Pernahkah Anda membeli sesuatu bukan karena harganya paling murah atau kualitasnya paling tinggi, tetapi karena sudah familiar dengan mereknya?
Mungkin rasa familiar ini timbul karena sering melihat nama brand tersebut di iklan YouTube, saat scroll Instagram, atau pernah membacanya di sebuah artikel rekomendasi.
Tanpa sadar, nama brand itu secara perlahan sudah terpahat di pikiran.
Inilah kekuatan brand awareness—yang bekerja diam-diam, tapi memiliki kekuatan cukup signifikan.
Dalam persaingan bisnis yang makin sengit seperti saat ini, nama brand yang dikenal bukan lagi jadi sekedar bonus semata, tapi sudah menjadi kebutuhan dasar.
Bahkan, seringkali brand yang dikenal lebih luas akan bisa mengalahkan brand yang lebih bagus secara kualitas, hanya karena namanya lebih dulu muncul di benak konsumen.
Oleh karena itu, mari pelajari selengkapnya mengenai brand awareness, mulai dari definisinya hingga cara & strateginya dalam praktik digital marketing bisnis.
Apa Itu Brand Awareness?

Brand awareness — atau kesadaran merek — adalah keadaan di mana konsumen mengenali, mengingat, dan merasa akrab dengan sebuah brand.
Ini pun bukan hanya soal “tahu” nama dan logo saja, tapi juga soal asosiasi dan rasa familiar terhadap identitas brand tersebut.
Ada dua jenis utama brand awareness:
- Top-of-Mind Awareness: Ketika seseorang ditanya tentang produk tertentu, merek Anda langsung disebut pertama (misalnya, air mineral = brand Aqua)
- Aided Awareness: Ketika seseorang bisa mengenali merek Anda setelah ditampilkan bersama merek lain (misalnya saat melihat logo brand di sebuah rak atau iklan).
Dalam praktiknya, brand awareness adalah hasil dari kombinasi:
- Identitas visual yang konsisten (logo, warna, gaya desain)
- “Suara” brand (gaya bahasa, nilai yang dijunjung, cara berkomunikasi)
- Kehadiran yang terus-menerus di berbagai kanal digital dan offline
Kenapa Brand Awareness Krusial Untuk Bisnis?


1. Jadi Awal Dari Semua Proses Penjualan
Sebelum seseorang melakukan pembelian, mereka harus tahu dulu adanya bisnis Anda.
Tanpa brand awareness, produk Anda hanya akan menjadi satu dari sekian ribu pilihan yang tidak terlihat.
2. Meningkatkan Kepercayaan dan Kredibilitas Bisnis
Orang cenderung akan lebih percaya pada sebuah merek yang sering mereka lihat dan dengar.
Bahkan jika belum pernah mencoba produknya, brand yang familiar akan terasa lebih aman untuk mereka.
Menurut laporan dari Edelman Trust Barometer, 81% konsumen mengatakan bahwa mereka harus mempercayai sebuah brand dulu sebelum melakukan pembelian.
3. Mempengaruhi Keputusan Saat Kompetisi Ketat
Dalam kondisi pasar di mana banyak produk dan harga penawaran serupa, brand yang lebih dikenal biasanya akan lebih dulu dipilih.
Ini karena konsumen selalu ingin ‘main aman’ dengan brand yang mereka kenali.
4. Membantu Distribusi Mulut-Ke-Mulut
Orang lebih mudah merekomendasikan sebuah brand yang mereka ingat.
Awareness akan memperbesar kemungkinan brand Anda dibicarakan, bahkan tanpa harus Anda bayar sepeserpun.
5. Efisiensi Biaya Dalam Jangka Panjang
Semakin sering sebuah brand muncul di hadapan target audiens yang tepat, semakin besar kemungkinan mereka untuk datang dengan sendirinya.
Ini akan mengurangi ketergantungan bisnis terhadap iklan berbayar di masa mendatang.
(Baca juga: Brand Affinity Marketing, Strategi Bisnis Yang “Pengertian”)
Apa yang Terjadi Jika Brand Awareness Rendah?


