8 Langkah Cara Menulis Script Film Yang Bermutu & Seru

cara menulis script film
Foto ilustrasi oleh Cottonbro Studio

Mengetahui cara menulis script film berkualitas tinggi adalah keterampilan penting bagi siapa pun yang ingin terjun ke dunia perfilman.

Script atau naskah film yang baik di sini tidak hanya tentang cerita yang menarik, tetapi juga bagaimana cara menuliskannya dengan format yang tepat dan penyajian yang akan membantu proses produksi.

Terutama di era di mana konten sudah menjadi “raja” seperti sekarang, penulisan naskah untuk konten berskala besar seperti film menjadi sangat krusial jika ingin hasil akhir bisa diterima secara positif oleh audiens.

Dalam artikel ini, saya akan membahas 8 langkah yang bisa membantu Anda menulis script film yang seru dan layak diproduksi.

8 Langkah Menulis Naskah Film Berkualitas Tinggi

(Berani mencoba buat naskah film, tapi ingin proses berlangsung lebih praktis? Sribuin Aja! Freelancer di platform kami siap membantu Anda melalui layanan jasa penulisan script profesional)

ilustrasi proses scriptwriting
Foto ilustrasi dari Unsplash

1. Mulai Dari Ide Cerita yang Jelas

Setiap film yang sukses selalu dimulai dari sebuah ide cerita yang kuat.

Ide cerita ini adalah inti dari script film Anda, dan sebelum mulai menulis, pastikan Anda sudah memahami betul pesan atau tema yang ingin disampaikan.

Dengan memiliki ide cerita yang jelas, Anda akan lebih mudah mengembangkan alur dan karakter.

Misalnya, jika Anda ingin menulis tentang perjalanan seorang pahlawan, tentukan apa yang membuat perjalanan tersebut menarik, kisah dibalik aksi dari para pemeran (backstory), serta bagaimana konflik dan resolusi bisa menarik perhatian penonton.

2. Susun Struktur Cerita yang Solid

menulis naskah film
Ilustrasi dari Pexels

Struktur cerita adalah tulang punggung dari sebuah film.

Umumnya, sebagian besar film menggunakan struktur tiga babak: awal (set-up), tengah (konfrontasi), dan akhir (resolusi).

Sederhananya, dalam babak pertama, Anda akan memperkenalkan karakter dan konflik utama, lalu di babak kedua, karakter akan menghadapi berbagai tantangan, dan di babak ketiga, konflik mencapai puncaknya dan diselesaikan.

Struktur ini memastikan alur cerita berjalan dengan baik dan plot tidak terjadi terlalu cepat ataupun lambat, sehingga penonton akan dapat mengikuti dan merasa terlibat dengan segala hal yang terjadi.

3. Kenali Karakter Utama Secara Mendalam

karakter pemeran utama di sebuah film
Ilustrasi dari Unsplash

Jika struktur adalah tulang punggung dari sebuah cerita, maka karakter utama adalah jantungnya.

Karakter utama yang baik harus memiliki tujuan, motivasi, dan konflik internal yang bisa dikembangkan sepanjang cerita.

Artinya, Anda harus mengenal karakter utama seperti seorang teman dekat: apa yang mereka inginkan? Apa yang menghambat mereka? Bagaimana kepribadian mereka berkembang seiring perjalanan cerita?

Karakter yang dinamis dan berkembang adalah salah satu cara membuat script dan cerita film Anda lebih menarik bagi para penonton.

4. Pilih Setting yang Mendukung Cerita

Setting film The Lord of The Rings
Setting film The Lord of The Rings (dari Pexels)

Setting atau latar tempat adalah elemen penting yang akan membantu menghidupkan dunia di dalam film.

Pikirkan di mana cerita Anda berlangsung—apakah di sebuah kota besar, desa kecil, atau mungkin di tempat yang futuristik? Setting di sini tidak hanya berperan sebagai latar, tapi juga dapat digunakan untuk memperkuat tema cerita.

(Sebagai contoh, film thriller yang berlatar tempat di kota yang sepi di malam hari akan memberikan kesan tegang dan misterius.)

Pilih setting yang tidak hanya relevan, tetapi juga menambah lapisan emosi dan suasana pada cerita Anda.

(Baca juga: 8 AI Pembuat Video Animasi Gratis Terbaik Untuk Konten)

5. Buat Dialog yang Terdengar Natural dan Bermakna

ilustrasi 2 orang berdialog
Ilustrasi dari Pixabay

Dialog adalah medium utama untuk menyampaikan perasaan, pemikiran, dan interaksi antara para karakter di film.

