“Apa itu CTA?”
Jika baru memulai karir di bidang digital marketing, pertanyaan ini pasti pernah muncul di pikiran Anda.
Dalam dunia pemasaran digital, istilah ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari strategi komunikasi.
Perannya dikatakan sangat penting untuk mengarahkan prospek supaya bisa menjadi pelanggan yang loyal.
Untuk Anda yang sudah cukup lama berkiprah di bidang ini, mungkin sudah tahu bahwa kepanjangan dari singkatan ini adalah Call-to-Action (panggilan untuk aksi).
Namun tahukah Anda apa sebenarnya yang dimaksud dengan CTA dan mengapa istilah ini sering dipakai dalam strategi content marketing?
Lalu, bagaimana Anda bisa mengoptimalkan penggunaannya untuk meningkatkan kinerja bisnis Anda?
Mari kita gali lebih dalam tentang konsep call to action ini untuk memberikan Anda gambaran lebih luas tentang cara efektif dalam pemanfaatannya demi kemajuan bisnis.
Definisi CTA (Call-to-Action)
Dilansir dari SEMRush, pengertian CTA adalah:
Pesan dalam bentuk teks maupun gambar yang mengajak pengunjung untuk melakukan sesuatu.
CTA ini sendiri bisa Anda gunakan untuk berbagai skenario, mulai dari penulisan caption konten, bagian dari konten itu sendiri, ataupun sebagai sebuah tombol yang mengarahkan pengguna ke halaman web tertentu.
Tulisan dalam CTA itu sendiri akan berbeda antara satu dengan yang lain, tergantung dari tujuan dan kebutuhannya.
Karena CTA ini biasanya disajikan dalam bentuk tulisan, memahami beberapa teori dasar mengenai copywriting akan sangat membantu untuk Anda membuat pesan yang efektif menarik perhatian.
Manfaat Penggunaan Call-to-Action
Setelah memahami apa itu CTA, sekarang waktunya untuk kita mengenal lebih jauh manfaat yang bisa didapat dari strategi penggunaannya.
Kenapa? Karena ada berbagai manfaat CTA yang membuatnya menjadi bagian krusial dalam upaya pemasaran, seperti:
1. Meningkatkan Konversi
Manfaat utama dari CTA adalah untuk meningkatkan konversi dari pengunjung biasa (audiens) menjadi pelanggan.
Penggunaan CTA yang jelas dan menarik akan mendorong pengunjung untuk mengambil langkah selanjutnya dalam “perjalanan” mereka yang diharapkan akan berujung pada melakukan transaksi pembelian atau penggunaan jasa bisnis Anda.
Hal ini sudah terbukti jelas dalam berbagai data statistik konversi CTA dari berbagai sumber, salah satunya adalah data yang menunjukkan bahwa penggunaan CTA yang tepat dapat meningkatkan tingkat konversi sebuah website hingga 79%.
2. Membangun Keterlibatan Pengunjung
CTA juga dapat mendorong pengunjung untuk lebih terlibat dan interaktif dengan brand Anda.
Dengan memandu pengunjung melalui instruksi yang jelas, Anda akan dapat mendorong pengunjung untuk eksplorasi lebih jauh perihal produk atau jasa yang Anda tawarkan.
Dengan pesan yang tepat, Anda bahkan akan bisa mendorong mereka untuk turut mempromosikan brand Anda.
3. Mengarahkan Audiens Untuk Mengambil Tindakan Spesifik
Tampilan CTA yang jelas akan bisa memandu audiens untuk mengambil tindakan yang spesifik sesuai keinginan Anda, misalnya:
- Mengarahkan pengunjung untuk subscribe newsletter yang nantinya dapat Anda manfaatkan untuk berbagi informasi dan penawaran terbaru
- Mengarahkan pengunjung ke halaman yang memberikan informasi tambahan seperti daftar harga produk dan jasa
- Mengajak pengunjung untuk unduh e-book atau panduan manual produk
- Mendorong pengunjung untuk berbagi info tentang produk atau jasa melalui sosial media mereka, hingga
- Mempromosikan acara atau event tertentu
4. Membangun Reputasi Positif Brand
Sebagian besar pengunjung website saat ini adalah pengguna media sosial.
Oleh karena itu, keberadaan tombol CTA yang tepat akan dapat mendorong pengunjung untuk memberikan pengalaman positif mereka melalui media sosial.
Secara tidak langsung, dengan melakukan hal ini pengunjung turut mempromosikan brand Anda ke kalangan yang lebih luas.
5. Mengurangi Bounce Rate
Tingkat bounce rate yang tinggi pada sebuah website menunjukkan bahwa pengunjung hanya datang dan tidak melakukan aksi apapun.