Bayangkan jika Anda menjual produk yang sebenarnya berkualitas tinggi dan juga memiliki harga bersaing.
Tapi, setiap kali orang mencari produk di kategori tersebut, nama brand Anda tidak terbesit sama sekali di benak mereka.
Bahkan di marketplace, mereka tidak melakukan klik ke halaman produk karena merasa tidak kenal dengan brand.
Brand dengan awareness rendah akan harus mengandalkan promosi agresif dan diskon untuk menarik perhatian.
Mereka juga akan sulit memenangkan tender, kolaborasi, atau kepercayaan awal dari pasar baru.
Ini seperti berjualan di tengah keramaian, tapi tidak ada seorang pun calon pembeli yang menoleh.
Strategi Membangun Brand Awareness: Dari Awal Hingga Melekat


1. Temukan “Suara” dan Nilai Brand Anda
Sebelum tampil di hadapan banyak orang, pikirkan dulu:
Brand Anda ingin dikenal sebagai apa?
Apakah sebagai brand yang ramah? Inovatif? Terjangkau?
Pilih satu posisi yang sesuai dengan visi Anda, dan bangun komunikasinya secara konsisten.
2. Bangun Visual Branding yang Mudah Diingat
Logo, warna dominan, tipografi, dan layout harus selalu tampil seragam di semua kanal pemasaran.
Semakin familiar tampilannya, maka semakin besar kemungkinan orang mengingat brand Anda.
(Baca juga: Branding Adalah: Arti, Strategi, & Manfaat Untuk Bisnis)
3. Konsistensi Konten di Kanal Digital
Mulai dari media sosial, email, blog, hingga paid ads—semua narasi dan desain harus memiliki benang merah.
(Catatan: konten storytelling, edukatif, dan inspiratif cenderung akan meninggalkan kesan lebih kuat dibanding konten berjualan.)
4. Manfaatkan Micro Influencer & User-Generated Content (UGC)
Ajak pengguna untuk secara aktif membagikan pengalaman mereka dengan produk Anda.
Influencer lokal di niche yang relevan dan user-generated content terutama efektif untuk menjangkau komunitas secara lebih tertarget.
5. Lakukan Aktivasi Offline
Meskipun pemasaran di ranah digital penting, jangan lupakan interaksi langsung.
Ikuti atau adakan bazar, seminar, atau membuat komunitas lokal yang akan bisa jadi penguat ingatan dan rasa kedekatan dengan brand.
6. Ikut Tren Sosial (Dengan Gaya Sendiri)
Brand yang terlibat dalam isu sosial atau tren dengan sudut pandang unik akan lebih mudah mendapatkan perhatian.
Tapi, pastikan tetap relevan dan Anda tidak memaksakan diri jika tren memang tidak cocok dengan nilai brand.

Kesimpulan
Brand yang namanya dikenal secara luas punya peluang lebih besar untuk dipercaya, direkomendasikan, dan dipilih oleh konsumen.
Tapi, ingat bahwa brand awareness ini bukanlah hasil instan yang didapat dari satu kampanye, tapi dibentuk melalui proses konsisten, komunikasi yang personal, hingga impresi visual yang familiar.
Oleh karena itu, jika merasa bahwa nama brand Anda masih belum cukup “terdengar”, atau sulit diingat oleh pasar yang ingin Anda sasar, sekarang saatnya untuk membangun dari dasar.
Bukan dengan cara instan, tapi dengan strategi yang berkelanjutan.
Sebagai penutup, Anda yang ingin memiliki landing page sebenarnya tidak perlu merasa bingung lagi.
Saat ini, ada jasa dari Sribu Business yang bisa jadi solusi praktis!
Dengan harga layanan mulai dari Rp 6 Juta saja, tim profesional kami akan membuat, mengoptimasi, dan mengelola LP Anda sesuai kebutuhan.
Untuk yang ingin mempelajari lebih lengkap, silahkan hubungi tim support Sribu Business (WA) atau langsung kunjungi halaman berikut.
Semoga pembahasan ini bermanfaat & sampai jumpa di artikel selanjutnya!
(Jangan lupa subscribe ke Blog Sribu dan follow akun Instagram Sribu supaya tidak ketinggalan informasi menarik lainnya terkait dunia digital marketing, SEO, dan tren pasar terkini.)