Sebagai seorang penulis yang sesekali nyambi menjadi editor, saya tidak pernah lelah untuk membagikan cara menjadi penulis di media online ini agar dapat dibaca dan memberikan manfaat kepada orang lain.
Setiap membaca tulisan yang panjang atau pendek, saya bisa dengan cepat menemukan kesalahan ketik (typing error).
Lucunya, dalam beberapa tulisan sendiri (yang sudah dipublikasikan), saya masih sempat “kepleset” melewatkan beberapa typing error. Padahal, saya sudah melakukan proofreading lebih dari 2 kali dan merasa yakin tulisan tersebut sempurna.
Sekecil apapun typing error tersebut, harus tetap kita hindari agar terhindar juga dari kerugian yang tidak diinginkan.
Jika tidak diperhatikan, kesalahan tersebut akan membawa kita menjadi bahan tertawaan, mendapat stigma buruk, dikenal tidak mampu membayar seorang penulis/proofreader/editor yang berkualitas, kredibilitas diragukan, dan mendapatkan kerugian finansial.
Oleh sebab itulah, saya ingin membagikan tips bagaimana cara menjadi penulis yang baik berdasarkan apa yang telah saya alami kurang lebih 5 tahun.
Sebelum Mulai Belajar Cara Menjadi Penulis
Tidak hanya pada saat menulis saja, agar kita bisa menjadi seorang penulis yang baik, kita harus memperhatikan apa saja kebiasaan dan keperluaan yang harus dilakukan. Berikut ini beberapa cara awal menjadi penulis yang baik.
1. Rajinlah membaca karya penulis terkenal
Sudah menjadi tips khusus bagi siapapun anda yang ingin menjadi penulis terkenal.
Sering-seringlah membaca tulisan hasil karya penulis terkenal favorit masing-masing pribadi. Dengan ini, maka anda akan familiar dengan teknik penulisan yang baik yang bisa merebut hati pembaca.
Saat anda membaca, secara tidak sadar anda akan mendapatkan pelajaran:
- Alur penulisan
- Kalimat yang mampu mengubah emosi pembaca
- Menghindari typo saat menulis
Beberapa penulis terkenal dari Indonesia maupun luar negeri yang bisa dijadikan sebagai referensi antara lain Habbiburahman El Shirazy, Asma Nadia, Andrea Hinata, C.S. Lewis, Nora Roberts, dan Stephen King.
Silahkan googling hasil karya best seller mereka dan mulailah untuk rajin membaca.
2. Catat semua ide/topik yang anda temukan dimanapun dan kapanpun
Inilah yang menjadi alasan utama kenapa setiap orang yang ingin menjadi penulis harus membawa buku catatan kecil setiap kali pergi kemanapun.
Karena, buku itulah yang akan menjadi tempat dimana setiap ide dan topik ditemukan, baik sedang ada di dalam perjalanan maupun berada di suatu tempat.
Cara menjadi penulis yang satu ini cukup efektif dilakukan…
…sebab anda akan selalu teringat setiap detail cerita yang ingin ditulis tanpa takut ide tulisan tersebut hilang dari memori ingatan.
3. Perbanyak waktu untuk belajar menulis
Sesibuk apapun kamu, luangkanlah waktu sekitar 1 sampai 2 jam dalam satu hari untuk berlatih cara menjadi penulis profesional. Baik itu menulis artikel maupun menulis proposal.
Learning by doing.
Lambat laun, apa yang menjadi kekurangan anda saat menulis akan terlihat dan bisa dijadikan sebagai pengalaman yang seharusnya diperbaiki selanjutnya.
Saya saat baru belajar menulis masih banyak sekali kekurangannya, ada yang alurnya berantakan, error typing banyak sekali, pikiran buntu padahal naskah belum selesai, dan yang lainnya.
Semua ini dapat saya hadapi dengan meluangkan waktu di sela-sela kesibukan dan waktu senggang saya untuk belajar menulis.
Tak heran kenapa setiap kali kita belajar hal apapun, kita dituntut untuk selalu pantang menyerah, selalu mencoba, dan mau mengambil resiko.
Pada contoh kasus sederhana tentang hasil dari selalu meluangkan waktu untuk belajar menjadi menulis adalah…
…anda mengetahui bahwa setiap saat menulis kelemahan utama yang sering ditemukan yaitu kesalahaan pada ejaan kata, yang seharusnya “dan” menjadi “dna”, “untuk” menjadi “utnuk”, dan “saja” menjadi “sajana”.
