Mudah! Belajar AI Prompt Engineering Untuk Marketer

ai prompt engineering
Foto ilustrasi dari Pexels

Dalam beberapa tahun terakhir, kecerdasan buatan (AI) bukan menjadi sebuah teknologi yang hanya dibicarakan lagi, tapi sudah diadopsi secara nyata oleh dunia bisnis—termasuk di bidang digital marketing.

Oleh karena itu, keterampilan baru yang kini makin penting untuk dikuasai adalah AI Prompt Engineering, terutama bagi marketer yang ingin lebih efisien dalam membuat konten, analisis, dan menjalankan kampanye kreatif.

Untuk selengkapnya, mari baca terus sampai akhir.

Apa Itu AI Prompt Engineering?

jasa sribu business
Ingin penjualan bisnis cepat naik? Sribuin Aja!

Secara sederhana, AI prompt engineering adalah metode untuk merancang/menulis instruksi (prompt) yang efektif agar AI—seperti ChatGPT, Gemini, atau Claude—bisa memberikan output yang sesuai kebutuhan.

Analoginya seperti memberi perintah kepada asisten digital:

Semakin jelas dan tepat instruksinya, semakin baik hasil yang akan ia berikan.

Di sini, prompt engineering bukan sekadar terkait kepada soal teknis, tapi juga soal memahami cara berpikir AI supaya kita mampu memanfaatkan potensinya secara maksimal.

Dalam konteks marketing, prompt bisa digunakan untuk:

  • Menulis caption media sosial
  • Membuat headline iklan
  • Merancang copy landing page
  • Menyusun strategi email marketing, hingga
  • Menganalisis perilaku audiens

Dengan kata lain, kemampuan ini sekarang menjadi penting karena semakin banyak marketer yang sudah mengintegrasikan AI ke dalam proses kerja mereka–dari brainstorming ide hingga eksekusi konten akhir–dan Anda tidak boleh ketinggalan.

Kenapa Marketer Perlu Kuasai Prompt Engineering?

tangan robot dan manusia
Foto ilustrasi dari Cottonbro Studio

Menurut laporan McKinsey, penggunaan AI di bidang pemasaran dapat meningkatkan efisiensi konten hingga 40% dan mempercepat aktivitas kampanye.

Artinya, marketer yang mampu menggunakan AI secara efektif akan memiliki keunggulan dalam kecepatan, kreativitas, dan personalisasi hasil pekerjaan.

(Studi lain dari Salesforce juga mencatat bahwa 67% pemasar global sudah menggunakan AI untuk membuat konten personal dan relevan.)

Tanpa pemahaman tentang cara menyusun dan menulis prompt yang tepat, potensi alat AI akan terbuang percuma.

Jadi, bayangkan AI sebagai sebuah mesin pintar dengan jutaan kemungkinan jawaban.

Jika instruksi Anda ambigu, maka hasilnya pun tidak akan sesuai ekspektasi.

Sebaliknya, dengan prompt yang jelas dan terstruktur, AI bisa menjadi asisten terbaik yang membantu marketer menyusun konten dalam hitungan detik saja, menghasilkan ide tanpa kehabisan inspirasi, serta menyusun pesan yang lebih relevan untuk berbagai segmen audiens.

Prinsip Dasar AI Prompt Engineering

chatgpt mobile view
Foto ilustrasi dari Unsplash

Sebelum Anda mulai bereksperimen dengan prompt, ada baiknya memahami dulu beberapa elemen kunci yang akan menentukan kualitas hasil:

1. Peran atau Tujuan AI

Selalu tentukan dulu: bagaimana AI harus “berperan” dalam tugas tersebut?

Contohnya: “Bertindaklah sebagai copywriter digital berpengalaman” atau “Bayangkan Anda adalah seorang marketer industri makanan.”

Ini akan membantu AI menentukan gaya bahasa dan pendekatan yang lebih sesuai.

2. Konteks Masalah atau Topik

AI butuh latar belakang & konteks agar jawabannya bisa lebih relevan.

Jadi, sertakan informasi seperti siapa target audiens-nya, untuk media apa kontennya dibuat, dan nilai brand yang ingin disampaikan.

3. Format (Output) yang Diharapkan

Tanpa arahan format, AI bisa memberikan hasil terlalu panjang, terlalu teknis, atau malah di luar ekspektasi.

