Jika Anda adalah seorang pebisnis, mengetahui & memahami apa itu ISO adalah suatu hal yang sifatnya wajib dilakukan.
Jadi, apa yang dimaksud dengan ISO? Bagaimana jenis-jenis ISO yang ada dan bagaimana proses sertifikasinya?
Di artikel ini, saya akan bantu menjawab semua pertanyaan tersebut.
Pengertian ISO
(Jika Anda memiliki kebutuhan sertifikasi ISO & sedang mencari solusi paling praktis, gunakan saja layanan jasa konsultan ISO dari freelancer di Sribu)
ISO adalah singkatan dari International Organization for Standardization, sebuah badan internasional yang menetapkan standar-standar global untuk berbagai industri.
Tujuan utama dari ISO adalah untuk memastikan bahwa produk, layanan, dan sistem yang ditawarkan sebuah bisnis memenuhi persyaratan kualitas, keamanan, dan efisiensi.
Jenis-Jenis Sertifikasi ISO
ISO memiliki berbagai jenis sertifikasi yang berlaku untuk berbagai sektor dan industri.
Berikut adalah beberapa sertifikasi ISO yang paling umum dan relevan di Indonesia:
1. ISO 9001 – Sistem Manajemen Mutu
ISO 9001 adalah standar internasional untuk sistem manajemen mutu.
Sertifikasi ini menunjukkan bahwa sebuah organisasi telah memiliki sistem yang efektif untuk mengelola dan meningkatkan kualitas produk atau layanannya.
Di Indonesia, banyak perusahaan yang menggunakan ISO 9001 sebagai media untuk meningkatkan kepercayaan melalui strategi branding.
2. ISO 14001 – Sistem Manajemen Lingkungan
Berikutnya, ISO 14001 berfokus pada sistem manajemen lingkungan.
Sertifikasi ini membantu organisasi mengelola tanggung jawab lingkungan mereka secara sistematis, sehingga dapat menjaga kelestarian alam sekitar bahkan memperbaikinya.
Ini sangat relevan di Indonesia, di mana isu lingkungan seringkali menjadi perhatian utama, terutama dalam industri manufaktur dan pertambangan.
3. ISO 45001 – Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja
ISO 45001 adalah standar internasional untuk sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja.
Standar ini membantu organisasi mengurangi risiko kecelakaan kerja dan meningkatkan kesejahteraan para karyawannya.
(Baca juga: Ingin Memulai Bisnis Dari Nol? Lakukan 7 Langkah Ini!)
4. ISO 27001 – Sistem Manajemen Keamanan Informasi
ISO 27001 adalah standar yang berfokus pada sistem manajemen keamanan informasi.
Sertifikasi ini menunjukkan bahwa organisasi telah menerapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi informasi sensitif dari ancaman seperti cyber attack dan kebocoran data.
Di era digital seperti sekarang, ISO 27001 sangat penting untuk perusahaan teknologi dan penyedia layanan informasi di Indonesia.
5. ISO 22000 – Sistem Manajemen Keamanan Pangan
Sertifikasi terakhir yang paling sering digunakan di Indonesia adalah ISO 22000, yaitu standar internasional untuk sistem manajemen keamanan pangan.
Sertifikasi ini memastikan bahwa seluruh rantai pasokan makanan aman bagi konsumen.
Di Indonesia, industri makanan dan minuman sangat diuntungkan dengan penerapan ISO 22000 karena akan dapat meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk secara instan.
Proses Sertifikasi ISO
Mendapatkan sertifikasi ISO bukanlah proses yang instan.
Ada beberapa langkah yang harus dilalui oleh sebuah organisasi atau bisnis untuk mendapatkan sertifikasi ini:
1. Persiapan Awal
Langkah pertama adalah memahami standar ISO yang relevan dengan kebutuhan, dan bagaimana standar tersebut dapat diterapkan di organisasi.
Biasanya, perusahaan akan menunjuk tim atau konsultan khusus untuk membantu memahami persyaratan dan mempersiapkan dokumen yang diperlukan.
(Lebih praktis lagi dengan layanan jasa konsultan ISO dari freelancer Sribu!)
2. Penerapan Sistem
Setelah memahami persyaratan, organisasi perlu menerapkan sistem yang sesuai dengan standar ISO.
Ini termasuk prosedur, kebijakan, dan dokumentasi yang diperlukan.
Pada tahap ini, pelatihan bagi karyawan juga sangat penting untuk memastikan bahwa semua orang di organisasi memahami dan akan mengikuti sistem yang baru.
3. Audit Internal
Sebelum menjalani audit eksternal (dari pihak yang akan memberikan sertifikasi ISO), perusahaan harus terlebih dahulu melakukan audit internal untuk memastikan bahwa sistem yang diterapkan sudah sesuai dengan standar ISO.
Proses ini akan membantu Anda untuk mengidentifikasi kekurangan dan area-area yang perlu perbaikan sebelum mengajukan permohonan sertifikasi.
4. Audit Eksternal
Audit eksternal dilakukan oleh badan sertifikasi independen.
Di sini, auditor akan memeriksa sistem manajemen yang diterapkan untuk memastikan kepatuhan terhadap standar ISO.
Jika ada ketidaksesuaian, perusahaan akan diminta untuk melakukan tindakan korektif (membetulkan kesalahan).
5. Sertifikasi
Jika semua persyaratan sudah aman & terpenuhi, organisasi akan bisa mendapatkan sertifikasi ISO.
Sertifikat ini biasanya berlaku selama tiga tahun, dengan audit pengawasan tahunan untuk memastikan sistem yang digunakan tetap sesuai dengan standar.
6. Tinjauan Berkala dan Peningkatan
Setelah mendapatkan sertifikasi, bisnis Anda harus terus meningkatkan sistem manajemen dan mempersiapkan diri untuk audit pengawasan dan sertifikasi ulang setelah tiga tahun.
Penutup
Dengan memanfaatkan berbagai jenis sertifikasi ISO yang relevan, Anda akan dapat meningkatkan reputasi, efisiensi operasional, dan kepercayaan pelanggan bisnis di mata konsumen.
Meskipun proses sertifikasinya memerlukan usaha dan komitmen, manfaat jangka panjang yang akan Anda dapat dari memiliki sertifikasi ISO sangatlah berharga.
Memahami dan menerapkan standar ini akan dapat membawa perusahaan Anda ke tingkat yang lebih tinggi, dan bahkan membuka peluang baru dalam pasar global!
Sebagai penutup, kami di Sribu selalu menyediakan peluang untuk Anda yang tertarik bekerja sebagai freelancer online.
Jika tertarik mendaftar atau ingin mempelajari lebih lanjut, silakan kunjungi link berikut.
Akhir kata, semoga pembahasan ini bermanfaat & sampai jumpa di artikel selanjutnya!
(Jangan lupa subscribe ke Blog Sribu dan follow akun Instagram Sribu supaya tidak ketinggalan informasi menarik lainnya terkait dunia digital marketing, SEO, dan tren pasar terkini.)