Branding adalah strategi pemasaran bisnis yang terbilang paling ampuh untuk mengembangkan bisnis.
Walaupun sudah menginjak tahun baru 2023, sayangnya di luar sana tidak sedikit pebisnis yang belum memahami secara baik apa itu branding.
Alhasil, banyak bisnis yang stuck ketika ingin mengembangkan usahanya karena mereka tidak melakukan upaya branding yang bisa membantu menjangkau lebih banyak calon konsumen.
Jika Anda adalah salah satu dari orang ini, maka Anda sedang membaca artikel yang tepat!
Tanpa bertele-tele lagi, mari langsung kita bahas topik ini secara mendetail.
Setelah selesai membaca, kami berharap Anda akan bisa memahami apa itu branding, mulai dari definisi/pengertian, kepentingannya, strategi, contoh, dan masih banyak lagi.
(Untuk Anda yang sudah paham dasar-dasar branding dan ingin mempelajari konsep tingkat selanjutnya, silakan kunjungi artikel-artikel ini:
- Bab 1 – Cara Membangun Personal Branding yang Belum Kamu Ketahui
- Bab 2 – Cara Branding dan Peran Penting Desain untuk Bisnismu
- Bab 3 – Panduan Lengkap Cara Membuat Branding Produk yang Baik
- Bab 4 – Cara Rebranding Produk untuk Memperbarui Bisnismu )
Branding Adalah..
Sebelum membahas metode serta strateginya, pertama tentu kita harus mengetahui terlebih dahulu pengertian dan definisi branding itu sendiri.
Jika mengacu pada kamus Oxford Dictionary, yang dimaksud dengan branding dalam dunia bisnis adalah:
The promotion of a particular product or company by means of advertising and distinctive design.
(Indo: Kegiatan promosi sebuah produk atau perusahaan melalui cara periklanan dan desain yang berkarakter/unik)
Berdasarkan quote di atas, definisi yang kita bisa dapatkan sebenarnya masih terbilang cukup ambigu.
Pertama mari kita pahami dulu apa yang dimaksud dengan “produk” pada kalimat di atas.
Produk adalah barang/jasa/komoditas yang dijual oleh seorang individu atau perusahaan, yang dibuat untuk memenuhi keinginan (demands) dan kebutuhan (wants) masyarakat luas.
Artinya, sebuah produk bisa terwujud dalam berbagai bentuk.
Mulai dari benda fisik seperti makanan dan baju, hingga sesuatu yang tidak berbentuk benda, seperti transportasi (kita membayar untuk menaikinya, bukan untuk kendaraan itu sendiri) dan hotel.
Tapi, akan muncul pertanyaan ketika kita mengkategorikan air minum sebagai sebuah produk.
Air minum sebenarnya tersedia di alam untuk siapapun konsumsi secara gratis, jadi, untuk apa kita membayar uang demi sesuatu yang bisa kita ambil secara cuma-cuma?
Jawabannya: karena air minum saat ini sudah memiliki brand.
Sekarang, mari pahami maksud apa itu brand/merek:
Brand adalah sebuah nama, simbol, atau karakteristik lainnya yang bisa menjadi ciri produk sebuah perusahaan, dan memberikannya keunikan ketika dibandingkan dengan para kompetitor.
Singkat kata, brand/merek adalah identitas bisnis Anda.
Jadi, produk Anda mungkin saja bisa di-copy oleh perusahaan lain, tapi brand adalah sesuatu yang sifatnya akan selalu unik Anda miliki.
Mari bahas lebih dalam lagi.
Contoh Kasus Branding Produk & Jasa
Menyinggung contoh di atas mengenai air minum, 2 brand yang sering masyarakat beli adalah Aqua dan Nestle.
Tanpa kemasan, mungkin kebanyakan orang akan sulit membedakan rasa dari air di dalam kedua botol tersebut.
Tapi, ketika kita meminum dari kemasan, kita pasti akan bisa lebih mudah menentukan mana yang kita sukai.
Ini karena semua orang memiliki selera & pandangan sendiri terkait kedua brand tersebut, sehingga mereka akan lebih mudah mengambil keputusan, bahkan jika air minum di kedua botol tersebut berasa 100% sama.
Produk (air minum) bisa sama, tapi identitas (brand) bisa menjadi penentu apakah konsumen akan membeli produk tersebut atau tidak!
Kemudian, mari lihat contoh untuk produk dalam bentuk jasa.