Tidak punya waktu untuk menulis? Cari penulis professional disini!
4. Sesuaikan dengan target pembaca
Belajar menulis tidak hanya untuk menjadi penulis buku.
Anda harus sesuaikan, teks yang anda tulis tersebut ditujukan untuk pembaca dengan kategori seperti apa.
Jika tujuan anda belajar adalah menulis untuk blog, dan content marketing tentu memiliki sedikit tips yang berbeda dari yang ada disini.
Meskipun berbeda, hal umum yang harus dilakukan tetap sama, yaitu menghindari error typing, mampu menggugah emosi pembaca, dan alur cerita yang jelas. Mudah kok kalau anda sudah sering baca-baca topik yang sesuai minat anda.
5. Luruskan niat dan misi menulis
Banyak penulis yang sudah menjadi terkenal membagikan tips mereka menulis secara gratis di seminar ataupun media online, seperti Asma Nadia.
Tips menjadi penulis yang baik menurut Asma Nadia adalah membuat pekerjaan menulis menjadi pekerjaan ibadah yang bisa menebarkan manfaat kepada seluruh pembaca.
Kalau tulisan anda sudah mampu memberikan manfaat, secara tidak langsung pembaca tersebut akan merekomendasikan tulisan anda kepada orang lain.
Hal paling sederhana di dunia maya adalah mereka membagikan tulisan anda di sosial media.
Inilah kenapa, menulis dapat dijadikan salah satu trik online marketing melalui sosial media.
Hal ini juga yang sempat saya rasakan selama menjadi penulis. Saya mengetahui beberapa tulisan saya yang sama sekali tidak memiliki manfaat untuk orang lain…
…hasilnya, tidak ada yang mau baca dan tidak ada yang mau share ke sosial media.
5 cara menjadi penulis di atas-lah yang mampu memberikan saya mental dan niat yang lebih kuat untuk belajar cara menjadi penulis yang baik.
Saat Mulai Menulis
Setelah saya mengetahui apa yang harus saya lakukan sebelum belajar menulis, barulah saya menerapkan beberapa hal berikut ini.
1. Rancang ide ke dalam draft
Draft akan sangat membantu saya untuk menemukan apa kata yang tepat yang seharusnya ditulis ke dalam suatu topik.
Saya akan merasa sangat terbantu dengan adanya draft tersebut…
…karena, saya tidak perlu bingung lagi untuk menulis apa topik selanjutnya yang harus saya susun.
2. Menjauh dari gangguan yang bisa merusak isi tulisan
Ketika saya belajar cara menjadi penulis, saya harus terhindar dari suara bising dan tidak ada pekerjaan lain selain menulis.
Kenapa? biasanya, fokus saya akan terpecah menjadi beberapa bagian yang harus dipikirkan.
Contoh kecilnya nih, jika saya sedang belajar menulis di blog, tiba-tiba ada orang yang sedang ngobrol terlalu keras di samping. Secara tidak sadar, otak saya akan menulis sepatah dua patah kata yang dilontarkan oleh orang di samping saya.
Jika dibiarkan, ini akan menjadi error typing yang cukup fatal.
3. Pakailah kalimat yang dapat mempengaruhi emosional pembaca
Emosional bukan melulu emosi marah-marah…
…emosi itu misalnya, saat anda membaca tulisan saya ini, kemudian muncul kalimat tanya yang membuat anda memiliki perasaan ingin tahu juga.
Apakah itu?
Kalimat apapun yang anda ketahui
Karena cukup sulit, kalimat ini tidak harus muncul di semua paragraf. Anda hanya harus menyisipkan beberapa saja.
4. Fokus hanya untuk menulis
Saya tidak pernah membiarkan kertas saya kosong selama lebih dari 3 menit…
…karena akan memecah konsentrasi saya untuk melakukan hal lain, misalnya, buka Facebook, lihat Instastory atau bikin kopi.
Buang rasa takut anda bingung mau nulis apa selanjutnya.
Tulis saja semua yang ada di pikiran anda.
Itulah sebabnya kenapa saya meminta anda untuk membuat draft sebelum menulis.
Revisi Setelah Selesai Menulis
Saya yakin, anda yang sudah menjadi penulis, baik yang pemula ataupun yang sudah terkenal masih sering menemukan error typing padahal kita sudah mengeceknya berulang-ulang.
Kenapa Typing error Bisa Lolos dari Mata Kita?