Dalam jangka panjang, hal ini tentu akan berdampak negatif pada bisnis Anda.
Salah satu cara untuk menurunkan bounce rate ini adalah dengan menggunakan CTA yang spesifik dan menarik, sehingga pengunjung akan lebih betah dan melakukan aksi yang dapat berujung ke arah pembelian jasa atau produk.
Strategi Penggunaan Call-to-Action
Pemahaman akan apa itu CTA dan manfaat yang diberikan akan membawa dampak positif bila dapat diterapkan dengan tepat.
Oleh karena itu, sekarang mari masuk ke pembahasan mengenai strategi penerapan/penggunaan ilmu-ilmu yang sudah kita pelajari di atas.
Beberapa strategi yang bisa Anda lakukan demi membuat CTA yang efektif antara lain:
1. Penempatan Yang Tepat
Konten CTA harus berada di tempat yang tepat agar terlihat jelas oleh audiens.
Jadi, CTA dapat ditempatkan di bagian atas, samping, tengah halaman website, atau mungkin di akhir untuk memastikan bahwa pengunjung tidak melewatkannya.
Prinsip penempatan CTA ini bisa mengikuti beberapa aturan sederhana yaitu:
- Terlihat dengan jelas oleh pengunjung
- Menggunakan desain yang menarik perhatian dengan memainkan jenis dan ukuran font, warna yang kontras, penggunaan gambar yang relevan dan menarik hasil, serta penggunaan elemen visual lainnya.
(Untuk urusan penulisan CTA yang terjamin pasti efektif di konten visual, serahkan saja kepada layanan jasa edit foto freelancer Sribu!) - Relevan dengan konten di mana CTA tersebut muncul, misalnya CTA yang mengajak pengunjung untuk membeli sebuah produk harusnya muncul pada halaman produk tersebut, bukan di halaman FAQ.
2. Maksimalkan Penggunaan Kata Kerja
Mengapa CTA sangat sering menggunakan kata kerja seperti “ayo beli sekarang”, “klik untuk promo menarik” atau “subscribe sekarang”?
Karena kata kerja akan mendorong pengunjung untuk melakukan aksi tertentu, sesuai dengan instruksi yang Anda arahkan.
Penggunaan kata kerja ini akan membuat audiens tahu dengan pasti apa yang harus mereka lakukan.
3. Berikan Manfaat Nyata
Paparkan dengan singkat manfaat apa saja yang akan didapatkan oleh audiens bila mereka meng-klik link CTA yang tersedia.
Hal ini akan memberikan dorongan ekstra bagi pengunjung untuk mengambil tindakan.
Contoh strategi ini adalah seperti penulisan CTA “pesan hari ini dan dapatkan diskon 50%”.
CTA di atas menjelaskan dengan ringkas manfaat yang akan mereka dapatkan apabila mereka melakukan pemesanan saat itu juga.
4. Manfaatkan Emotive Words
Emotive words mengacu pada penggunaan kata-kata yang menyentuh emosi dan perasaan audiens.
Sebagai contoh, seorang pengguna sedang mencari info destinasi wisata untuk liburan, mereka kemudian menemukan website Anda yang muncul di halaman pertama Google.
(Apa bisnis Anda masih kesulitan untuk masuk ke halaman pertama Google? Jasa Google Ads dari freelancer profesional Sribu siap membantu!)
CTA yang bisa Anda pergunakan dalam skenario ini misalnya adalah, “Paket liburan impian dengan bujet minimal, pesan hari ini!”.
Tulisan tersebut bisa menyentuh relung emosi pengunjung terutama dengan kata “impian”, dan akan mampu mendorong mereka untuk mengambil tindakan secepatnya.
Penutup
CTA yang tepat akan mampu mendorong pengunjung untuk melakukan aksi yang diinginkan, dan manfaat-manfaat positif lainnya yang tentu bermanfaat untuk kesuksesan sebuah bisnis.
Oleh karena itu, dengan memahami apa itu CTA, peran, serta strategi penggunaannya, Anda dapat menerapkan strategi ini supaya bisnis Anda bisa merasakan semua manfaat tersebut.
Namun, perlu diingat bahwa penggunaan CTA dalam strategi digital marketing perlu didukung dengan strategi lainnya untuk mendapatkan hasil maksimal.
Sebagai penutup, Anda bisa mendapatkan informasi lengkap seputar berbagai strategi digital marketing dan dunia bisnis dengan cara subscribe ke Blog Sribu atau dengan follow akun Instagram Sribu.
(Ingin menjelajah lebih jauh bersama Sribu? Yuk kenali lebih lanjut segala sesuatu perihal freelancer Sribu dan bangun tonggak kesuksesan Anda dalam dunia freelancing.)
Salam sukses untuk kita semua!