Budaya kerja mencerminkan nilai-nilai sebuah perusahaan dan dapat membawa dampak positif bagi karyawannya. Oleh karena itu, banyak orang yang kini memilih untuk bekerja di perusahaan startupkarena terkenal memiliki budaya kerja yang asyik dan modern. Selain memiliki dampak positif secara internal, budaya perusahaan yang baik dan mendorong semangat bekerja dapat membantu sebuah bisnis memenangkan persaingan. Namun, sebenarnya tidak hanya perusahaan startup saja yang memiliki budaya yang patut kita contoh Seperti apa sih budaya kerja yang menarik itu? Kami punya daftar perusahaan dengan budaya kerja asyik yang pasti membuat Anda ingin melamar untuk bekerja disana!
Perusahaan penerbangan seringkali mendapat omongan paling banyak akibat layanan yang diberikan buruk. Namun, lain halnya dengan budaya kerja yang berada di Southwest Airlines. Maskapai yang telah terjun di industri penerbangan selama 43 tahun ini mampu membentuk sebuah tim yang bekerja untuk suatu visi dan tujuan yang sama.
Southwest Airlines mengutamakan kesenangan para karyawannya di atas kepuasan konsumen dan shareholder. Maskapai penerbangan yang juga dikenal dengan memiliki harga yang kompetitif ini juga memberikan otonomi kepada para karyawan mereka untuk melakukan sesuatu di luar perkiraan demi membahagiakan pelanggannya. Ketika karyawan telah merasa menjadi bagian penting dari sebuah tim, mereka pun akan ikut terdorong untuk melakukan hal yang positif demi memperoleh hasil yang maksimal bagi perusahaan tempat mereka bekerja.
via Cheap Tickets Fares
Google
Perusahaan teknologi raksasa Google percaya bahwa Anda tidak perlu memakai jas rapi untuk bisa serius dalam bekerja.Google yang telah identik dengan budaya kerja yang mereka miliki selama bertahun-tahun, juga berpegang teguh pada filosofi mengedepankan lingkungan kerja yang casual bahkan terkesan santai. Pihak Google pun tidak melarang para stafnya untuk bertemu langsung dengan para board of directors perusahaan dengan menggunakan casual outfit demi kemajuan bersama.
Twitter sangat membanggakan budaya kerja mereka. Perusahaan ini sering mengadakan rooftop meeting agar menjadi lebih produktif dan terinspirasi. Perusahaan sosial media yang berbasis di San Fransisco ini punya banyak cara untuk menyenangkan karyawannya, termasuk budget traveling tak terbatas, kelas yoga, serta makanan gratis. Meski begitu, staff perusahaan ini sangat mencintai pekerjaan mereka, sampai-sampai tidak akan pulang sebelum tugas mereka selesai.
Siapa yang tidak ingin punya teamwork yang menyenangkan dan juga pintar untuk diajak brainstorming ide-ide brilliant Anda? Rasanya tak ada aturan tetap yang dapat menggantikan kepuasan karyawan saat pekerjaan mereka membawa dampak positif bagi orang sekitar, bahkan dunia.
Perusahaan migas sering menjadi target empuk para awak media untuk diberitakan secara negatif. Namun di Chevron, budaya kerja yang mereka miliki saling mendukung satu sama lain dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih produktif bila dibandingkan dengan para kompetitornya.“The Chevron way” menjadi sebuah cerminan bagaimana para karyawan di sini mendukung timnya dan mengedepankan keamanan lingkungan kerja.
Selain tempat fitness dan personal trainer, Chevron juga menyarankan karyawannya untuk mengambil cuti secara berkala agar mereka tidak merasa stress. Para karyawan merasa dihargai dan perusahaan mendapatkan kontribusi signifikan dari mereka. Timbal balik yang seimbang, bukan?
via Glassdoor
Facebook
Sama halnya dengan Google, kantor milik Mark Zuckerberg ini memiliki budaya kerja yang unik termasuk makanan berlimpah, kantor yang terbuka, laundry gratis, atmosfir kerja yang kompetitif sertaemployee benefit yang cukup banyak.
Mark yang rajinupdate status Facebook mengenai aktivitasnya bersama staff pun menyadari bahwa bekerja di dunia teknologi sangat mengandalkan kompetisi. Budaya kerja di Facebook dianggap ampuh untuk menanggulangi stress bekerja. Dimana stress bekerja bisa menyerang siapa saja dan kapan saja. Maka dari itu, perusahaan ini sebisa mungkin tidak membatasi ruang kerja karyawannya, bahkan Mark sendiri ikut berkantor di ruang yang sama dengan timnya.
Adobe sering memberikan tantangan kepada karyawan perusahaannya. Namun walaupun begitu Adobe memiliki budaya kerja yang memberikan kepercayaan penuh kepada karyawannya agar dapat menyelesaikan proyek tersebut dengan baik. Perusahaan yang bergelut di bidang kreatif ini menolak mentah – mentah sistem micromanaging – dimana seorang manager diharuskan mengawasi anak buahnya agar mereka bekerja dengan benar. Lalu apa fungsi manager di perusahaan ini? Mereka ditugaskan untuk menjadi coach yang membimbing para timnya alih-alih memberikan perintah. Hal mengejutkan lainnya yaitu karyawan dari Adobe ini diperbolehkan memiliki saham perusahaan agar mereka turut merasakan ‘naik turunnya’ kondisi perusahaan.
Ketujuh perusahaan diatas membuktikan bahwa bekerja bisa menjadi asyik, menarik dan karyawan pun tetap semangat untuk pergi ke kantor, apalagi jika didukung dengan desain kantor yang modern dan keren. Hal penting yang diperlukan bagi sebuah bisnis adalah mencari karyawan yang mendukung visi-misi perusahaan dan juga mempercayakan keputusan kepada mereka. Because happy workers make more productive workers.