Misalnya Anda mencari sebuah jasa penyewaan billboard atau baliho, tentu Anda akan menemukan berbagai pilihan yang bisa menjawab kebutuhan Anda.
Jadi, bagaimana Anda akan mengambil keputusan?
Biasanya, kepercayaan adalah hal pertama kita inginkan ketika tertarik melakukan suatu transaksi (modus penipuan membuat kalangan konsumer lebih takut untuk bertransaksi).
Untuk bisnis jasa penyewaan billboard seperti Mediaini, kepercayaan pembeli akan sedikit lebih terbantu karena mereka memiliki situs website sendiri, dan ini membuat mereka terlihat profesional.
Artinya..
“Kekuatan” brand bisa menjadi penentu apakah seorang konsumen akan membeli produk Anda atau tidak.
Dan untuk meningkatkan “kekuatan” brand Anda, branding adalah jawabannya!
Kenapa Bisnis Perlu Branding?
Alasan kita bersedia membayar uang untuk air minum seperti contoh di atas adalah karena brand-nya, bukan produknya.
Kalimat ini sebenarnya harus sudah bisa memberikan Anda bayangan mengenai dampak branding yang kuat dalam berbisnis, tapi jika masih bingung, mari bahas poin ini secara lebih detil.
Berikut beberapa hal yang menunjukkan pentingnya branding untuk bisnis Anda:
1. Supaya Bisa Konsumen Kenali
Apakah Anda familiar dengan konsep psikologi “mere exposure effect“?
Singkatnya, semakin sering seseorang melihat sesuatu, lama kelamaan rasa ketertarikan akan secara sendirinya muncul di dalam hati mereka.
Efek ini tentu hanya akan bisa muncul jika konsumen bisa mengenali brand Anda, bukan?
Walaupun produk Anda terjual banyak, tidak akan ada ikatan yang tercipta jika para konsumen tidak tahu siapa yang membuat produk tersebut.
Secara perlahan, brand awareness terhadap merek Anda pun akan bertambah.
(Brand awareness adalah tingkat familiaritas masyarakat terhadap brand)
Jadi, semakin mudah masyarakat mengidentifikasi brand Anda, secara perlahan loyalitas dan ketertarikan pun akan menyebar secara luas.
2. Memberikan Karakter & Keunikan Kepada Produk
Ketika ingin membeli sepatu, model yang memiliki 3 garis pasti akan mengingatkan kita kepada brand Adidas.
Tanpa ada tulisan apapun, mungkin hampir setiap orang mengidentifikasi bahwa sepatu tersebut adalah buatan Adidas.
Ini lah karakter & keunikan yang kami maksud!
“Sifat” yang produk miliki membuatnya bisa lebih mudah masyarakat kenali dan — mengacu pada pembahasan di poin sebelumnya — ini adalah hal yang sangat membantu perkembangan bisnis Anda!
3. Branding Adalah Pengaruh Kuat Terhadap Psikologis Pembeli
Ketika sebuah brand terbilang “terkenal”, secara tidak sadar masyarakat luas pun akan lebih percaya kepada produk dari brand tersebut.
Apa artinya jika calon konsumen lebih percaya kepada bisnis Anda?
Mereka akan lebih tertarik untuk membeli produk!
4. Untuk Keperluan Promosional
Perlu Anda ingat bahwa dalam beriklan, Anda tak hanya mempromosikan sebuah produk, Anda juga bisa mempromosikan brand.
Memanfaatkan sosial media — yang hingga saat ini masih berada di puncak popularitas — untuk beriklan adalah salah satu metode pemasaran yang terbilang paling efektif.
(baca artikel ini untuk pelajari cara beriklan di Facebook Ads)
Bahkan jika audiens tidak membeli, setidaknya mereka akan melihat brand Anda di iklan tersebut.
Ini akan sangat membantu untuk meningkatnya brand awareness bisnis Anda.
5. Memberikan Impresi Value Bisnis
Tidak cukup hanya identitas, masyarakat lebih menyukai bisnis yang juga memiliki “jiwa”.
Sebagai pemilik bisnis, Anda pasti memiliki nilai-nilai (value) yang dijunjung tinggi.
Nike, contohnya, yang melalui brand dan kampanye slogan “just do it!” menunjukkan value mereka untuk membuat konsumen “bergerak” dan melakukan aktivitas kebugaran.
Ini akan menciptakan sebuah ikatan emosional karena pembeli akan merasa bahwa ia dan brand memiliki sebuah “kesepahaman” mengenai suatu ide.