Oleh karena itu, tuliskan dengan jelas dan secara spesifik: “Buat paragraf pendek,” “Tulis dalam bentuk listicle,” atau “Berikan jawaban dalam format tabel.”

4. Berikan Contoh atau Referensi

Jika Anda ingin AI meniru gaya tertentu atau hasil yang mendekati standar spesifik, berikan–setidaknya–satu contoh konkret.

Ini akan sangat membantu AI untuk memahami gaya bahasa, panjang konten, hingga nada komunikasi yang Anda butuhkan.

jasa sribu business
Ingin penjualan bisnis cepat naik? Sribuin Aja!

Contoh Prompt untuk Kebutuhan Marketer

Agar lebih mudah, berikut beberapa contoh prompt nyata untuk berbagai kebutuhan dalam dunia marketing:

  • Untuk Social Media:

“Buatkan 5 caption Instagram bertema Hari Ibu, untuk brand skincare lokal, menggunakan gaya bahasa hangat dan menyentuh. Setiap caption maksimal 20 kata.”

  • Untuk Email Marketing:

“Tulis email untuk promosi peluncuran produk kopi cold brew, dengan gaya santai dan personal. Gunakan pembuka yang memancing rasa penasaran dan akhiri dengan CTA yang ramah.”

  • Untuk Iklan Digital:

“Berikan 3 alternatif headline Google Ads untuk jasa pengiriman kilat, masing-masing maksimal 30 karakter, dengan nada bicara mendesak tapi profesional.”

Dengan struktur seperti ini, AI akan lebih mudah memahami konteks permintaan dan memberikan hasil yang bisa langsung dipakai–atau hanya perlu sedikit penyuntingan.

Tips Praktik AI Prompt Engineering

tampilan website openai
Foto ilustrasi dari Unsplash
  1. Gunakan Masalah Nyata sebagai Titik Awal
    Mulailah dari kebutuhan harian Anda sebagai marketer: konten yang perlu dibuat, insight yang harus diringkas, atau ide kampanye yang belum matang.
  2. Bandingkan Hasil dari Beberapa Versi Prompt
    Tulis satu prompt dalam dua atau tiga versi. Lalu, perhatikan mana yang memberikan hasil paling memuaskan.
  3. Bangun Perpustakaan Prompt Anda Sendiri
    Simpan prompt yang terbukti efektif. Beri label sesuai tujuan dan gunakan kembali saat dibutuhkan—seperti template kerja pribadi.
  4. Gunakan Parameter Spesifik
    Sebutkan jumlah kata, jenis audiens, gaya bahasa, atau media penempatan. Semakin spesifik, semakin presisi hasil AI akan dibuat.

Kesimpulan

AI bukan hanya teknologi & alat canggih, tetapi bisa juga menjadi mitra kerja baru bagi seorang marketer.

Dengan kemampuan AI prompt engineering, Anda akan bisa mengarahkan teknologi ini untuk mendukung pekerjaan sehari-hari–mulai dari produksi konten, analisis pasar, hingga personalisasi komunikasi.

Dan kabar baiknya—Anda tidak perlu jadi/punya ilmu programmer untuk bisa menguasainya!

Cukup peka terhadap bahasa, jelas dalam instruksi, dan terbiasa mencoba, karena ini adalah kombinasi komunikasi yang efektif dan strategi berpikir yang sistematis.

Menguasai keterampilan ini bukan hanya akan membantu Anda bekerja lebih cepat, tapi juga lebih cerdas.


Sebagai penutup, Anda yang tertarik ingin mulai beriklan online kini bisa memanfaatkan jasa dari Sribu Business sebagai solusi praktis.

Dengan harga layanan mulai dari Rp 3 Juta saja, tim profesional kami akan menangani iklan Anda mulai dari membuat konten, memulai kampanye, mengoptimasi, dan mengelolanya sesuai kebutuhan.

Untuk mempelajari lebih lengkap, silahkan hubungi tim support Sribu Business (WA)  atau langsung mengacu ke dokumen berikut.

Akhir kata, semoga pembahasan ini bermanfaat & sampai jumpa di artikel selanjutnya!

(Jangan lupa subscribe ke Blog Sribu dan follow akun Instagram Sribu supaya tidak ketinggalan informasi menarik lainnya terkait dunia digital marketing, SEO, dan tren pasar terkini.)

Ryan Gondokusumo
Ryan adalah CEO dan Founder dari Sribu.com. 11 tahun pengalaman di management, product development, strategic dan digital marketing