Hal pertama yang perlu kita sadari, kejadian tersebut sangat umum terjadi dan sama sekali bukan mengartikan kita tidak becus menjadi penulis yang baik. Sebuah penelitian dari University of Sheffield di Inggris yang dilakukan oleh psikolog Tom Stafford malah menyatakan bahwa typing error terjadi karena pada saat menulis, kita berusaha menuangkan makna melalui sebuah proses berpikir berlevel tinggi dan cerdas.
Menariknya, proses menjadi penulis pada tahap tersebut, kita berfokus pada hal yang lebih kompleks. Seperti mengonversi makna menjadi kata yang mudah dimengerti dan mengombinasikan antarkata agar menjadi kalimat yang bermakna sesuai maksud kita. Hal ini menyita energi otak, sehingga ketika membaca ulang tulisan kita, otak cenderung menyederhanakan bagian lebih kecil (susunan huruf menjadi kata, dan susunan kata menjadi kalimat).
Selain itu, saat membaca ulang tulisan sendiri, otak kita sudah tahu makna yang ingin kita sampaikan serta tujuan dari tulisan itu sendiri. Jadinya kita berfokus pada hal tersebut, dan otak secara otomatis melewatkan bagian kata per kata (ingat bahwa makna muncul dari kumpulan dan urutan kata).
Sementara itu, saat kita membaca tulisan orang lain, posisi otak sedang dalam keadaan segar dan sama sekali baru (tidak familiar dengan tulisan tersebut). It makes us paying more attention to the detail of the writes! Jadilah kita langsung sadar ketika ada kesalahan ketik muncul dalam tulisan orang lain.
Lagipula, saat membaca tulisan sendiri, secara tidak sadar, otak kita berharap bahwa tulisan ini baik dan sempurna (error-free post). Lain halnya ketika kita mengecek tulisan orang lain. Sebelum mulai membaca pun kita sudah berharap akan menemukan kesalahan. Iya kan? Hal itulah yang juga menjadikan otak kita terset “auto correct” saat mengecek tulisan sendiri, dan malah menjadi “spell checker” saat mengecek tulisan orang lain.
Sekarang kita sudah tahu kenapa typing error sering lolos dari mata sendiri. Lantas, bagaimana cara mempertajam mata dan otak kita agar typing error ini bisa selalu terjaring dan tertangkap meski sekecil apapun?
Turn Your Eyes and Brain Automatically “Strict” to Typing error!
Umumnya, orang mengerjakan tulisan panjang menggunakan aplikasi Microsoft Word. Aplikasi ini memiliki fitur spell dan grammar checker yang berguna untuk proofreading. Namun, fitur tersebut jauh lebih efektif diandalkan pada tulisan berbahasa Inggris. Dan perlu diingat, fungsi pengecekan ini ternyata tetap tidak bisa menggantikan peran manusia.
Hal utama yang harus kita pastikan dalam berburu typing error dalam tulisan sendiri adalah jangan pernah melakukan proofreading sebelum kita benar-benar menyelesaikan proses penulisan dan editing. Karena proses pengecekan ini membutuhkan ketelitian yang tinggi, maka pastikan kita melakukannya saat berada di waktu khusus tanpa distraksi dan interupsi dari apapun. Lalu, ada pula yang bilang keyboard berpengaruh terhadap penulisan. Jadi, pastikan perangkat kerja kita memiliki keyboard yang nyaman untuk pergerakan jari saat mengetik.
Berdasarkan pembelajaran dari berbagai sumber kredibel, serta pengalaman saya sendiri berkutat dengan tulisan selama lebih dari 5 tahun, ada beberapa tahap yang perlu dilakukan saat berburu typing error. Cara ini umumnya digunakan pada tulisan panjang, seperti blog post, email marketing (newsletter), proposal, laporan kerja, dan company profile. Untuk versi pendek seperti copywriting iklan cetak, beberapa tahap di bawah ini tetap bisa dilakukan.
Cara menjadi penulis pada tahap ini memang cukup memakan waktu, namun sangat efektif. Kita bisa melakukannya sendiri, atau bisa juga mengandalkan jasa proofreader dan editor di perusahaan kita.
Jika tidak punya proofreader dan editor sendiri, just hire the freelancer!
1. Beri jeda sebelum proofreading
Biasakan menyegarkan pikiran dan mata kita dulu sebelum proofreading. Luangkan 1-2 hari jeda jika waktu deadline masih cukup panjang. Jika memang deadline ketat, tinggalkan dulu tulisan seminimalnya 1 jam baru mulai mengeceknya. Hal ini membuat otak dan mata kita punya perspektif, emosional, maupun kesan yang lebih segar terhadap tulisan tersebut. Jadi, kita bisa lebih fokus melihat tulisan yang “faktual”, bukan yang sekadar kita harapkan.