Pikirkan value yang ingin bisnis Anda junjung melalui produk, pahami pola pikir & demografi audiens yang Anda miliki (bisa dengan melakukan riset seperti pembahasan di artikel ini), dan jadilah “suara” yang bisa sepaham dengan para calon konsumen tersebut.
6. Menarik Relasi Dalam Dunia Bisnis
Mencari relasi untuk kerjasama mengembangkan usaha adalah sesuatu hal yang harus Anda lakukan dalam menjalankan sebuah bisnis.
Tapi, hal ini akan sangat sulit — atau bahkan mustahil — dilakukan jika usaha Anda tidak memiliki branding apapun.
Sama seperti pembeli, rekan kerjasama pun memerlukan kepercayaan sebelum bersedia bekerja dengan Anda.
Media Untuk Branding
Sekarang, kita sudah mengerti definisi dan manfaat yang bisa branding lakukan untuk bisnis Anda.
Lalu, melalui media apa saja kita bisa melakukannya?
Pelajari beberapa daftar di bawah ini:
– Logo
Logo seringkali menjadi hal pertama terkait brand Anda yang terlihat oleh para calon konsumen.
Oleh karena itu, pastikan Anda memiliki desain logo perusahaan yang bisa meninggalkan impresi yang kuat kepada mereka.
Dalam hal branding, logo bisa dibilang elemen terpenting karena bisa dikembangkan menjadi media-media promosi & branding lainnya (jadi kemasan, spanduk, watermark konten, dll).
Tak perlu berkecil hati jika Anda tidak memiliki kemampuan untuk membuat desain ini, karena Anda bisa merekrut freelancer sribu.com untuk membuat karya desain logo yang Anda idam-idamkan.
– Slogan
Saat ini, menulis slogan sebagai bagian dari logo sedang menjadi tren desain yang cukup banyak disukai.
Jadi, sebenarnya Anda bisa “sekali dayung, dua pulau terlewati” ketika membuat desain logo dengan juga menyampaikan value melalui slogan.
Keunggulan slogan adalah lebih jelasnya pesan/value yang ingin Anda sampaikan (karena ada kata-kata, tidak hanya tersirat).
Jika sudah tahu value yang ingin disampaikan, cobalah buat slogan yang catchy atau “enak” didengar.
Jangan remehkan dampak yang bisa slogan berikan untuk bisnis Anda, karena beberapa bisnis terbesar di dunia pun memiliki slogan yang telah membantu mereka meraih kesuksesan.
– Merchandise
Semua orang menyukai merchandise.
Oleh karena itu, media seperti kaos, jaket, topi, dan sebagainya bisa menjadi media promosi & branding yang efektif untuk bisnis Anda.
Selain itu, merch pun bersifat multifungsi.
Anda bisa memberikannya kepada pegawai sebagai identitas, menjualnya untuk tambahan pemasukan, hingga menjadikannya sebagai hadiah untuk konsumen loyal.
– Kemasan
Sebelum melihat produk secara langsung, konsumen akan terlebih dahulu melihat kemasannya.
Jadi, manfaatkan kesempatan ini untuk mempromosikan brand dan produk Anda.
Tulis slogan, kelebihan produk, kandungan gizi, dan hal lainnya yang akan membantu branding perusahaan Anda kepada masyarakat.
Elemen-elemen ini bisa menjadi daya tarik tersendiri yang membuat audiens memilih membeli produk Anda pada akhirnya.
– Banner/Billboard
Sampai saat ini, banner, billboard, dan spanduk masih banyak disukai oleh pebisnis sebagai media promosi & branding.
Alasannya, media-media ini memiliki kemampuan jangkauan yang cukup luas, dan bentuknya yang “fisik” pun seringkali meninggalkan impresi yang kuat bagi masyarakat.
Media-media ini hanyalah sebagian dari banyak media yang bisa Anda manfaatkan untuk melakukan promosi & branding.
Yang perlu Anda pahami adalah semua media ini mencoba melakukan hal yang sama, mulai dari meninggalkan impresi, menyebarkan nama, mempromosikan produk, dll.
Oleh karena itu, Anda sebenarnya tidak perlu menggunakan media sebanyak-banyaknya.
Tergantung dari demografis & selera audiens Anda, bisa jadi beberapa media justru tidak cocok untuk strategi Anda.
Jadi, pikirkan terlebih dahulu poin-poin di atas dan pilih lah media-media yang Anda yakini bisa membawa dampak terbesar.
