Saat Anda memulai sebuah bisnis UKM, pasti ada kekhawatiran jika terjadi kegagalan. Rasa khawatir itu akan sangat besar jika Anda sudah tidak punya biaya lagi untuk bangkit jika suatu saat bisnis tersebut gagal. Bagi Anda yang memulai bisnis UKM dengan modal hutang dari Bank, tentu akan membuat semakin was-was lagi. Agar tidak terjadi resiko kegagalan itu, simaklah faktor apa saja penyebab kegagalan bisnis UKM yang patut dihindari.
1. Memulai Bisnis Untuk Alasan Yang Salah
Apakah alasan utama Anda memulai bisnis adalah untuk menghasilkan banyak uang? Apakah Anda berpikir ketika memiliki bisnis maka akan memiliki lebih banyak waktu dengan keluarga? Sebaiknya pikirkan lagi alasan untuk memulai bisnis. Jika Anda memulai bisnis dengan alasan-alasan ini, maka kesempatan sukses akan lebih besar:
- Mempunyai gairah dan sangat menyukai yang akan Anda lakukan – berdasarkan penelitian – produk atau jasa yang dipilih akan memenuhi kebutuhan pasar yang sesungguhnya.
- Sehat secara fisik dan mental untuk menghadapi tantangan yang pasti muncul.
- Memiliki dorongan, tekad, kesabaran, dan sikap positif. Ketika orang lain menyerah, Anda justru semakin termotivasi untuk maju.
- Kegagalan tidak mengalahkan Anda. Belajarlah dari kegagalan, dan gunakan pelajaran ini untuk meraih sukses di kemudian hari.
- Cerdas dan terampil dalam mengambil keputusan. Hal ini dibutuhkan ketika diperlukan ketepatan dan kecepatan berpikir menghadapi masalah yang mendadak muncul.
- Anda memiliki rasa peduli dengan sesame manusia dengan menunjukkan rasa jujur, integritas, dan interaksi dengan orang lain. Anda dapat bergaul dengan semua golongan masyarakat.
2. Manajemen Buruk
Banyak laporan kegagalan bisnis disebabkan buruknya manajemen sebagai alasan nomor satu. Pemilik bisnis UKM baru biasanya kekurangan tenaga manajemen yang ahli untuk menangani keuangan, pembelanjaan, penjualan, produksi, merekrut dan pengelolaan tenaga kerja. Kecuali jika mereka menyadari, dan segera mencari bantuan, maka akan terhindar dari bencana. Mereka juga harus dididik dan waspada terhadap penipuan, sehingga tahu langkah-langkah untuk menghindari itu.
Seorang manajer yang baik akan menciptakan iklim kerja yang mendorong semangat produktivitas. Dia juga mempunyai kemampuan merekrut orang yang kompeten, melatihnya, dan mendelegasikan pekerjaan yang tepat. Pemimpin yang bagus juga terlatih berpikir strategis, membuat visi menjadi nyata, dan memapu menghadapi perubahan, membuat kemajuan, dan memprediksi kemungkinan yang terjadi di masa mendatang.
3. Modal Minim
Sebuah kesalahan umum bagi kebanyakan bisnis UKM adalah dana operasional yang tidak mencukupi. Pemilik bisnis sering salah mengestimasi kebutuhan uang yang diperlukan dan akhirnya terpaksa menutup bisnisnya bahkan sebelum sempat merasakan keuntungan. Mereka juga terkadang mempunyai harapan yang berlebihan dan tidak realistis dari penjualan.
Sangat penting menghitung modal untuk memulai bisnis dan menghidupi bisnis selama awal perjalanan. Artinya, Anda harus punya cukup dana untuk menghidupi bisnis sampai keuntungan dari penjualan mampu menutup semua biaya tersebut.
