Apa Itu 3D Printing? Proses, Biaya, Hasil, & Manfaatnya

apa itu 3d printing
Foto dari Zmorph

Apa itu 3D printing?

Teknologi satu ini memang sedang sangat sering menjadi topik perbincangan hangat di dunia bisnis, baik online maupun offline.

Dunia bisnis Indonesia pun saat ini berada di ambang revolusi teknologi dengan munculnya teknologi mutakhir ini.

Teknologi yang juga dikenal sebutan additive manufacturing ini membuka banyak pintu ke arah inovasi dan efisiensi produksi yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Oleh karena itu, mari kita pelajari lebih dalam tentang apa itu 3D printing, mulai dari awal:

Apa Itu 3D Printing?

3D printing adalah teknologi yang mengubah sebuah file desain digital menjadi objek fisik yang bisa kita sentuh (tiga dimensi).

contoh hasil 3d print
Contoh hasil 3D printing. (Foto dari Zmorph)

Melalui proses yang cukup memakan waktu, di sini printer menumpuk material layer demi layer berdasarkan instruksi digital (dari software) sampai terbentuk objek yang diinginkan.

Uniknya, teknologi ini memungkinkan pembuatan desain kompleks dengan presisi yang sangat akurat.

Akurasi ini adalah sebuah hal yang sering kali sulit — atau bahkan mustahil — untuk dicapai melalui metode manufaktur secara tradisional.

Kemudian, dengan investasi awal sekitar Rp 5 juta saja untuk printer 3D kelas pemula, teknologi ini dapat diakses oleh hampir semua orang.

Mulai dari pebisnis yang perlu membuat prototipe secara cepat, hingga penggemar DIY yang ingin eksplorasi desain kreatif sendiri.

Kemampuan untuk mencetak segala hal, mulai dari alat bantu sehari-hari hingga komponen elektronik khusus, menjadikan 3D printing sebuah revolusi dalam cara kita menciptakan sesuatu dan berinovasi.

Proses Printing 3 Dimensi

Berikutnya, kita perlu memahami mengenai proses yang sempat kita bahas di atas.

Proses ini berlangsung dalam beberapa tahap, yaitu:

1. Pembuatan Desain

software 3d print
Proses pembuatan desain 3D di software gratis, Blender.

Dengan menggunakan perangkat lunak desain 3D seperti AutoCAD, SolidWorks, atau Blender, desainer akan mengubah ide menjadi sebuah model digital 3 dimensi.

Model ini harus memperhatikan detail geometris objek seperti dimensi, bentuk, dan fitur lain yang diperlukan produk akhir.

2: Persiapan File Desain (Slicing)

Setelah model 3D selesai dibuat, selanjutnya adalah slicing, yaitu proses membagi model digital 3 dimensi menjadi ribuan atau bahkan jutaan lapisan horizontal tipis.

proses slicing 3d print
Ilustrasi proses slicing. (Dari Fabheads)

Langkah ini dilakukan menggunakan perangkat lunak slicing khusus yang juga mengkonversi model 3D menjadi file yang bisa dibaca oleh printer 3D, biasanya dalam format G-code.

Perangkat lunak ini akan memungkinkan pengguna untuk membuat penyesuaian pada pengaturan cetak seperti ketebalan lapisan, kecepatan cetak, dan suhu material, yang semuanya berpengaruh besar pada kualitas akhir objek tercetak.

3: Pemilihan Material

Material yang digunakan dalam 3D printing sangat bervariasi, tergantung pada jenis printer dan tujuan akhir objek yang dicetak.

Pilihan material ini meliputi plastik seperti ABS atau PLA untuk keperluan umum, resin untuk desain dengan detail tinggi dan membutuhkan akurasi dimensi, hingga logam untuk aplikasi industri yang membutuhkan kekuatan dan ketahanan.

Setiap material memiliki karakteristik khusus yang mempengaruhi estetika, kekuatan, dan fleksibilitas objek yang tercetak di akhir.

4. Proses Pencetakan 3D

proses pencetakan 3d
Foto dari Pexels

Printer kemudian akan mulai secara bertahap mencairkan material dan menumpuknya lapis demi lapis.

Setiap lapisan ini sesuai dengan irisan horizontal dari model digital, secara bertahap membangun objek dari bawah ke atas.

Proses ini membutuhkan ketelitian dan pengaturan yang tepat untuk memastikan bahwa setiap lapisan akan menyatu dengan baik dan menghasilkan objek akhir yang akurat.

5. Post-Produksi

Setelah objek selesai dicetak, seringkali diperlukan langkah lebih lanjut untuk mencapai hasil akhir yang diinginkan.

Langkah ini bisa termasuk pembersihan untuk menghilangkan material pendukung, penghalusan permukaan melalui sanding atau penggunaan larutan kimia, dan kadang-kadang pengecatan atau penyelesaian permukaan lainnya.