Jenis-Jenis Branding
Dalam menentukan strategi branding yang paling efektif untuk mengembangkan bisnis, Anda harus lebih dulu memahami jenis-jenis branding yang bisa dilakukan.
Tujuannya, supaya Anda bisa lebih terfokus dan bisa menghindari langkah-langkah yang tidak sesuai dengan kebutuhan branding Anda.
Jika mengambil langkah yang salah, Anda bisa jadi akan merasakan dampak negatif yang mungkin tidak terduga: Brand awareness ke audiens yang tidak tepat.
Brand awareness adalah hal yang bisa Anda selamatkan, dengan mengambil langkah yang benar di poin ini.
Langsung saja, berikut adalah jenis-jenis branding yang bisa Anda lakukan:
1. Personal Branding
Pemikiran bahwa seseorang bisa memiliki sebuah branding mungkin terdengar cukup aneh.
Bagaimana bisa satu manusia menjadi sebuah merek?
Tapi, sebenarnya image satu manusia pun bisa memengaruhi kesuksesan sebuah bisnis.
Pada contoh di atas, profil penulis di Blog Sribu adalah salah satu metode yang kami lakukan dalam upaya personal branding.
Ketika membaca keterangan ini, kepercayaan pembaca terhadap konten-konten Blog Sribu bisa langsung meningkat.
Alasannya? Karena pembaca bisa mengetahui tidak hanya nama, tapi bisa tahu siapa penulis yang sebenarnya.
Kemudian, karena kami menulis atas nama Sribu.com, level otoritas (tingkat kepercayaan dari konsumen) dan brand awareness Sribu.com pun akan ikut merasakan dampak positif emosional ini.
2. Product Branding
Penulisan kata-kata sifat yang bisa mengasosiasikan produk Anda dengan emosi positif adalah rahasia sukses dari strategi branding ini.
Kata “Cepat” untuk jasa perusahaan pengiriman paket (delivery), kata “Aman” untuk produk investasi di bank, atau kata “Sehat” untuk produk obat-obatan adalah beberapa contohnya.
Anda juga menekankan value yang ingin disampaikan melalui desain branding.
Misalnya, penjual produk makanan vegetarian bisa menuliskan “100% Bebas Daging” supaya konsumen lebih yakin produk benar-benar sesuai dengan gaya & pola hidup pembeli.
3. Corporate Branding
Jenis ini adalah branding yang — mungkin — paling sulit dilakukan.
Alasannya, karena seringkali pandangan masyarakat terhadap sebuah korporasi sudah cenderung berada di sisi negatif.
Mentalitas buruh dan pengalaman buruk yang sudah dirasakan selama bertahun-tahun menjadi alasan di balik persepsi ini.
Oleh karena itu, usaha branding yang dilakukan pun membutuhkan kerja keras ekstra.
Paling sering dilakukan melalui company profile (pelajari apa itu company profile di artikel ini), Anda harus bisa memilih info-info paling penting dan bermanfaat untuk konsumen untuk melakukan strategi branding ini dengan efektif.
4. Service Branding
Tak seperti produk yang bisa “dinikmati” oleh berbagai indera konsumen, jasa sedikit lebih sulit karena tidak bisa mereka lihat dan sentuh.
5. Co-Branding
Co-Branding adalah strategi di mana Anda bekerja dengan rekanan merek dalam bentuk kolaborasi.
Pilihlah rekanan yang “saling melengkapi” seperti contoh di atas (karena aktifitas ngopi dan mendengarkan musik seringkali masyarakat lakukan secara bersamaan).
Strategi ini juga bisa meng-ekspos bisnis ke audiens yang sebelumnya tidak Anda miliki.
6. Offline Branding
Jika dari namanya belum cukup jelas, offline branding dilakukan 100% secara, well, offline (tidak terhubung ke internet.
Ini bisa dilakukan dengan beberapa metode yang sudah saya sebutkan di atas: banner, billboard, brosur, dan masih banyak lagi.
Dengan memilih metode branding yang paling cocok untuk bisnis Anda, upaya branding yang dilakukan pun akan bisa memberi dampak yang lebih maksimal.
Oleh karena itu, pelajari dengan seksama dan jangan sampai Anda mengambil langkah strategi branding yang salah.
