Dilema Logo HUT RI & Sayembara: Kenapa Tidak Terbuka?

bendera perayaan hut indonesia
Foto ilustrasi dari Unsplash

Menjelang perayaan hari raya kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 pada 17 Agustus 2025 mendatang, ada sebuah kabar tidak sedap yang cukup menjadi kekhawatiran banyak kalangan masyarakat:

 

View this post on Instagram

 

A post shared by INFO KOTA CILEGON (@infokotacilegon)

Jika belum tahu, pemerintah rutin mengadakan sayembara logo perayaan HUT RI setiap tahunnya, dan biasa merilis logo yang terpilih sebagai pemenang (logo resmi) pada sekitar bulan Mei – Juni.

Hal ini dilakukan sejak dibentuknya tim khusus pembuatan logo HUT RI, yang dikoordinasikan langsung oleh Kementerian Sekretaris Negara (Kemensetneg RI).

sejarah logo hut ri
Logo HUT RI sejak tahun 2013 (dari Jawapos)

Keterlambatan ini menjadi permasalahan karena menghambat hal-hal seperti:

  • Persiapan acara perayaan
  • Produksi merchandise (kaos, banner, tumbler, dsb)
  • Kampanye bisnis, dan masih banyak lagi

Jadi, apa isunya?

Tentang Sayembara Logo HUT RI

Pada tahun 1995, pemerintah RI pertama kali merilis logo resmi untuk memperingati hari kemerdekaan.

Peringatan HUT ke-50–yang disebut sebagai “tahun emas”–ini dirayakan dengan sebuah logo yang menjadi simbol perjuangan dan keberhasilan pembangunan di era tersebut.

Logo HUT RI ke-50
Logo HUT RI ke-50

Lalu pada tahun 2015, perayaan HUT RI ke-70, melalui sayembara yang diselenggarakan oleh Kemensetneg, ratusan talenta desainer mulai berkompetisi menunjukkan karya mereka setiap tahunnya.

Sayembara ini pun berlangsung di tahun 2025, untuk perayaan HUT RI ke-80.

Pada saat artikel ini dirilis, penyelenggara menyatakan bahwa sudah ada 5 logo terpilih (dari 245 submisi) yang sedang melalui proses tahap akhir untuk pemilihan 1 logo terbaik.

Tapi, selain isu keterlambatan yang dibahas sebelumnya, ada 1 hal lagi yang dikecewakan oleh masyarakat..

Kenapa Tidak Terbuka?

Sayembara logo HUT RI ke-80 ini bersifat tertutup, di mana hanya talenta-talenta tertentu yang bisa berpartisipasi.

Ini tentu sangat disayangkan oleh banyak pihak.

Terutama jika kita mengingat sejarah bangsa Indonesia, dan bagaimana sayembara terbuka sudah menjadi bagian krusial dalam perkembangan negara: mulai dari desain lambang negara (Garuda Pancasila), desain arsitektur Masjid Istiqlal, hingga desain Tugu Monas.

Kenyataannya, sayembara logo HUT RI tahun ini kebanyakan hanya diikuti oleh desainer-desainer terpilih ataupun agensi yang sudah memiliki nama besar, dan hal ini dianggap mengecewakan oleh banyak talenta lokal.

Mereka merasa tidak diberikan ruang dan kesempatan untuk menunjukkan karyanya.

Melihat kekecewaan ini, kami di Sribu merasa tidak bisa tinggal diam.

Ingin Tunjukkan Karya? #KontesinAja!

designer digital
Foto ilustrasi dari Pexels

Untuk merayakan HUT RI ke-80 ini, Sribu akan menyelenggarakan sayembara terbuka melalui fitur kontes desain di platform kami.

Kontes ini bisa diikuti oleh siapa saja yang sudah terdaftar menjadi freelancer Sribu, dan tentunya, akan ada hadiah uang tunai untuk pemenang yang terpilih!

Kami percaya bahwa semua kalangan masyarakat harus mempunyai kesempatan unjuk diri dan kemampuan yang sama, dan hal itulah yang ingin dicapai melalui kontes ini.

Sribu ingin menyediakan ruang inklusif untuk talenta-talenta yang ingin berkarya, atau bahkan baru ingin meniti karir di industri kreatif Indonesia.

Seperti apa detail kontesnya?

Anda bisa follow dulu akun Instagram @sribu dan menjadi subscriber Blog Sribu, karena pengumuman kontes selengkapnya akan segera kami sampaikan melalui 2 kanal ini.

Ayo, siap-siap #KontesinAja karya Anda, dan tunjukkan sisi kreatif dengan bangga!

Ryan Gondokusumo
Ryan adalah CEO dan Founder dari Sribu.com. 11 tahun pengalaman di management, product development, strategic dan digital marketing