Makin banyak komunitas berkembang, makin banyak pula media yang dibutuh untuk komunikasi. Dari banyak jenis media untuk komunikasi, majalah merupakan pionir. Secara kultural majalah sudah menjadi bahan pengisi waktu senggang yang efektif sedari dulu kala.
Perannya tak bisa disepelekan, apalagi sebelum era digital mengambil alih. Majalah menjadi cerminan gaya hidup, yang mana pengkonsumsi majalah sering diasosiasikan sebagai kalangan atas. Ada semacam prestis tertentu yang bisa didapat siapapun saat mau langganan majalah.
Memang benar, konsumen majalah terbatas pada target audiens yang spesifik. Konsumen majalah umumnya punya minat khusus pada satu topik, misalnya fesyen, olahraga, atau kesehatan. Itulah kenapa ada prestis tertentu saat di meja ruang tamu terdapat banyak tumpukan majalah.
Jenis-jenis Majalah
Untuk keperluan khusus, majalah dibagi dalam jenis tertentu sesuai fungsi dan minat pembaca. Dan sebelum berniat pesan desain majalah, juga supaya lebih paham apa itu majalah, kalangan internasional membagi dalam kategori yang sempit.
1. Majalah umum
Jenis majalah umum berisi konten informasi dan hiburan yang diproduksi dan diedarkan untuk kalangan umum. Majalah umum diproduksi secara berkala, ada yang tiap minggu sekali atau sekali sebulan. Jenis majalah umum sering ditemui di toko-toko buku.
Konten yang dimuat di majalah umum biasanya terkait informasi baru dari bidang apapun. Karena sifatnya yang lebih berorientasi ke profit, segmentasi market yang dipilih bisa dari kalangan mana saja. Tak jarang majalah umum sering dijejali konten iklan.
2. Majalah industri
Selain membahas seputar dunia industri, konten yang dimuat termasuk bisnis dan perdagangan. Segmen majalah industri lebih khusus, yaitu menyasar kaum pebisnis dan para professional. Itulah kenapa majalah industri tak banyak beredar di toko umum.
Majalah industri menawarkan konten khusus dan hanya menyasar industri tertentu saja. Konten yang dimuat majalah industri berkisar produk baru dan proses industri terkait. Jenis ini biasanya dibuat rujukan karena memuat informasi dan pengembangan suatu industri secara spesifik.
3. Majalah ilmiah
Khusus majalah ilmiah, pola distribusi yang dianut bukan berorientasi ke profit. Majalah ilmiah menawarkan informasi yang valid dari suatu penelitian tentang satu hal. Produksinya pun sangat terbatas, karena hanya dikeluarkan para akademisi atau institusi pendidikan tertentu.
Bentuk majalah ilmiah bisa beragam, umumnya seperti jurnal. Tujuannya jelas, yaitu memuat seputar informasi apapun dari sudut pandang ilmiah yang bersumber dari hasil penelitian. Itulah kenapa jenis majalah ilmiah jarang terpampang di toko lokal manapun.
4. Majalah sensasi
Sesuai nama yang diambil, majalah sensasi tak hadir secara periodik. Kemunculannya hanya sewaktu-waktu, biasanya kalau berita gempar dan butuh ulasan lebih dalam. Bentuknya serupa dengan majalah pada umumnya, tapi dengan dimensi yang lebih kecil.
Jenis majalah sensasi biasa dijumpai satu paket dari majalah utama atau koran sebagai bonus. Karenanya jenis ini tak bisa dibeli dan tak dijual luas. Informasi yang dimuat cuma terbatas pada satu isu saja, tapi dibahas secara lebih dalam dan mendetil.
Manfaat Majalah
1. Hiburan
Membaca majalah merupakan aktivitas santai, karena ada banyak konten hiburan di dalamnya. Majalah sudah seperti obat stress dari depresi dan tekanan. Majalah menawarkan hiburan dalam bentuk aktivitas showbiz, cerita, kartun, teka-teki, dan analisis dari beragam isu.
Beberapa pembaca mungkin tertarik dengan cerita politik, yang lain lebih suka cerita pendek atau kartun. Semua tergantung pada suasana hati pembaca. Perlu sumber daya lebih untuk membuat jenis seperti ini, meski harga desain majalah hiburan bisa didiskusikan.
2. Informasi
Manfaat lain dari suatu majalah yaitu memberi informasi. Majalah bisa menyuplai ragam berita tiap hari, dan terus memberi informasi situasi lokal dan dunia. Lewat majalah, pembaca bisa tahu apa yang sedang terjadi dalam negeri dan luar negeri.
Informasi yang dimuat suatu majalah bisa apapun, tergantung topik majalah itu. Metode penyampaian majalah sedikit berbeda dari koran, yang mana majalah hanya memuat berita terpilih yang benar-benar heboh karena sudah melewati tahap penyaringan.