2. Print out!
Setelah mengetahui cara menjadi penulis melakukan proofreading yang pertama, langkah selanjutnya adalah melakukan pengecekan. Print out tulisan ke dalam dua versi; 1 versi asli dan 1 versi dengan jenis, ukuran, dan warna font serta spasi dan margin yang berbeda. Tampilan berbeda membuat otak dan mata kita mengartikan tulisan sebagai hal baru sehingga jauh lebih fokus ketika dibaca. Kita juga bisa menyetaknya dalam format kolom seperti buku atau koran untuk tampilan lebih berbeda. Membaca versi printed out membuat kita lebih fokus karena bisa kita tandai. Pun bisa kita bawa keluar, ke tempat lain yang lebih santai yang segar, sehingga kita bisa lebih detail lagi saat proofreading.
3. Baca sambil keluar suara!
Baca hasil tulisan dan editan sambil mengeluarkan suara membuat kita jauh lebih fokus pada detail kata per kata. Idealnya, membaca dengan volume dan tempo sedang. Jangan buru-buru karena nantinya bisa jadi sama saja dengan membaca cepat (skimming) dan typing error tetap terlewat. Membaca sambil keluar suara ini juga memudahkan kita menemukan flow tulisan, apakah enak dibaca atau tidak.
4. Fokus!
Saat berburu typing error, kita harus fokus tak hanya pada kata tetapi juga sampai ke EYD.
3 tips menjadi penulis yang baik yang utama saat melakukan revisi adalah melatif fokus dengan teknik berikut ini:
- paksa diri untuk membaca setiap kata. Jika tidak ingin membaca bersuara (misalnya karena kita sedang berada di kantor dengan ruangan bersama), kita bisa melakukan pembacaan terfokus ini. Cara mudahnya adalah dengan membaca sembari menggunakan ujung pensil/pulpen sebagai penanda trek bacaan dan memastikan tidak ada kata terlewat. Kita juga bisa memakai penggaris yang diletakan di bawah baris tulisan yang sedang dibaca untuk memastikan tidak ada baris kalimat terlewat/terloncat.
- buat sistem pengecekan terpisah. Cara menjadi penulis yang profesional ini membuat kita membaca berulang kali. Pembacaan 1, khusus untuk mengecek kata. Pembacaan 2 khusus untuk mengecek tanda baca. Pembacaan 3, khusus untuk mengecek EYD lain-lain. Pembacaan 4, khusus mengecek data dari pihak ketiga (jika ada), seperti tabel, kutipan, nilai, grafik, dan lainnya. Pembacaan 5, khusus mengecek format tulisan. Begitu seterusnya, sesuaikan dengan nyamannya masing-masing. Cara bertahap ini menjadikan fokus kita lebih jelas dan terarah sehingga ketelitian semakin terjaga.
- baca terbalik, mulai dari akhir ke awal. Banyak yang mengatakan bahwa cara ini cukup efektif untuk membuat otak kita merasa ganjil sehingga lebih detail dalam mencari typing error (lebih fokus pada huruf dan kata).
5. Ask others to read!
Setelah menyelesaikan proofreading mandiri, sempurnakanlah dengan meminta mata lain untuk mengeceknya. Mereka bisa menemukan kesalahan yang terlewat oleh kita. Tidak ada personal checker yang lebih baik dan teliti dibanding orang baru yang belum pernah membaca tulisan tersebut sama sekali. Kita bisa meminta bantuan teman, keluarga, atau secara profesional kepada proofreader dan editor.
Kesimpulan
Kesempurnaan tulisan tak hanya datang dari konten, tetapi juga teknis seperti ketepatan penulisan dan EYD. Mari biasakan diri menjadikan typing error sebagai musuh dan latih diri kita untuk peka dan teliti terhadapnya dalam tulisan sendiri. Tulisan yang bebas dari typing error adalah tulisan yang professional dan bisa menaikan kredibilitas kita. 14 tahap di atas bisa kita lakukan untuk menjadi penulis profesional dan membuat tulisan bersih dari typing error. Apakah Anda punya cara efektif lainnya? Yuk berbagi dalam kolom komentar!
Mulailah mencoba beberapa tips menarik untuk kalian yang ingin tau cara menjadi penulis yang profesional.