Tidak ada yang memungkiri pentingnya sebuah judul dalam dunia strategi pemasaran konten digital.
Judul adalah pintu pertama yang akan menentukan apakah seseorang tertarik mengklik dan membaca sebuah artikel lebih lanjut, atau justru mengabaikannya begitu saja.
Namun di tengah tren konten cepat dan algoritma yang terus berubah, tidak sedikit penulis yang akhirnya mengambil jalan pintas: menggunakan clickbait.
Praktik clickbait memang menggoda dan terbilang manjur untuk mencuri perhatian.
Ia menjanjikan traffic instan, menarik rasa penasaran pembaca dengan kalimat bombastis yang seringkali tidak sesuai dengan isi artikel.
Tapi, clickbait hanya memberikan impresi tersebut secara sesaat.
Dalam jangka panjang, clickbait yang terlalu sering justru akan menurunkan kepercayaan audiens Anda.
Jadi, bagaimana cara membuat judul artikel yang tetap menarik tanpa harus mengacu ke praktik jebakan clickbait?
Berikut ini adalah enam metode yang bisa Anda gunakan.
6 Cara Membuat Judul Artikel Tanpa Clickbait

1. Fokus pada Kejelasan, Bukan Kejutan
Ketika seseorang membaca judul, mereka sebenarnya sedang bertanya: “Apakah artikel ini akan/bisa memberikan solusi atau informasi yang saya butuhkan?”
Dan sebuah judul harus bisa memberi jawaban dari pertanyaan tersebut, tanpa harus melebih-lebihkan.
Misalnya, daripada menulis:
- “Rahasia Yang Tidak Pernah Diketahui Siapa Pun Tentang Instagram”
Lebih baik Anda menggunakan judul yang lebih spesifik & jelas manfaatnya, seperti:
- “5 Cara Mengoptimalkan Konten Instagram untuk Jangkauan Lebih Luas”
Judul yang jelas seperti ini langsung menyampaikan topik sekaligus manfaat yang akan didapatkan oleh pembaca, membangun ekspektasi yang realistis dan mengurangi bounce rate karena isi semua artikel Anda sesuai dengan janji di judulnya.
2. Gunakan Angka Hanya Jika Memang Membantu Struktur Artikel


Format judul dengan awalan seperti “10 Cara…”, “5 Tips…”, atau “7 Kesalahan…” memang populer karena memudahkan otak pembaca untuk mengantisipasi isi.
Namun, penggunaan angka seperti ini sebenarnya tidak selalu bersifat wajib.
Gunakan angka di judul hanya ketika Anda benar-benar menyusun konten berdasarkan poin-poin terstruktur.
Misalnya, untuk topik yang sama, judul ini:
- “7 Langkah Mengatur Strategi Konten Blog Bisnis”
Akan lebih efektif untuk menarik pembaca dibandingkan:
- “Ini Cara Menjadi Blogger Sukses dalam Semalam!”
Judul pertama memberi kerangka berpikir dan membuat pembaca lebih siap mencerna informasi, sementara judul kedua, meskipun menarik secara emosi dan membuat penasaran, akan rentan mengecewakan karena menjanjikan hal yang sulit — atau bahkan tak bisa — dibuktikan.
3. Masukkan Kata Kunci Relevan, Tapi Jangan Memaksakan


Penerapan SEO untuk konten memang penting, tapi, memasukkan kata kunci dalam judul bukan berarti Anda harus mengorbankan alur bahasa & kualitas kalimat itu sendiri.
Dengan kata lain, prioritaskan untuk membuat judul dengan kalimat yang terasa natural dibaca oleh manusia (tidak seperti dibuat oleh mesin).
Mari lihat dari 2 contoh judul yang menggunakan kata kunci “Strategi Konten Marketing” ini:
- “Tips Strategi Konten Marketing Bisnis Online Efektif 2025″
- “Strategi Konten Marketing untuk Bisnis Online di 2025: Apa yang Berubah?”
Mana yang menurut Anda lebih terasa “manusia”?
Sama seperti judul pertama, judul kedua tetap mengandung kata kunci utama, tapi terasa lebih hidup dan mengundang rasa ingin tahu tanpa terkesan sangat kaku.
(Baca juga: 8 Metode Efektif Untuk Menambah Jumlah Subscriber Blog)
4. Gunakan Nada Percakapan dan Emosi yang Relevan


