya bisa memperkuat keterikatan mereka dengan brand Anda.
3. Email Rekomendasi Produk Berdasarkan Preferensi
Email yang dipersonalisasi berdasarkan perilaku atau preferensi pelanggan terbukti lebih efektif dibandingkan email yang dikirim secara massal.
(Data dari Statista menunjukkan bahwa email yang dipersonalisasi memiliki tingkat pembukaan 29% lebih tinggi.)
Oleh karena itu, Anda bisa coba mengirim email rekomendasi produk berdasarkan:
- Riwayat pembelian sebelumnya
- Produk yang sering mereka lihat di website
- Tren yang sedang populer sesuai kategori minat mereka
Dengan pendekatan seperti ini, pelanggan akan merasa diperhatikan dan bisa lebih tertarik untuk membuka email serta melakukan konversi.
4. Email Promo atau Diskon Eksklusif
Siapa yang tidak suka promo eksklusif?
Email yang menawarkan diskon atau promo khusus bisa menjadi salah satu strategi paling efektif dalam meningkatkan konversi.
Namun, agar tidak terasa seperti spam, email promo sebaiknya dibuat lebih menarik dengan cara:
- Memberikan urgensi, seperti “Diskon 50% Hanya Hari Ini!“.
- Menyertakan kode kupon unik yang hanya bisa digunakan oleh penerima email
- Menggunakan desain yang menarik agar promo lebih mencolok dan mudah dibaca
5. Email Pengingat Keranjang Belanja (Abandoned Cart Email)


Salah satu masalah terbesar dalam e-commerce adalah pelanggan yang memasukkan barang ke keranjang belanja, tapi tidak menyelesaikan transaksi.
Oleh karena itu, email pengingat keranjang belanja bisa membantu mengatasi masalah ini dengan mengingatkan pelanggan tentang barang yang mereka tinggalkan.
Beberapa elemen penting dalam email pengingat ini:
- Menampilkan gambar produk yang belum dibeli
- Menambahkan kalimat persuasif, seperti “Produk favoritmu hampir habis!“
- Memberikan insentif tambahan, seperti diskon kecil atau pengiriman gratis
Strategi ini terbukti meningkatkan tingkat konversi hingga 10-15%, terutama jika dikirim dalam waktu 24 jam setelah pelanggan meninggalkan keranjang mereka.
6. Email Berisi Testimoni atau Studi Kasus Pelanggan
Pelanggan cenderung lebih percaya pada pengalaman orang lain dibandingkan dengan klaim sukses dari sebuah bisnis.
Oleh karena itu, email yang menunjukkan testimoni pelanggan atau studi kasus dari pengguna yang telah berhasil dengan produk/layanan Anda dapat meningkatkan kepercayaan dan mendorong konversi.
Menurut BrightLocal, 88% konsumen mempercayai ulasan online dan testimoni pelanggan sama seperti mereka mempercayai rekomendasi pribadi.
Jika email berisi cerita sukses pelanggan atau pengalaman nyata dalam menggunakan produk Anda, peluang untuk meningkatkan interaksi pun akan menjadi lebih besar.
Tapi, pastikan email ini memiliki struktur yang menarik, misalnya dengan menampilkan kutipan pelanggan yang menonjol, foto produk, ataupun link ke studi kasus lengkap di website Anda.

Kesimpulan
Mengirim email yang hanya berisi promosi terus-menerus bisa membuat pelanggan bosan dan berhenti berlangganan blast email.
Oleh karena itu, penting untuk menyediakan variasi konten yang tidak hanya menjual, tetapi juga memberi manfaat tambahan nyata bagi para penerima.
Enam jenis konten di atas—email selamat datang, konten edukasi, rekomendasi produk, promo eksklusif, pengingat keranjang belanja, serta testimoni pelanggan—telah terbukti bisa meningkatkan keterlibatan audiens.
Artinya dengan menyusun strategi yang lebih cerdas dan relevan, bisnis Anda akan bisa mendapatkan interaksi yang lebih tinggi dan membangun hubungan jangka panjang secara lebih baik.
Jadi, mulai evaluasi kembali kampanye email Anda dan coba terapkan konten yang lebih menarik serta bermanfaat bagi pelanggan.
Akhir kata, semoga pembahasan ini bermanfaat & sampai jumpa di artikel selanjutnya!
(Jangan lupa subscribe ke Blog Sribu dan follow akun Instagram Sribu supaya tidak ketinggalan informasi menarik lainnya terkait dunia digital marketing, SEO, dan tren pasar terkini.)