Namun, dialog yang baik harus terasa natural— tidak terdengar kaku atau terlalu formal (seperti 2 orang yang berbicara di dunia nyata).

Jadi, untuk menghasilkan dialog yang lebih “mengalir”, cobalah membacanya dengan suara lantang atau bayangkan bagaimana karakter Anda menyampaikan dialog tersebut.

Lalu, dialog yang baik pun harus memiliki makna.

Setiap kalimat sebaiknya berfungsi untuk mendorong cerita maju atau memperdalam pemahaman penonton tentang karakter.

Jika sebuah dialog tidak memiliki tujuan, Anda bisa pertimbangkan untuk menghapusnya supaya naskah bisa lebih padat & berisi.

6. Gunakan Visual Storytelling

angle kamera dalam shooting film
Foto ilustrasi dari Pexels

Film adalah medium visual, jadi salah satu keterampilan penting yang harus Anda miliki dalam menulis script film adalah “show, don’t tell” —yang berarti menyampaikan sebuah kisah melalui pengambilan gambar, bukan menjelaskan dengan kata-kata.

Misalnya, alih-alih mengatakan bahwa seorang karakter merasa kesepian, Anda bisa menunjukkan adegan di mana ia duduk sendirian di sebuah bangku taman dengan pemandangan yang sunyi.

Visual storytelling memberikan kekuatan emosional yang lebih besar kepada film, dan akan membantu penonton lebih mudah terhubung dengan cerita tanpa harus diungkapkan secara eksplisit.

7. Ikuti Format Script Film yang Benar

Contoh format naskah film
Contoh format naskah film yang tepat (dari Wahanakreator)

Menulis script film memiliki aturan format yang sangat spesifik, dan mengikutinya adalah sebuah keharusan.

Jadi, gunakan aplikasi khusus penulisan script seperti Celtx atau Trelby yang akan bisa membantu Anda mengatur format secara otomatis, termasuk penempatan slugline, deskripsi, dialog, dan aksi.

Mengikuti format yang benar tidak hanya akan membuat script Anda lebih profesional, tapi juga memudahkan tim produksi memahami bagaimana alur cerita dan adegan akan –dan harus — terjadi di layar.

(Baca juga: Perbedaan Animasi 2D & 3D, Mana Yang Harus Dipilih?)

8. Revisi & Perbaiki

Setelah menyelesaikan draft pertama, jangan langsung menganggap naskah sudah selesai & siap untuk masuk ke proses berikutnya.

Ini karena skrip film yang baik memerlukan proses revisi berkali-kali.

Jadi, bacalah ulang skrip film Anda, cari bagian yang mungkin kurang jelas, perbaiki dialog yang terdengar kaku, atau tambahkan elemen yang akan bisa memperkuat konflik dan emosi karakter.

Dalam hal ini, mendapatkan umpan balik dari orang lain juga sangat berguna.

Seringkali orang lain akan dapat memberikan perspektif baru dan menemukan kekurangan yang mungkin terlewatkan oleh diri Anda sendiri.

Kesimpulan

Menulis script film yang bermutu tinggi bukanlah sebuah pekerjaan yang mudah, tapi dengan mengikuti langkah-langkah di atas—mulai dari memahami ide cerita hingga merevisi draft akhir—Anda akan dapat menciptakan karya yang layak untuk diproduksi.

Proses ini membutuhkan kreativitas dan ketekunan, tetapi dengan latihan dan dedikasi, niscaya Anda akan bisa menulis script yang menarik dan berkualitas.


Sebagai penutup, kami di Sribu selalu menyediakan peluang untuk Anda yang tertarik bekerja sebagai freelancer online.

Jika tertarik mendaftar atau ingin mempelajari lebih lanjut, silakan kunjungi link berikut.

Akhir kata, semoga pembahasan ini bermanfaat & sampai jumpa di artikel selanjutnya!

(Jangan lupa subscribe ke Blog Sribu dan follow akun Instagram Sribu supaya tidak ketinggalan informasi menarik lainnya terkait dunia digital marketing, SEO, dan tren pasar terkini.)

Raski Santika
Raski Santika adalah Blog Writer & Editor di Sribu. Melalui tulisannya, ia ingin menginspirasi, mengedukasi, serta membantu para pemilik usaha & talent freelancer digital Indonesia untuk terus berkembang serta mempelajari ilmu baru.