Mungkin terlalu sering apabila sebuah perusahaan teknologi kekurangan staf penulis untuk mendapatkan salinan yang akan ditulis di setiap interface dan iklan. Seorang desainer yang memiliki pekerjaan menulis, harus memiliki keahlian khusus berupa menguasai ilmu-ilmu tentang topik pilihannya. Baik itu tentang desain grafis, UX, tips desain, dll.
Mungkin kamu pernah mencoba bekerja di bidang desain dan diharuskan memiliki kemampuan copywriting. Ini sangat penting, untuk web maupun blog dari perusahaanmu. Lalu jika kamu bukan seorang copywriter, apa yang harus dilakukan? Kamu bisa mencoba beberapa tips UX Copywriting berikut ini..
Ketika Kamu Menulis :
1. Merangkul Kekuatan ” Kamu “
Kata ” kamu “, ternyata akan sangat menarik perhatianmu. Tetapi yang lebih penting, itu akan menciptakan hubungan antara kamu dan pembaca. Ini membawa pembaca ke dalam cerita yang kamu tulis. Tidak yakin? Oke, Sribu akan menulis paragraf diatas tanpa menyertakan kata ” kamu “.
Kata ” kamu ” secara otomatis menarik perhatian, tetapi yang lebih penting, itu membentuk hubungan dengan pembaca. Ini membawa pembaca ke dalam cerita.
Bukankah itu sama sekali tidak menarik perhatian dibandingkan paragraf pertama?
Lihat seberapa sering MailChimp menggunakan ” kamu ” dalam contoh dari salinan menakjubkan ini.
MailChimp menggunakan ” kamu ” 4 kali dalam 2 kalimat!
2. Jangan Menceritakan Tentangmu
Bila kamu telah bekerja keras untuk membantu menciptakan sebuah produk yang luar biasa dengan copywriting, biasanya akan tergoda untuk mempromosikan kualitas dan proses pengerjaan. Dalam kata lain, kamu ingin menceritakan semua usahamu untuk perusahaan. Namun, bagaimana orang lain akan peduli? Orang akan lebih peduli dengan pembahasan mengenai produk.
Bukankah akan lebih menarik jika berbicara tentang bagaimana perkembangan produk? Misalnya saja layar akan diperbesar, resolusi akan disempurnakan dll?
3. Jangan Mencoba untuk Terdengar Cerdas
Jika kamu punya sesuatu yang cerdas untuk dikatakan, tidak perlu berusaha keras untuk membuktikannya. Pilihlah kata yang benar-benar bisa memberi kesan baik pada klien. Biarkan kalimat mengalir dengan sendirinya, tidak perlu terlalu banyak modifikasi kata-kata yang justru akan membuat pembaca tidak mengerti. Ingat, target pembaca bukan hanya dari kalangan atas saja. Namun, upayakan agar tulisan dapat dibaca oleh semua kalangan.
Ketika Mengedit Salinan :
4. Bacalah dengan Lantang
Seringkali, apa yang terlihat tepat di halaman akan terdengar canggung bagi para pembaca. Cobalah membaca hasil copywritingmu dengan suara lantang. Kamu akan menemukan beberapa kejanggalan, misalnya terlalu banyak kata berulang. Ini akan membuat tulisan menjadi lebih menarik. Baca tulisanmu lagi dan lagi, sampai kamu merasa bahwa ini sudah beres.
5. Jadilah Seorang Editor Penulis
Meskipun kamu adalah seorang UX designer, misalnya. Kamu harus bisa menulis beberapa tips tentang semua ilmu desain. Maka dari itu, copywriting adalah bidang penting yang harus kamu geluti.
Jangan ragu untuk mengedit beberapa tulisan yang menurutmu kurang baik. Untuk membantu menunjang pengetahuan tentang ilmu desain, kamu bisa mencari beberapa inspirasi dari Google, artikel yang mengulas tentang tips desain blog, cara berbisnis dengan website, dll.
Kamu pasti bisa menulis segala hal tanpa terkecuali. Menulis secara teratur sangat baik untuk menambah wawasanmu di semua bidang terutama desain.
6. Ingat bahwa Menulis dan Mengedit itu Berbeda
Dengan fokus untuk mendapatkan ide-ide pada setiap halaman, kamu tidak boleh hanya mengedit saja. Sesekali, biarkan tanganmu mengetik barisan huruf yang sebenarnya itu datang dari pikiranmu. Jangan ragu untuk menulis. Kamu bisa memulainya dengan menulis kalimat pembuka dan penutup. Untuk isinya sendiri, kamu bisa dengan mengedit dan memasukkan apa yang kamu tahu ke dalamnya.
Ketika Kamu Sedang Mendesain Salinan :
7. Label
Orang tidak tahu apa yang mereka cari kecuali kamu memberitahunya. Jadi cobalah beritahu mereka. Kamu akan menemukan ini berguna jika melayaninya dengan konten dinamis, karena akan membantu pembaca menemukan apa yang mereka butuhkan.
Ini juga super berguna untuk memikirkan berita utama sebagai label. Jika pembaca ada di halaman fitur, kemungkinan mereka lebih tertarik pada produk dibandingkan dengan bagaimana kamu bisa menggambarkannya. Jadi, cantumkan label yang sesuai dengan isi tulisan. Namun, label harus menarik untuk dilihat dan ditelusuri.
8. Tanamkan Link yang Relevan dan Bahasa yang Deskriptif
Sering kali, orang tidak ingin membaca setiap kata pada halaman. Bahkan, mereka sering hanya mencari link saja. Jadi pastikan link yang kamu buat, relevan dengan bahasa yang dicantumkan untuk menuju artikel berikutnya. Ini super penting untuk aksesibilitas karena pembaca mungkin akan menavigasi link tersebut.
9. Desain dengan Konten dalam Pikiran
Pada tahap ini, konten yang kamu tulis harus ada hubungannya dengan gambar yang disematkan. Perhatikan resolusinya. Pastikan tidak pecah ketika di publish. Sebelum mempublishnya, kamu bisa review terlebih dahulu.
10. Skala Halaman dengan Topik
Kamu mencoba untuk memutuskan berapa lama halaman atau bagian halaman harus menyimpan aturan sederhana dalam pikiran? Jika produk tidak terbiasa, kompleks, atau mahal, kamu biasanya membutuhkan lebih banyak konten. Kamu tidak perlu berbuat banyak untuk menjual kaos pada seseorang, namun kemampuan SEO yang akan mengoptimalkan berbagi topikmu.
Siapkah kamu menjadi seorang UX designer yang fasih dengan copywriting? Siapkah kamu menjadi profesional dalam semua bidang? Lakukan percobaan segera.