4. Lokasi, Lokasi, Lokasi
Sama halnya memulai bisnis property, bisnis UKM juga memerlukan lokasi strategis untuk menjangkau konsumen. Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan:
- Dimana pelanggan berada
- Lalu lintas, aksesibilitas, area parkir, penerangan
- Lokasi pesaing
- Kondisi dan keamanan bangunan
- Program insentif untuk area sekitar lokasi
- Tanyakan sejarah di lokasi, bagaimana penerimaan masyarakat terhadap bisnis baru.
5. Kurangnya Perencanaan
Siapapun yang pernah sukses melewati tantangan besar, pasti tahu bahwa jika bukan karena metode, rencana strategis, kehati-hatian, dan tentu kerja keras, kesuksesan tidak akan mengikuti mereka. Perencaan menjadi hal yang penting untuk sebuah bisnis. banyak bisnis UKM gagal karena tidak ada perencanaan yang spesifik. Perencanaan harus realistis dan berdasar informasi yang akurat dan terbaru.
Komponen yang perlu diperhatikan:
- Deskripsi bisnis, visi, tujuan, dan kunci keberhasilan
- Kebutuhan tenaga kerja
- Potensi masalah dan solusi
- Keuangan: modal peralatan dan daftar pasokan, neraca, laporan laba rugi, analisis arus kas, penjualan, dan perkiraan biaya
- Analisis kompetitor
- Kegiatan pemasaran, iklan, dan promosi
- Penganggaran dan pengengolaan pertumbuhan bisnis
Perencanaan ini juga dibutuhkan oleh Bank jika Anda berniat mendapat tambahan modal dari bank. Perencanaan ini dapat Anda tuangkan dalam bentuk business plan yang baik.
6. Ekspansi Berlebihan
Salah satu penyebab utama kegagalan bisnis adalah pemilik bisnis terlalu terburu-buru melakukan ekspansi. Pemilik bisnis takut jika pertumbuhan bisnisnya akan lambat dan tidak bias berekspansi. Setelah Anda memiliki pelanggan yang loyal dan arus kas yang konsisten, kesuksesan akan datang membantu Anda mengukur waktu yang tepat untuk ekspansi. Beberapa indikasi ekspansi memang layak dilakukan adalah ketika permintaan pelanggan semakin banyak, dan karyawan kesulitan memenuhi produksi permintaan. Jika ekspansi dilakukan setelah penelitian dan analisis yang hati-hati, mengidentifikasi apa dan siapa yang harus ditambahkan untuk memperluas bisnis. Lalu dengan sistem dan orang yang tepat, maka Anda dapat menyaksikan bisnis itu tumbuh, bukan dengan melakukan segala sesuatunya sendiri.
7. Tidak Ada Website
Memiliki bisnis saat ini akan lebih baik jika didukung dengan website. Pengguna internet di Indonesia saat ini terus mengalami pertumbuhan, dan penjualan melalui internet juga mencapai miliaran rupiah pertahun. Setidaknya setiap bisnis memiliki tampilan dan desain website yang menarik, sehingga memungkinkan pelanggan mencari tahu informasi tentang bisnis Anda dan bagaimana memanfaatkan produk atau jasa yang Anda tawarkan. Kemudian, website juga dapat dimanfaatkan untuk tambahan penghasilan melalui penyediaan ruang iklan.
Setelah mengetahaui faktor penyebab kegagalan bisnis ukm. Tantangan selanjutnya yang harus dihadapi adalah mempertahankan sebuah bisnis. Banyak yang gagal pada tahun pertama bisnis berjalan, dan tidak sedikit yang mulai penurunan saat memasuki tahun kelima. Sebenarnya penentu utama keberhasilan suatu bisnis adalah si pemilik bisnis itu sendiri. Berbekal semangat, tekad, dan pikiran positif, seseorang melihat kegagalan adalah peluang untuk keberhasilan di kemudian hari. Teruslah belajar dari pengalaman sendiri maupun mendengar pengalaman orang lain.