Seperti yang kita pelajari di poin sebelumnya, judul yang “berbicara” seperti seorang manusia akan lebih menarik untuk dibaca.
Apalagi, jika Anda menyentuh sisi emosional atau problem yang familiar bagi pembaca.
Tapi, sekali lagi, lakukan strategi ini bukan dengan cara yang melebih-lebihkan.
Misalnya, cukup buat judul yang membuat pembaca berpikir seperti ini:
- “Kampanye Email Sepi? Ini 5 Cara Tingkatkan Interaksinya”
Kalimat pembuka di contoh seperti berbicara langsung ke pembaca, mengakui masalah yang mereka alami, dan langsung menawarkan solusi.
Nada seperti ini akan lebih kuat dampaknya dibandingkan gaya penulisan formal atau judul yang terlalu teknikal.

5. Ajukan Pertanyaan yang Mengundang Refleksi
Salah satu cara yang jarang digunakan tapi sangat efektif adalah membuat judul berupa pertanyaan (seperti contoh di poin sebelumnya).
Teknik ini mengundang partisipasi mental pembaca, membuat mereka berhenti sejenak dan berpikir seperti, “Betul juga, ya?”
Contohnya:
- “Sudah Coba Semua Strategi Iklan, Tapi Konversi Masih Sepi? Ini Solusi Praktisnya!”
Pertanyaan semacam ini bisa sangat “mengena”, apalagi jika menyentuh kondisi yang umum dialami oleh audiens target Anda.
Tapi, jangan lupa untuk pastikan bahwa isi artikel memang benar-benar menjawab pertanyaan tersebut.
6. Hindari Superlatif (Kecuali Bisa Dibuktikan)


Kata-kata superlatif seperti “terbaik“, “paling ampuh“, atau “nomor satu” sebaiknya dihindari di judul jika tidak ada data pendukung atau bukti yang kuat.
Alasannya, karena penggunaan superlatif yang sembarangan, atau lebih parah, tidak akurat, justru akan menurunkan kredibilitas konten dan brand Anda.
Misalnya, judul:
- “Template Desain Konten Terbaik Sepanjang Masa”
Akan lebih baik jika diganti dengan:
- “Template Desain Konten yang Banyak Digunakan di 2025 (Dan Kenapa Mereka Efektif)”
Versi kedua terasa lebih transparan dan bisa dipertanggungjawabkan.
Jika Anda ingin membangun hubungan jangka panjang dengan pembaca, metode seperti terbilang ini jauh lebih strategis.
Kesimpulan
Menulis judul artikel yang menarik tanpa clickbait bukan berarti Anda harus menulis secara membosankan dan kaku.
Justru sebaliknya: strategi seperti ini adalah tentang menyampaikan manfaat konten dengan jujur dan efektif.
Pembaca zaman sekarang makin cerdas—mereka bisa membedakan mana konten yang berkualitas tinggi dan mana yang hanya ingin memancing klik.
Sebagai pemilik bisnis atau pembuat konten, Anda punya pilihan: mengejar viralitas jangka pendek, atau membangun kepercayaan dan audiens loyal jangka panjang.
Judul yang baik adalah jembatan pertama untuk tujuan kedua.
Mulailah dari sana!
Sebagai penutup, kami di Sribu selalu menyediakan peluang untuk Anda yang tertarik bekerja sebagai freelancer online.
Jika tertarik mendaftar atau ingin mempelajari lebih lanjut, silakan kunjungi link berikut.
Akhir kata, semoga pembahasan ini bermanfaat & sampai jumpa di artikel selanjutnya!
(Jangan lupa subscribe ke Blog Sribu dan follow akun Instagram Sribu supaya tidak ketinggalan informasi menarik lainnya terkait dunia digital marketing, SEO, dan tren pasar terkini.)