(Jika kesulitan dan memerlukan bantuan pekerja profesional, Anda bisa menggunakan jasa branding di Sribu.com)
Strategi Branding Paling Optimal & Efektif
Adapun beberapa strategi branding yang bisa Anda lakukan untuk membantu perkembangan bisnis adalah:
1. Konsisten Di Semua Channel
Supaya branding bisa konsisten di semua channel (jalur) pemasaran bisnis, Anda harus terlebih dahulu menentukan brand personality.
Pesan seperti apa yang Anda ingin sampaikan kepada konsumen?
Bagaimana dengan palet warna di desain grafis konten sosial media?
Temukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan serupa, dan Anda pun akan lebih mudah untuk bisa melakukan branding dengan “suara” yang konsisten di beragam media.
2. Fokus Ke Satu Niche
Bisa memiliki bisnis yang sukses di lebih dari satu industri tentulah menjadi mimpi banyak pebisnis di sekeliling kita, tapi jangan pernah lupakan satu hal.
Semakin fokus Anda di sebuah bidang, maka akan lebih cepat dampak positif akan bisa Anda dapatkan.
Dengan memfokuskan upaya branding pada satu niche, maka bisnis Anda akan lebih cepat — dan mudah — menguasai niche tersebut.
3. Manfaatkan Testimoni
Selain transaksinya, testimoni (komentar/pendapat) adalah satu hal sangat berharga yang harus kita kejar dari konsumen.
Bisnis apa pun pasti memilliki pembeli, jadi strategi ini terbilang metode yang cukup mudah untuk dilakukan.
4. Pancing Emosi Audiens
Salah satu alasan mengapa branding perusahaan terbilang lebih sulit dilakukan, adalah karena mereka sering dipandang tidak memiliki “jiwa”.
Mereka hanyalah sekumpulan manusia yang hanya bekerja untuk kepentingannya masing-masing.
Oleh karena itu, kita harus bisa “menghangatkan” suasana dengan membuat audiens branding merasakan sebuah emosi.
Sedih, marah, kesal, bahagia, nostalgia, dan masih banyak lagi.
Branding seperti ini akan menciptakan ikatan emosional bagi konsumen, sehingga mereka pun akan lebih tertarik untuk melakukan transaksi.
5. Targetkan Ke Audiens Yang Tepat
Sebagus apapun strategi atau kampanye branding yang sudah Anda rencanakan, percuma jika Anda tidak bisa menargetkan konten & media ke arah yang tepat.
Lakukan perencanaan dan riset audiens dalam waktu yang bersamaan, supaya Anda bisa menghemat waktu dan bekerja secara lebih optimal.
6. Temukan Keseimbangan
Branding baru bisa dikatakan berjalan sukses jika para konsumen bisa menemukan solusi atas isu yang mereka miliki.
Jadi, pertama tanyakan terlebih dahulu: Apa yang konsumen saya butuhkan?
Kemudian, solusi apa yang bisa produk/jasa/brand saya berikan untuk jadi jawaban kebutuhan tersebut?
Apa yang konsumen cari, dan apa yang bisa Anda tawarkan sebagai solusi.
Contoh Branding Yang Baik (& Buruk)
1. Baik – Burger King & McDonald’s
Pada 2019 2 brand “musuh abadi”, Burger King & McDonald’s, melakukan kampanye co-branding yang berjudul “A Day Without Whopper“.
Kerjasama ini dilakukan untuk mendukung sebuah lembaga kanker anak-anak, sehingga respon audiens & konsumen hampir 100% menyukai kampanye branding ini.
Sambil membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik, mereka pun bisa mengembangkan bisnis ke arah yang lebih baik secara bersamaan.
2. Buruk – Kemasan Baru Tropicana
Re-branding (menciptakan brand “baru” untuk bisnis Anda) adalah sesuatu yang sering pebisnis lakukan karena ingin penjualan bertambah.
Sayangnya, re-branding melalui perubahan desain kemasan yang Tropicana lakukan pada tahun 2009 justru menghasilkan musibah.
Karena perubahan yang — dirasa — terlalu drastis, banyak konsumen yang tidak mengenali kemasan versi baru, dan berpikir bahwa produk sudah tidak dijual lagi.
Saking buruknya, langkah ini diperkirakan telah membuat penjualan Tropicana menurun sampai 20%.
Akhirnya, mereka memilih untuk ke desain sebelumnya dan bencana finansial ini pun bisa teratasi.
Sebagai penutup, jangan lupa untuk subscribe ke Blog Sribu dan follow akun IG: @sribu supaya tidak ketinggalan info inspirasional & edukatif terkait pengembangan bisnis lainnya.
Semoga sukses!