3. Komentar
Majalah sebagai bagian dari komunikasi, punya kelas sendiri dibanding koran atau buku. Dengan cetakan berwarna dan kertas yang licin, majalah merupakan media yang pas untuk menulis pandangan umum dari satu ahli. Salah satu contohnya yaitu majalah Herald.
Pada majalah, pembaca bisa menemukan beragam ulasan, komentar, dan kolom dari suatu isu penting. Isu ini bisa berkaitan dengan ekonomi, politik, atau bidang lain. Komentar ini bisa membantu pembaca mempertajam pandangan akan suatu masalah.
4. Iklan
Kepentingan iklan di era aktivitas bisnis yang makin kompetitif tak bisa ditawar lagi. Iklan merupakan media perkenalan dari suatu komoditas, produk dan jasa, ke komunitas yang lebih luas. Majalah bisa memberi informasi yang esensial ke publik terkait suatu produk.
Lewat beriklan di majalah, pembaca akan jadi lebih paham kalau ada suatu tren yang berubah. Karena pengaruh iklan di majalah begitu kuat, banyak yang lalu terjun ke dunia majalah. Kebanyakan iklan mengambil tempat di majalah fesyen seperti Vogue.
Tips Membuat Majalah
1. Sampul adalah yang utama
Selalu ingat, bagian utama majalah yang bisa menarik calon pembaca yaitu sampul. Kondisi yang sama berlaku untuk desain cover buku. Kebanyakan majalah sukses punya format sampul sama, satu tajuk utama ditambah tajuk turunan lalu diberi sedikit ulasan.
2. Layout efektif
Kunci supaya majalah menonjol dari yang lain yaitu lewat sampul yang memikat. Tapi untuk memikat layout majalah tak harus penuh warna dan konten. Layout bergaya minimalis lebih memberi efek. Ada banyak contoh cover buku dan majalah yang sukses meski minimalis.
3. Perhatikan detil konten
Selain bagian sampul, halaman konten juga patut diperhatikan. Menampilkan banyak konten di satu halaman bisa membuat satu informasi sulit dicerna. Jauh lebih bagus kalau konten disebar ke halaman berikutnya dengan memperhatikan aspek tingkat keterbacaan.
4. Bijak memilih warna
Permainan warna adalah harga mati untuk majalah, tapi harus dipilih secara bijak. Mengatur tingkat kecerahan dan padu-padan warna membuat majalah lebih menonjol. Tapi dengan satu warna sudah cukup bagus untuk membuat halaman terlihat lebih klasik.
5. Tambah infografis
Gambar dan teks merupakan dua komponen utama dalam majalah. Tapi membuat kombinasi antara gambar dan teks dalam suatu infografis bisa memberi nuansa berbeda. Infografis merupakan cara terbaik untuk membedah suatu informasi kompleks.
6. Tipografi pas
Infografis yang detil dan warna yang pas memang penting untuk majalah, tapi umumnya konten majalah berupa teks. Memilih jenis huruf yang tepat bisa memberi perbedaan besar pada tampilan majalah. Kuncinya yaitu memakai huruf berbeda antara judul dan isi teks.
7. Gaya tulis
Jenis huruf memang penting, tapi harus dipadu dengan gaya tulis yang pas. Memberi alinia pada tiap tulisan sangat vital supaya mendapat tampilan professional. Menghilangkan alinia bisa membuat pembaca kesulitan menemukan awal dan akhir suatu paragraf.
8. Deskripsi singkat
Saat membaca suatu kolom di majalah, sering ada tulisan singkat dengan ukuran huruf besar terletak di bawah judul sebelum isi konten. Deskripsi singkat memberi citarasa untuk sebuah artikel. Umumnya, kata-kata dari deskripsi singkat diambil dari penggalan isi konten.
9. Selalu konsisten
Saat sudah menemukan satu pola yang khas, terus gunakan. Ini bisa menjadi ciri khas suatu majalah, termasuk pilihan huruf yang dipakai, kombinasi warna, gaya penomoran, tipografi, dan latar belakang. Suatu saat, ini bisa menjadi identitas majalah.
10. Halaman survey
Untuk keperluan interaksi dengan pembaca, beberapa majalah menyediakan halaman survey yang bisa diisi. Untuk menarik perhatian pembaca supaya mau mengisi survey dan mengirim kembali, banyak majalah yang memberi iming-iming berupa buah tangan.
11. Jangan takut ruang kosong
Meski konten merupakan hal penting dari majalah, tapi tetap harus ada ruang kosong. Gunanya untuk memberi jeda ke pembaca. Memberi ruang kosong tak cuma membuat tampilan halaman lebih bergaya, tapi bisa menarik mata pembaca supaya lebih fokus pada konten.
Bagaimanapun juga, majalah masih layak dibaca meski era mulai berubah. Majalah bisa menjadi media yang pas untuk mengekspos keberhasilan demi memberi motivasi ke khalayak, seperti saat Sribu ada di majalah Fortune. Tentu ini harus didukung tampilan majalah yang baik supaya manfaatnya sebagai media informasi bisa optimal.