Tahap post-produksi ini tidak hanya meningkatkan estetika objek tetapi juga bisa meningkatkan durabilitasnya.

Produk Yang Dapat Dibuat

hasil 3d print
Contoh hasil 3d printing (Dari Depositphotos)
  • Prototipe: Mempercepat proses R&D dengan memungkinkan pembuatan prototipe yang cepat dan murah.
  • Produk Kustom: Dari alat bantu medis yang disesuaikan dengan kebutuhan seorang pasien, hingga aksesori fashion yang unik.
  • Suku Cadang: Memungkinkan produksi suku cadang on-demand, mengurangi kebutuhan penyimpanan dan logistik.
  • Komponen Kompleks: Dalam industri seperti penerbangan dan otomotif, komponen dengan geometri kompleks dapat dibuat secara lebih efisien.

Manfaat 3D Printing bagi Pebisnis

Di era digital yang terus berkembang ini, teknologi 3D printing telah merevolusi banyak sektor industri dengan kemampuannya yang unik dalam memproduksi objek fisik.

Bagi pemilik usaha, adopsi teknologi ini bukan hanya tentang mengikuti tren terbaru, melainkan tentang memanfaatkan keunggulan substansial yang dapat membawa perubahan signifikan terhadap cara mereka beroperasi, berinovasi, dan bersaing di pasar.

Dari meningkatkan efisiensi hingga membuka peluang baru dalam personalisasi produk, pencetakan 3D menawarkan berbagai keuntungan yang dapat membantu bisnis mencapai pertumbuhan dan keberlanjutan dalam jangka panjang.

Berikut adalah beberapa manfaat penting dari 3D printing bagi pebisnis, yang masing-masing akan kita jelajahi lebih dalam untuk memahami potensi penuh dari teknologi revolusioner ini:

1. Mengurangi Biaya & Waktu Produksi

3D printing mengeliminasi kebutuhan untuk pembuatan cetakan yang mahal dan proses manufaktur yang panjang.

Dalam banyak kasus, objek dapat dicetak dalam hitungan jam, bukan hari atau minggu, secara signifikan mengurangi waktu dari konsepsi desain hingga realisasi produk.

Jika ingin membuktikan terlebih dahulu, Anda bisa menggunakan jasa 3d printing dari freelancer Sribu.

Dengan demikian Anda hanya memerlukan biaya yang cukup terjangkau, namun bisa melihat hasil nyata dari teknologi ini.

2. Mendorong Inovasi Produk

Dengan hambatan yang lebih sedikit untuk bereksperimen dengan desain, perusahaan dapat lebih berani berinovasi dalam menggunakan teknologi ini.

Teknologi ini memungkinkan para pebisnis untuk eksplorasi desain yang sebelumnya dianggap tidak praktis atau terlalu mahal untuk diproduksi.

(Baca juga: Ingin Berinovasi? Jangan Takut Mengimitasi!)

3. Efisiensi Material

Metode additive manufacturing berarti material hanya digunakan ketika benar-benar dibutuhkan, sehingga bisa mengurangi limbah yang dihasilkan dari proses produksi.

Hal ini tidak hanya menghemat biaya material tapi juga mendukung upaya pelestarian alam dan ramah lingkungan.

4. Fleksibilitas Produksi

3D printing memungkinkan produksi yang sangat fleksibel, di mana modifikasi desain dapat dilakukan dengan cepat tanpa memerlukan perubahan alat atau cetakan.

Ini sangat lah ideal untuk proses produksi custom secara jumlah besar ataupun produksi batch kecil.

Penutup

Sekian pembahasan mengenai apa itu 3d printing, mulai dari definisi hingga manfaatnya.

Bagi pemilik usaha di Indonesia, mengadopsi teknologi 3D printing dapat menjadi langkah strategis untuk memperkuat posisi di pasar, mengoptimalkan produksi, dan merespons dengan cepat terhadap permintaan pasar yang dinamis.

Seiring dengan pertumbuhan dan evolusi teknologi ini, kemungkinan aplikasinya dalam bisnis akan terus berkembang, menawarkan peluang baru bagi inovasi dan pertumbuhan.

Sebagai penutup, kami di Sribu selalu menyediakan peluang untuk Anda yang tertarik bekerja sebagai freelancer online.

Jika tertarik mendaftar, atau ingin mempelajari lebih lanjut, silakan kunjungi link berikut.

Semoga sukses & sampai jumpa di artikel selanjutnya!

(Jangan lupa subscribe ke Blog Sribu dan follow akun Instagram Sribu agar Anda tidak ketinggalan informasi menarik lainnya terkait dunia digital marketing, SEO, dan tren pasar terkini.)

 

Raski Santika
Raski Santika adalah Blog Writer & Editor di Sribu. Melalui tulisannya, ia ingin menginspirasi, mengedukasi, serta membantu para pemilik usaha & talent freelancer digital Indonesia untuk terus berkembang serta mempelajari ilmu baru.